Deteksi Acinetobacter baumannii Multiresisten Obat Penghasil Biofilm menggunakan Pewarnaan Berbasis Crystal Violet

Main Authors: Kusumaningrum, Ardiana, Maemunah, Iin, Prasetyo, Dimas Seto, Ibrahim, Fera, Bela, Budiman
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso , 2019
Subjects:
Online Access: https://www.ijid-rspisuliantisaroso.co.id/index.php/ijid/article/view/86
https://www.ijid-rspisuliantisaroso.co.id/index.php/ijid/article/view/86/pdf
ctrlnum article-86
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Deteksi Acinetobacter baumannii Multiresisten Obat Penghasil Biofilm menggunakan Pewarnaan Berbasis Crystal Violet</title><creator>Kusumaningrum, Ardiana</creator><creator>Maemunah, Iin</creator><creator>Prasetyo, Dimas Seto</creator><creator>Ibrahim, Fera</creator><creator>Bela, Budiman</creator><subject lang="en-US">infeksi terkait biofilm</subject><subject lang="en-US">deteksi biofilm</subject><subject lang="en-US">pewarnaan crystal violet</subject><subject lang="en-US">Acinetobacter baumannii</subject><description lang="en-US">Pendahuluan: Kasus infeksi terkait biofilm merupakan masalah besar pada dunia kesehatan karena sifat kekebalannya terhadap antibiotik dan respon imun, terutama pada kasus infeksi kronik akibat Acinetobacter baumannii. Saat ini terdapat berbagai metode deteksi pembentukan biofilm, namun pemeriksaan tersebut belum dilakukan secara rutin karena berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimasi metode deteksi biofilm menggunakan bahan yang rutin tersedia di laboratorium serta mengukur proporsi sampel yang mengandung bakteri penghasil biofilm Metode: Desain penelitian ini adalah uji eksperimental. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan deteksi pembentukan biofilm menggunakan metoda tabung microcentrifuse tube 1,5 ml berbahan polypropylene dengan zat warna berbasis crystal violet konsentrasi 0,1% dan 1%. Optimasi yang dilakukan meliputi media biakan, lama inkubasi, inokulum bakteri yang digunakan serta bahan pembilas. Isolat bakteri Pseudomonas aeruginosa ATCC 10145, A. baumannii ATCC 19606 &#xC2;&#xA0;dan Staphylococcus aureus ATCC 25923 digunakan sebagai kontrol positif dan kontrol negatif pemeriksaan yang dilakukan. Hasil: Pemeriksaan optimasi yang dilakukan, diperoleh kondisi optimal pembentukan biofilm menggunakan media Luria Bertani dengan besar inokulum 1 sengkelit penuh, lama inkubasi 30 jam dan pewarnaan dilakukan menggunakan crystal violet 0,1% serta bahan pembilas berupa PBS steril. Proporsi pembentukan biofilm pada A. baumannii multiresisten obat sebesar 55,3%. Kesimpulan: Metode deteksi pembentukan biofilm menggunakan metode tabung polypropylene yang dimodifikasi dan pewarnaan zat warna crystal violet 0,1% merupakan metode deteksi yang mudah dikerjakan, reproducible dan efisien, sehingga dapat dilakukan di laboratorium mikrobiologi klinik sederhana. Proporsi bakteri penghasil biofilm adalah lebih dari 50% A. baumannii resisten multiobat.</description><publisher lang="en-US">Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso</publisher><date>2019-12-30</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://www.ijid-rspisuliantisaroso.co.id/index.php/ijid/article/view/86</identifier><identifier>10.32667/ijid.v5i2.86</identifier><source lang="en-US">The Indonesian Journal of Infectious Diseases; Vol. 5 No. 2 (2019): The Indonesian Journal of Infectious Disease; 41-51</source><source>2599-1698</source><source>2354-6077</source><source>10.32667/ijid.v5i2</source><language>eng</language><relation>https://www.ijid-rspisuliantisaroso.co.id/index.php/ijid/article/view/86/pdf</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2019 The Indonesian Journal of Infectious Diseases</rights><recordID>article-86</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Kusumaningrum, Ardiana
Maemunah, Iin
Prasetyo, Dimas Seto
Ibrahim, Fera
Bela, Budiman
title Deteksi Acinetobacter baumannii Multiresisten Obat Penghasil Biofilm menggunakan Pewarnaan Berbasis Crystal Violet
publisher Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso
publishDate 2019
topic infeksi terkait biofilm
deteksi biofilm
pewarnaan crystal violet
Acinetobacter baumannii
url https://www.ijid-rspisuliantisaroso.co.id/index.php/ijid/article/view/86
https://www.ijid-rspisuliantisaroso.co.id/index.php/ijid/article/view/86/pdf
contents Pendahuluan: Kasus infeksi terkait biofilm merupakan masalah besar pada dunia kesehatan karena sifat kekebalannya terhadap antibiotik dan respon imun, terutama pada kasus infeksi kronik akibat Acinetobacter baumannii. Saat ini terdapat berbagai metode deteksi pembentukan biofilm, namun pemeriksaan tersebut belum dilakukan secara rutin karena berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimasi metode deteksi biofilm menggunakan bahan yang rutin tersedia di laboratorium serta mengukur proporsi sampel yang mengandung bakteri penghasil biofilm Metode: Desain penelitian ini adalah uji eksperimental. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan deteksi pembentukan biofilm menggunakan metoda tabung microcentrifuse tube 1,5 ml berbahan polypropylene dengan zat warna berbasis crystal violet konsentrasi 0,1% dan 1%. Optimasi yang dilakukan meliputi media biakan, lama inkubasi, inokulum bakteri yang digunakan serta bahan pembilas. Isolat bakteri Pseudomonas aeruginosa ATCC 10145, A. baumannii ATCC 19606 Â dan Staphylococcus aureus ATCC 25923 digunakan sebagai kontrol positif dan kontrol negatif pemeriksaan yang dilakukan. Hasil: Pemeriksaan optimasi yang dilakukan, diperoleh kondisi optimal pembentukan biofilm menggunakan media Luria Bertani dengan besar inokulum 1 sengkelit penuh, lama inkubasi 30 jam dan pewarnaan dilakukan menggunakan crystal violet 0,1% serta bahan pembilas berupa PBS steril. Proporsi pembentukan biofilm pada A. baumannii multiresisten obat sebesar 55,3%. Kesimpulan: Metode deteksi pembentukan biofilm menggunakan metode tabung polypropylene yang dimodifikasi dan pewarnaan zat warna crystal violet 0,1% merupakan metode deteksi yang mudah dikerjakan, reproducible dan efisien, sehingga dapat dilakukan di laboratorium mikrobiologi klinik sederhana. Proporsi bakteri penghasil biofilm adalah lebih dari 50% A. baumannii resisten multiobat.
id IOS20143.article-86
institution RSPI Sulianti Saroso Jakarta
institution_id 10818
institution_type library:special
library
library Diklat Sulianti Saroso
library_id 8009
collection The Indonesian Journal of Infectious Disease
repository_id 20143
subject_area Kesehatan masyarakat
Penyakit Infeksi
city JAKARTA UTARA
province DKI JAKARTA
repoId IOS20143
first_indexed 2024-06-13T07:59:52Z
last_indexed 2024-06-13T07:59:52Z
recordtype dc
_version_ 1801734881168850944
score 9.9049015