ALAT UKUR TINGKAT PENCEMARAN UDARA (KARBON MONOKSIDA (CO) dan NITROGEN DIOKSIDA (NO2)) PADA SEKTOR PERTANIAN BERBASIS IoT
Main Authors: | Utomo, Adi Heru, Andrianto, Erwin, Utomo, Denny Trias |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Ninety Institute
, 2023
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://ojs.ninetyjournal.com/index.php/JKBTI/article/view/31 https://ojs.ninetyjournal.com/index.php/JKBTI/article/view/31/13 |
ctrlnum |
article-31 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">ALAT UKUR TINGKAT PENCEMARAN UDARA (KARBON MONOKSIDA (CO) dan NITROGEN DIOKSIDA (NO2)) PADA SEKTOR PERTANIAN BERBASIS IoT</title><creator>Utomo, Adi Heru</creator><creator>Andrianto, Erwin</creator><creator>Utomo, Denny Trias</creator><subject lang="en-US">Internet of Things</subject><subject lang="en-US">fuzzy sugeno</subject><subject lang="en-US">pulusi udara</subject><subject lang="en-US">pertanian</subject><description lang="en-US">Pencemaran udara saat ini terus meningkat karena aktivitas manusia yang yang membuat tingkat konsentrasi gas tinggi, salah satunya dari sektor pertanian yang menghasilkan gas rumah kaca. Sehingga, menyebabkan beberapa dampak buruk bagi kelangsungan makhluk hidup terutama manusia. Pertanian menyumbangkan gas rumah kaca sekitar 14% pada skala global dan 7% pada skala nasional. Hasil tersebut didapat dari pengukuran yang dilakukan oleh dinas pertanian dengan menggunakan sungkup menangkap gas pencemar udara dan laboratorium untuk mengukur konsentrasi gas pencemar udara. Namun, saat ini di Kabupaten Jember peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengambilan sampel dan laboratorium untuk mengukur tingkat konsentrasi gas masih kurang memadai. Maka, untuk mengatasi permasalahan tersebut, Peneliti merancang sebuah sistem berbasis IoT yang dapat di mengukur tingkat pencemaran udara dengan menggunakan parameter antara lain gas CO dan gas NO2. Hasil dari pengujian, akurasi dari algoritma fuzzy sugeno pada penelitian saat ini sebesar 100%. Sedangkan tingkat error dari sensor CO sebesar 11,4% dan tingkat error dari sensor NO2 sebesar 6,66%.
Kata Kunci : Internet of Things, Fuzzy Sugeno, Polusi Udara, Pertanian
&nbsp;</description><publisher lang="en-US">Ninety Institute</publisher><date>2023-01-20</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://ojs.ninetyjournal.com/index.php/JKBTI/article/view/31</identifier><source lang="en-US">Jurnal Kecerdasan Buatan dan Teknologi Informasi; Vol. 2 No. 1 (2023): Januari 2023; 54-69</source><source>2964-2922</source><source>2963-6191</source><language>eng</language><relation>https://ojs.ninetyjournal.com/index.php/JKBTI/article/view/31/13</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2023 Adi Heru Utomo, Erwin Andrianto, Denny Trias Utomo</rights><rights lang="en-US">https://creativecommons.org/licenses/by/4.0</rights><recordID>article-31</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File |
author |
Utomo, Adi Heru Andrianto, Erwin Utomo, Denny Trias |
title |
ALAT UKUR TINGKAT PENCEMARAN UDARA (KARBON MONOKSIDA (CO) dan NITROGEN DIOKSIDA (NO2)) PADA SEKTOR PERTANIAN BERBASIS IoT |
publisher |
Ninety Institute |
publishDate |
2023 |
topic |
Internet of Things fuzzy sugeno pulusi udara pertanian |
url |
https://ojs.ninetyjournal.com/index.php/JKBTI/article/view/31 https://ojs.ninetyjournal.com/index.php/JKBTI/article/view/31/13 |
contents |
Pencemaran udara saat ini terus meningkat karena aktivitas manusia yang yang membuat tingkat konsentrasi gas tinggi, salah satunya dari sektor pertanian yang menghasilkan gas rumah kaca. Sehingga, menyebabkan beberapa dampak buruk bagi kelangsungan makhluk hidup terutama manusia. Pertanian menyumbangkan gas rumah kaca sekitar 14% pada skala global dan 7% pada skala nasional. Hasil tersebut didapat dari pengukuran yang dilakukan oleh dinas pertanian dengan menggunakan sungkup menangkap gas pencemar udara dan laboratorium untuk mengukur konsentrasi gas pencemar udara. Namun, saat ini di Kabupaten Jember peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengambilan sampel dan laboratorium untuk mengukur tingkat konsentrasi gas masih kurang memadai. Maka, untuk mengatasi permasalahan tersebut, Peneliti merancang sebuah sistem berbasis IoT yang dapat di mengukur tingkat pencemaran udara dengan menggunakan parameter antara lain gas CO dan gas NO2. Hasil dari pengujian, akurasi dari algoritma fuzzy sugeno pada penelitian saat ini sebesar 100%. Sedangkan tingkat error dari sensor CO sebesar 11,4% dan tingkat error dari sensor NO2 sebesar 6,66%.
Kata Kunci : Internet of Things, Fuzzy Sugeno, Polusi Udara, Pertanian
|
id |
IOS19623.article-31 |
institution |
DEFAULT |
institution_type |
library:public library |
library |
DEFAULT |
collection |
DEFAULT |
city |
DEFAULT |
province |
DEFAULT |
repoId |
IOS19623 |
first_indexed |
2024-06-11T08:52:47Z |
last_indexed |
2024-06-13T02:15:51Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1801710778456211456 |
score |
9.9049015 |