Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Quran Sebuah Penelitian Islamic Archaeology

Main Authors: Shetha Al-Dargazelli, Louay Fatoohi
Format: Book 296.396 FAT s - 1
Bahasa: ind
Terbitan: Mizan Pustaka , 2007
Subjects:
Online Access: http://perpustakaan.alkitab.or.id//index.php?p=show_detail&id=6473
http://perpustakaan.alkitab.or.id//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=images/docs/979-8394-77-1.jpeg&width=200
ctrlnum slims-6473
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Quran Sebuah Penelitian Islamic Archaeology</title><creator>Shetha Al-Dargazelli</creator><creator>Louay Fatoohi</creator><subject>Umum</subject><publisher>Mizan Pustaka</publisher><date>2007</date><language>ind</language><type>Book:Book</type><identifier>http://perpustakaan.alkitab.or.id//index.php?p=show_detail&amp;id=6473</identifier><identifier>9798394771</identifier><identifier>13</identifier><description>&#x201C;Proyek Fatoohi dan Al-Dargazelli bisa disebut sebagai Islamic archaeology, sebagai tandingan dari Biblical archaeology.&#x201D; &#x2014;Nahyan Fancy, Ph.D. Dosen Jurusan Sejarah Universitas DePauw, Indiana, AS &#x201C;Fatoohi dan Al-Dargazelli memulai penelitian dengan keyakinan bahwa Al-Quran adalah firman Tuhan, sehingga hanya memuat informasi akurat tentang peristiwa-peristiwa historis. Oleh karena Eksodus Bani Israel telah mendapat banyak perhatian dari para pakar Bibel, Fatoohi dan Al-Dargazelli juga berusaha mengajukan pandangan alternatif berdasarkan informasi Al-Quran tentang Eksodus, dan mempertahankan bahwa klaim mereka itu akurat dan konsisten dengan penemuan-penemuan arkeologis dan historis terkini. Saya setuju bahwa kesimpulan mereka lebih rasional dan memaparkan sejarah Eksodus secara jauh lebih baik ketimbang kesimpulan-kesimpulan sebelumnya.&#x201D; &#x2014;Nahyan Fancy, Ph.D. Dosen Jurusan Sejarah Universitas DePauw, Indiana, AS &#x201C;Peristiwa-peristiwa yang berlangsung pada masa Musa banyak dijumpai dalam Bibel maupun Al-Quran. Dengan demikian, sejarah bangsa Ibrani di Mesir Kuno memuat titik-titik temu yang paling meyakinkan di antara umat Yahudi, Kristen, dan Muslim. Sejarah bangsa Ibrani di Mesir secara sangat sempurna menggambarkan kesesuaian antara ilmu pengetahuan modern dan Kitab-Kitab Suci.&#x201D; &#x2014;dr. Maurice Bucaille, penulis Firaun dalam Bibel dan Al-Quran Pelajaran terpenting yang bisa kita peroleh dari Fatoohi dan Al-Dargazelli adalah cara memformulasikan pertanyaan atau teka-teki ilmiah dalam kerangka Islamic science. Sebagai contoh, setelah membaca kisah Eksodus dalam Al-Quran, kita bertanya-tanya tentang identitas Firaun yang tewas dalam Eksodus, seperti: Apakah pada masa hidup Musa ada dua Firaun atau hanya satu? &#x2022;Berapa lama Firaun masa Musa itu hidup? &#x2022;Benarkah dia tenggelam di Laut Merah? &#x2022;Apakah tubuhnya pernah ditemukan, artinya apakah dia dimumikan, ataukah tubuhnya tidak ditemukan di antara mumi-mumi Firaun? Fatoohi dan Al-Dargazelli memformulasikan dan menjawab semua pertanyaan itu menggunakan Al-Quran. Dan dalam prosesnya, mereka mendemonstrasikan bagaimana sejarah dan arkeologi yang eksternal dan empiris dapat diselaraskan dengan ajaran Al-Quran dan Islam secara umum. &#x201C;Dalam Bab Tujuh, Fatoohi dan Al-Dargazelli mencoba menetapkan identitas Firaun Eksodus. Mereka menunjukkan bahwa dalam Al-Quran, Firaun Eksodus adalah Firaun yang berkuasa pada masa Musa lahir. Tambahan, dengan hanya menggunakan Al-Quran, mereka menetapkan bahwa Firaun itu pastilah berkuasa sangat lama (paling tidak mulai masa kelahiran Musa hingga saat Firaun tewas di Laut Merah). Barulah setelah itu mereka meninjau catatan-catatan historis dan arkeologis untuk mengidentifikasi Firaun yang berkuasa lama itu. Kemungkinan dapat dipersempit hingga Rameses II, yaitu dengan menggunakan kisah Yusuf dalam Al-Quran dan materi historis lainnya.&#x201D; &#x2014;Nahyan Fancy, Ph.D. [Mizan, Mizania, Referensi, Sejarah]</description><coverage>Indonesia</coverage><identifier>http://perpustakaan.alkitab.or.id//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=images/docs/979-8394-77-1.jpeg&amp;width=200</identifier><type>Other:296.396 FAT s - 1</type><subject>296.396 FAT s</subject><image>http://perpustakaan.alkitab.or.id//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=images/docs/979-8394-77-1.jpeg&amp;width=200</image><recordID>slims-6473</recordID></dc>
language ind
format Book:Book
Book
Other:296.396 FAT s - 1
Other
author Shetha Al-Dargazelli
Louay Fatoohi
title Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Quran Sebuah Penelitian Islamic Archaeology
publisher Mizan Pustaka
publishDate 2007
isbn 9789798394775
topic Umum
296.396 FAT s
url http://perpustakaan.alkitab.or.id//index.php?p=show_detail&id=6473
http://perpustakaan.alkitab.or.id//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=images/docs/979-8394-77-1.jpeg&width=200
contents “Proyek Fatoohi dan Al-Dargazelli bisa disebut sebagai Islamic archaeology, sebagai tandingan dari Biblical archaeology.” —Nahyan Fancy, Ph.D. Dosen Jurusan Sejarah Universitas DePauw, Indiana, AS “Fatoohi dan Al-Dargazelli memulai penelitian dengan keyakinan bahwa Al-Quran adalah firman Tuhan, sehingga hanya memuat informasi akurat tentang peristiwa-peristiwa historis. Oleh karena Eksodus Bani Israel telah mendapat banyak perhatian dari para pakar Bibel, Fatoohi dan Al-Dargazelli juga berusaha mengajukan pandangan alternatif berdasarkan informasi Al-Quran tentang Eksodus, dan mempertahankan bahwa klaim mereka itu akurat dan konsisten dengan penemuan-penemuan arkeologis dan historis terkini. Saya setuju bahwa kesimpulan mereka lebih rasional dan memaparkan sejarah Eksodus secara jauh lebih baik ketimbang kesimpulan-kesimpulan sebelumnya.” —Nahyan Fancy, Ph.D. Dosen Jurusan Sejarah Universitas DePauw, Indiana, AS “Peristiwa-peristiwa yang berlangsung pada masa Musa banyak dijumpai dalam Bibel maupun Al-Quran. Dengan demikian, sejarah bangsa Ibrani di Mesir Kuno memuat titik-titik temu yang paling meyakinkan di antara umat Yahudi, Kristen, dan Muslim. Sejarah bangsa Ibrani di Mesir secara sangat sempurna menggambarkan kesesuaian antara ilmu pengetahuan modern dan Kitab-Kitab Suci.” —dr. Maurice Bucaille, penulis Firaun dalam Bibel dan Al-Quran Pelajaran terpenting yang bisa kita peroleh dari Fatoohi dan Al-Dargazelli adalah cara memformulasikan pertanyaan atau teka-teki ilmiah dalam kerangka Islamic science. Sebagai contoh, setelah membaca kisah Eksodus dalam Al-Quran, kita bertanya-tanya tentang identitas Firaun yang tewas dalam Eksodus, seperti: Apakah pada masa hidup Musa ada dua Firaun atau hanya satu? •Berapa lama Firaun masa Musa itu hidup? •Benarkah dia tenggelam di Laut Merah? •Apakah tubuhnya pernah ditemukan, artinya apakah dia dimumikan, ataukah tubuhnya tidak ditemukan di antara mumi-mumi Firaun? Fatoohi dan Al-Dargazelli memformulasikan dan menjawab semua pertanyaan itu menggunakan Al-Quran. Dan dalam prosesnya, mereka mendemonstrasikan bagaimana sejarah dan arkeologi yang eksternal dan empiris dapat diselaraskan dengan ajaran Al-Quran dan Islam secara umum. “Dalam Bab Tujuh, Fatoohi dan Al-Dargazelli mencoba menetapkan identitas Firaun Eksodus. Mereka menunjukkan bahwa dalam Al-Quran, Firaun Eksodus adalah Firaun yang berkuasa pada masa Musa lahir. Tambahan, dengan hanya menggunakan Al-Quran, mereka menetapkan bahwa Firaun itu pastilah berkuasa sangat lama (paling tidak mulai masa kelahiran Musa hingga saat Firaun tewas di Laut Merah). Barulah setelah itu mereka meninjau catatan-catatan historis dan arkeologis untuk mengidentifikasi Firaun yang berkuasa lama itu. Kemungkinan dapat dipersempit hingga Rameses II, yaitu dengan menggunakan kisah Yusuf dalam Al-Quran dan materi historis lainnya.” —Nahyan Fancy, Ph.D. [Mizan, Mizania, Referensi, Sejarah]
id IOS19658.slims-6473
institution DEFAULT
institution_type library:public
library
library DEFAULT
collection DEFAULT
city DEFAULT
province DEFAULT
repoId IOS19658
first_indexed 2024-06-13T04:51:16Z
last_indexed 2024-06-13T04:51:16Z
recordtype dc
_version_ 1801747053403963392
score 9.9049015