Daftar Isi:
  • Batubara Sawahlunto, Sumatra Barat dianalisis untuk menentukan karakter geokimia organiknya melalui metode ekstraksi dan identifikasi sehingga dihasilkan fraksi hidrokarbon alifatik. Fraksi hidrokarbon alifatik kemudian dianalisis dan diidentifikasi strukturnya menggunakan Kromatografi Gas – Spektrometri Massa (KG-SM). Identifikasi struktur menunjukan adanya distribusi n-alkana dan isoprenoid. Senyawa n-alkana terdistribusi unimodal mulai n-C15 sampai n-C33 dengan dominasi rantai panjang (>C20) yang mengindikasikan senyawa organik batubara berasal dari tumbuhan tingkat tinggi. Rasio pristan terhadap fitana > 3 menunjukan lingkungan pengendapan yang oksik. Kedua sampel memiliki nilai LHCPI < 1 menunjukan bahan organic berasal dari tumbuhan tingkat tinggi. Kedua sampel memiliki nilai CPI > 1 menunjukan batubara Sawahlunto belum matang. Hasil analisis kalori dengan Bomb Kalorimeter terhadap sampel batubara yang dianalisis menunjukkan sampel tergolong ke dalam peringkat sub-bituminous.