The Existence of Art and Ritual in Hindu Social Religious Life
Main Authors: | Suhardi, Untung , Suarsa Putra, I Made Jaya Negara , I Wayan Budha |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UHN IGB Sugriwa Denpasar
, 2024
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/3501 https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/3501/2092 |
ctrlnum |
article-3501 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">The Existence of Art and Ritual in Hindu Social Religious Life</title><title lang="id-ID">Eksistensi Seni dan Ritual dalam Kehidupan Sosial Keagamaan Hindu</title><creator>Suhardi, Untung </creator><creator>Suarsa Putra, I Made Jaya Negara </creator><creator>I Wayan Budha</creator><subject lang="en-US">Aesthetic</subject><subject lang="en-US">Art</subject><subject lang="en-US">Ritual</subject><subject lang="en-US">Hindu</subject><subject lang="id-ID">Estetika</subject><subject lang="id-ID">Seni</subject><subject lang="id-ID">Ritual</subject><subject lang="id-ID">Hindu</subject><description lang="en-US">Art as part of human society can give the beauty in this life. This will then give rise to debates in Hindu religious social life that art for some people only as complementary. Alone Basic problem discussed in this paper is how do the art universally and how do relevance art and ritualistic in Hindu religious life. Methods used by qualitative analysis and theory used is dramaturgy (Goffman ) and the sacred reality (Eliade). His innovation is a man is basically it can adjust his forward with change there. Art as part of the breath of life that cannot be separated from human culture. In addition, the existence of art and ritual into something complementary because in the the gandharwa vedas also taught about the vedas is the sort of art and performances were sent to the natyasastra which in this basic emotions in art to bring up appreciation values in practice the religion.</description><description lang="id-ID">Seni sebagi bagian dari kehidupan manusia yang mampu memberikan nafas keindahan yang ada dalam kehidupan ini. Keadaan ini yang kemudian menimbulkan perdebatan dalam kehidupan social keagamaan Hindu bahwa seni bagi sebagian orang hanya sebagai pelengkap saja. Pokok permasasalahan yang dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimanakah pandangan seni secara universal dan bagaimanakah relevansi seni dan ritual dalam kehidupan keagamaan Hindu. Metode yang digunakan dengan analisis kualitatif dan teori yang digunakan adalah dramaturgi (Goffman) dan teori Realitas Sakral (Eliade). Temuannya adalah manusia pada dasarnya adalah sesuatu yang mampu menjadikan dirinya maju menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Seni sebagai bagian dari nafas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan manusia. Selain itu, keberadaan seni dan ritual menjadi sesuatu yang saling melengkapi karena di dalam ajaran Weda juga diajarkan tentang Gandharwa Weda yang merupakan kitab yang berisi tentang seni dan pertunjukan yang dikuatkan dengan kitab Natyasastra yang dalam hal ini emosi dasar dalam seni untuk memunculkan penghayatan nilai-nilai agama dalam praktik kehidupan. &nbsp;</description><publisher lang="en-US">UHN IGB Sugriwa Denpasar</publisher><date>2024-03-31</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/3501</identifier><identifier>10.25078/wd.v19i1.3501</identifier><source lang="en-US">Widya Duta: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Budaya; Vol. 19 No. 1 (2024): Widya Duta March 2024; 46-66</source><source lang="id-ID">Widya Duta: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Budaya; Vol 19 No 1 (2024): Widya Duta Maret 2024; 46-66</source><source>2620-3146</source><source>1978-1075</source><language>eng</language><relation>https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/3501/2092</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2024 Widya Duta: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Budaya</rights><recordID>article-3501</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:Journal |
author |
Suhardi, Untung Suarsa Putra, I Made Jaya Negara I Wayan Budha |
title |
The Existence of Art and Ritual in Hindu Social Religious Life |
publisher |
UHN IGB Sugriwa Denpasar |
publishDate |
2024 |
topic |
Aesthetic Art Ritual Hindu Estetika Seni |
url |
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/3501 https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/3501/2092 |
contents |
Art as part of human society can give the beauty in this life. This will then give rise to debates in Hindu religious social life that art for some people only as complementary. Alone Basic problem discussed in this paper is how do the art universally and how do relevance art and ritualistic in Hindu religious life. Methods used by qualitative analysis and theory used is dramaturgy (Goffman ) and the sacred reality (Eliade). His innovation is a man is basically it can adjust his forward with change there. Art as part of the breath of life that cannot be separated from human culture. In addition, the existence of art and ritual into something complementary because in the the gandharwa vedas also taught about the vedas is the sort of art and performances were sent to the natyasastra which in this basic emotions in art to bring up appreciation values in practice the religion. Seni sebagi bagian dari kehidupan manusia yang mampu memberikan nafas keindahan yang ada dalam kehidupan ini. Keadaan ini yang kemudian menimbulkan perdebatan dalam kehidupan social keagamaan Hindu bahwa seni bagi sebagian orang hanya sebagai pelengkap saja. Pokok permasasalahan yang dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimanakah pandangan seni secara universal dan bagaimanakah relevansi seni dan ritual dalam kehidupan keagamaan Hindu. Metode yang digunakan dengan analisis kualitatif dan teori yang digunakan adalah dramaturgi (Goffman) dan teori Realitas Sakral (Eliade). Temuannya adalah manusia pada dasarnya adalah sesuatu yang mampu menjadikan dirinya maju menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Seni sebagai bagian dari nafas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan manusia. Selain itu, keberadaan seni dan ritual menjadi sesuatu yang saling melengkapi karena di dalam ajaran Weda juga diajarkan tentang Gandharwa Weda yang merupakan kitab yang berisi tentang seni dan pertunjukan yang dikuatkan dengan kitab Natyasastra yang dalam hal ini emosi dasar dalam seni untuk memunculkan penghayatan nilai-nilai agama dalam praktik kehidupan. |
id |
IOS19622.article-3501 |
institution |
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar |
institution_id |
10309 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar |
library_id |
7699 |
collection |
Widya Duta : Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Budaya |
repository_id |
19622 |
subject_area |
Ilmu Komunikasi |
city |
KOTA DENPASAR |
province |
BALI |
repoId |
IOS19622 |
first_indexed |
2024-06-11T08:14:49Z |
last_indexed |
2024-06-11T08:14:49Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1801552400620716032 |
score |
9.9049015 |