Makala-Kalaan Old Tradition in Suter Village, Kintamani District, Bangli Regency

Main Authors: I Wayan Yudhasatya Dharma, Armini, Ni Wayan Yusi
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: UHN IGB Sugriwa Denpasar , 2024
Subjects:
Online Access: https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/3505
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/WD/article/view/3505/2091
Daftar Isi:
  • Education is an effort to improve the quality of human life which essentially aims to humanize humans, mature them and change behavior for the better. Education does not only take place at school, but the environment also takes part in this. The environment is the unity of space with all objects, forces, conditions and living creatures, including humans and their behavior, which influence the lives and welfare of humans and other living creatures. In this social environment, a child begins to socialize with the wider community and begins to become familiar with social norms. Culture is also a system of knowledge and also as ideas that a society has. In relation to culture which actually contains elements of education, there is a tradition called Makala-kalaan Tua which is part of the social life of the community in Suter Village, Kintamani District, Bangli Regency. Through this research, researchers want to analyze the implementation of the Makala-kalaan Tua tradition in terms of educational philosophy. To explain the problem above, the author uses qualitative research. In this case, the author was directly involved in collecting data by means of observation, documentation and interviews with informants in Suter Village. Apart from that, this research uses types of library data such as books, journals, or previously existing scientific works that have a correlation with the research being carried out. To answer the problem, researchers used Constructivism Theory. From the research conducted, findings were obtained, namely that the implementation of the Makala-kalaan Tua tradition in Suter Village, Kintamani District, Bangli Regency in terms of educational philosophy contains elements of activeness, creativity and innovation. Where these three elements constitute the true essence of education. Because in an educational process, activeness is very important because it influences the results of the education itself. Then creativity and innovation are the goals to be achieved in every educational process.
  • Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia yang pada intinya bertujuan untuk memanusiakan manusia, mendewasakan, dan mengubah perilaku menjadi lebih baik. Pendidikan tidak hanya berlangsung di bangku sekolah, melainkan lingkungan juga turut ambil bagian dalam hal ini. Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yg mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Dalam lingkungan sosial ini seorang anak mulai bersosialisasi dengan masyarakat luas dan mulai mengenal norma-norma sosial. Kebudayaan juga bersifat seagai sistem pengetahuan dan juga sekaligus sebagai gagasan yang dimiliki suatu Masyarakat. Berkaitan dengan budaya yang sesungguhnya mengandung unsur pendidikan di dalamnya terdapat sebuah teradisi yang disebut dengan Makala-kalaan Tua yang menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat di Desa Suter, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Melalui penelitian ini, peneliti ingin menganalisis tentang pelaksanaan tradisi Makala-kalaan Tua ditinjau dari filsafat pendidikan. Untuk menjelaskan masalah di atas penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dalam hal ini, penulis terlibat secara langsung dalam pemerolehan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan informan di Desa Suter. Selain itu penelitian ini menggunakan jenis data pustaka seperti, buku-buku, jurnal, ataupun karya ilmiah yang telah ada sebelumnya yang memiliki korelasi dengan penelitian yang tengah dilaksanakan. Untuk menjawab permasalahan, peneliti menggunakan Teori Konstruktivisme. Dari penelitian yang dilakukan, didapat temuan yaitu pelaksanaan tradisi Makala-kalaan Tua di Desa Suter, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ditinjau dari filsafat pendidikan mengandung unsur keaktifan, kreativitas, dan inofasi. Dimana ketiga unsur tersebut merupakan hakikat pendidikan yang sesungguhnya. Sebab dalam sebuah proses pendidikan keaktifan merupakan suatu yang sangat penting karena mempengaruhi hasil pendidikan itu sendiri. Kemudian kreativitas dan inovasi merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam setiap proses pendidikan.