Inklusifitas Guru Sebagai Bentuk Proteksi Perilaku School Bullying di Madrasah

Main Authors: Amin, Moh Nasrul, Mei Wiji Amelia
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH LAMONGAN, INDONESIA , 2023
Subjects:
Online Access: https://ejournal.iai-tabah.ac.id/index.php/madinah/article/view/2006
https://ejournal.iai-tabah.ac.id/index.php/madinah/article/view/2006/1168
Daftar Isi:
  • Perilaku school bullying telah menggoncang pendidikan di Indonesia, hal ini juga di ungkapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim bahwa 24,4% siswa Indonesia alami bullying melalui Assesment Nasional Tahun 2022. Dampak yang dirasakan oleh siswa yang alami bulliying tidak hanya menurunkan prestasi akademiknya, tetapi yang lebih parah adalah cacat mental. Tulisan ini menjawab bentuk-bentuk perilaku bullying, dampak perilaku bullying dan upaya guru dalam mengatasi perilaku bullying di sekolah Dasar. Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan di MI Muawanah Banjarwati Paciran Lamongan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk perilaku bullying di sekolah Dasar yaitu bullying verbal langsung, intimidasi fisik, dan intimidasi verbal tidak langsung. Selanjutnya Dampak perilaku bullying di sekolah Dasar adalah selain memberikan dampak negatif secara psikis dan fisik bagi korbannya, perilaku bullying juga memberikan dampak negatif bagi saksi dan bagi pelaku. Adapun yang upaya sudah dilakukan sebagai guru dalam mengatasi perilaku bullying di sekolah Dasar antara lain Program guru dimana guru kelas sebagai konselor utama, Strategi guru kelas dimana guru berperan sebagai penasihat, motivator dan membuat kesepakatan. Program Madrasah juga dilakukan seperti pemberian bimbingan dan supervisi kepada peserta didik, Kerjasama dengan orang tua (parenting program) seperti mengadakan pertemuan, dan memasang slogan “Sekolah yang damai”.