Mengungkap Kenakalan Remaja: Penyebab, Dampak, dan Solusi
Main Authors: | Mahesha, Abdi, Anggraeni, Dinie, Adriansyah, Muhammad Irfan |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi
, 2024
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://ejournal.itka.ac.id/index.php/primer/article/view/278 https://ejournal.itka.ac.id/index.php/primer/article/view/278/246 |
ctrlnum |
article-278 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Mengungkap Kenakalan Remaja: Penyebab, Dampak, dan Solusi</title><creator>Mahesha, Abdi</creator><creator>Anggraeni, Dinie</creator><creator>Adriansyah, Muhammad Irfan</creator><subject lang="en-US">remaja</subject><subject lang="en-US">kenakalan remaja</subject><subject lang="en-US">lingkungan</subject><description lang="en-US">Remaja merupakan masa transisi anak-anak menuju dewasa. Umumnya remaja berusia 11 atau 12 tahun hingga 20 tahun. Remaja merupakan penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun masa depan yang cerah. Namun, saat ini marak sekali fenomena kenakalan remaja, mulai dari bolos sekolah hingga narkoba dan pembunuhan. Hal ini disebabkan oleh faktor internal (krisis identitas dan kontrol diri yang lemah) dan faktor eksternal (lingkungan keluarga yang buruk, kurangnya pemahaman tentang agama, dan pengaruh lingkungan sekitar). Kenakalan remaja ini berdampak buruk pada kesehatan fisik maupun mental remaja, menyebabkan ketidakharmonisan keluarga, dan dipandang buruk oleh masyarakat. Kenakalan remaja dapat diminimalisasi dengan tindakan pencegahan (preventif), pembetulan atau penindakan (represif), pengentasan (kuratif), dan penjagaan atau pemeliharaan (rehabilitasi). Peran dari keluarga, sekolah dan masyarakat dapat meminimalisasi kenakalan remaja.</description><publisher lang="en-US">LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi</publisher><date>2024-02-24</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://ejournal.itka.ac.id/index.php/primer/article/view/278</identifier><identifier>10.55681/primer.v2i1.278</identifier><source lang="en-US">PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin; Vol. 2 No. 1 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Februari 2024; 16-26</source><source>2985-7996</source><source>10.55681/primer.v2i1</source><language>eng</language><relation>https://ejournal.itka.ac.id/index.php/primer/article/view/278/246</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2024 Abdi Mahesha, Dinie Anggraeni, Muhammad Irfan Adriansyah</rights><rights lang="en-US">https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0</rights><recordID>article-278</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:Journal |
author |
Mahesha, Abdi Anggraeni, Dinie Adriansyah, Muhammad Irfan |
title |
Mengungkap Kenakalan Remaja: Penyebab, Dampak, dan Solusi |
publisher |
LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi |
publishDate |
2024 |
topic |
remaja kenakalan remaja lingkungan |
url |
https://ejournal.itka.ac.id/index.php/primer/article/view/278 https://ejournal.itka.ac.id/index.php/primer/article/view/278/246 |
contents |
Remaja merupakan masa transisi anak-anak menuju dewasa. Umumnya remaja berusia 11 atau 12 tahun hingga 20 tahun. Remaja merupakan penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun masa depan yang cerah. Namun, saat ini marak sekali fenomena kenakalan remaja, mulai dari bolos sekolah hingga narkoba dan pembunuhan. Hal ini disebabkan oleh faktor internal (krisis identitas dan kontrol diri yang lemah) dan faktor eksternal (lingkungan keluarga yang buruk, kurangnya pemahaman tentang agama, dan pengaruh lingkungan sekitar). Kenakalan remaja ini berdampak buruk pada kesehatan fisik maupun mental remaja, menyebabkan ketidakharmonisan keluarga, dan dipandang buruk oleh masyarakat. Kenakalan remaja dapat diminimalisasi dengan tindakan pencegahan (preventif), pembetulan atau penindakan (represif), pengentasan (kuratif), dan penjagaan atau pemeliharaan (rehabilitasi). Peran dari keluarga, sekolah dan masyarakat dapat meminimalisasi kenakalan remaja. |
id |
IOS20146.article-278 |
institution |
Institut Teknologi dan Kesehatan Aspirasi |
institution_id |
10820 |
institution_type |
library:university library |
library |
LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi |
library_id |
8010 |
collection |
PRIMER: Jurnal Ilmiah Multidisiplin |
repository_id |
20146 |
subject_area |
Multidisciplinary Economy Social Science Health Terms |
city |
LOMBOK TIMUR |
province |
NUSA TENGGARA BARAT |
repoId |
IOS20146 |
first_indexed |
2024-06-13T08:49:52Z |
last_indexed |
2024-06-13T08:49:52Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1801737011991674880 |
score |
9.9049015 |