Pengaruh Tempe terhadap Kemampuan Fagositosis Makrofag Studi Eksperimental pada Mencit Jantan Strain Balb/c
Main Authors: | afiyata, noven; Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Sarosa, Hadi; Bagian Ilmu Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Sumarawati, Titiek; Bagian Kimia Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://sainsmedika.fkunissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/view/57 http://sainsmedika.fkunissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/view/57/39 |
Daftar Isi:
- Background: Consuming tempeh regularly increases the levels of isoflavones in the our body influencingthe IFN? and macrophage activating factor (MAF) that lead to the in increase in the ability of macrophagephagocytosis. Macrophage phagocytosis gives an illustration of the macrophages ability as the first lineof phagocytic cells to digest foreign particles. This study aims at finding out the influence of tempeh onthe ability of macrophage phagocytosis.Design and Methods: In an experimental study using post test only control group design, 15 mice Balb/c were divided into 3 groups of 5 mice each. Gp1: 0.5 gr of tempeh juice, Gp2: 1 mg tablet imboost in 1 ccof water (positive control), Gp3: 1 cc of 1 times (negative control). Treatment was given daily for 12 days.On day 13, Phagocytic ability of macrophages were examined using latex beads method. Data wereanalyzed using one Kruskal Wallis test followed by Independent T-Test.Results: The phagocytic ability for the three groups were 760,6 -----? 109,898 ; 244.2 ? 70.159; 9.6 ? 2.839respectively. Independent t- test resulted in the significance difference (p = 0.008) between treated groupsand control groups, both positive and negative ones (p<0,05).Conclusion: There is a difference in phagocytic ability between treatment and control groups (Sains Medika,3(1):54-62).ABSTRAKLatar belakang: Konsumsi tempe secara teratur dapat meningkatan kadar isoflavon dalam tubuh yangmampu mempengaruhi IFN? dan Macrophage Activating Factor (MAF) sehingga menyebabkanpeningkatan kemampuan fagositosis makrofag. Fagositosis makrofag memberi gambaran mengenaikemampuan makrofag sebagai sel fagosit lini pertama untuk mencerna partikel asing. Tujuan penelitainini untuk mengetahui pengaruh tempe terhadap kemampuan fagositosis makrofag.Metode: Jenis penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group designmenggunakan15 ekor mencit strain Balb/c yang dilakukan random sampling dan dibagi menjadi 3kelompok, terdiri dari 5 ekor mencit. Kelompok perlakuan: 0,5 gram jus tempe/ hari, kelompok kontrolpositif : 1 mg imboost tablet dalam 1 cc air/ hari, kelompok kontrol negatif : pemberian 1 cc/ hari.Perlakuan dilakukan selama 12 hari. Pemeriksaan kemampuan fagosit makrofag dilakukan pada harike-13 dengan latex beads method dan data yang diperoleh di uji dengan Uji Kruskal Wallis dilanjutkandengan T-Test Independent.Hasil: Kemampuan fagosit mnakrofag pada kelompok perlakuan sebesar 760,6 -----? 109,898; kelompokkontrol positif 244,2 ? 70,159 kelompok kontrol negatif 9,6 + 2,839. Hasil uji T-Test Independentmenunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dengan kelompokkontrol, baik positif maupun negative (p<0,05).Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata kemampuan fagosit antara kelompok perlakuan dan kelompokkontrol (Sains Medika, 3(1):54-62).