Dimensi Epistemologis Seloko Adat Melayu Jambi: Relevansinya dalam Pengayaan Mata Kuliah Filsafat Ilmu

Main Authors: Al Munir, M. Ied; Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Habibullah, M.; Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Media Akademika , 2014
Online Access: http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/mediaakademika/article/view/139
http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/mediaakademika/article/view/139/123
ctrlnum article-139
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Dimensi Epistemologis Seloko Adat Melayu Jambi: Relevansinya dalam Pengayaan Mata Kuliah Filsafat Ilmu</title><creator>Al Munir, M. Ied; Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi</creator><creator>Habibullah, M.; Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi</creator><description lang="en-US">Tulisan ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan pokok, yakni bagaimana rumusan seloko adat Melayu Jambi, bagaimana epistemologi dalam seloko adat Melayu Jambi, dan bagaimana relevansi epistemologi dalam seloko adat Melayu Jambi dalam pengayaan mata kuliah Filsafat Ilmu. Tulisan ini mendapati bahwa: (1) rumusan seloko adat Melayu Jambi secara eksplisit dapat dijumpai dalam dasar-dasar hukum adat Melayu Jambi. Seloko adat Melayu Jambi juga tersebar dalam pelbagai wadah, seperti dalam pedoman hukum, aturan hidup dan tunjuk ajar dalam pernikahan; (2) Sumber pengetahuan dalam seloko adat melayu Jambi terdiri atas: otoritas, akal, pancaindra, intuisi dan wahyu. Teori kebenaran yang terdapat dalam seloko adat Melayu Jambi adalah teori kebenaran korespondensi, teori kebenaran koherensi, teori kebenaran pragmatis dan teori kebenaran konsensus; dan (3) Sumber-sumber pengetahuan filsafat ilmu dengan warna positif yang cuma dua sumber, yakni akal dan panca indra dapat diperkaya dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya berupa otoritas, intuisi dan wahyu. Sedangkan tolok ukur pengetahuannya yang cenderung cuma mengakui teori kebenaran korespondensi dan teori kebenaran koherensi/konsistensi dapat diperkaya dengan teori kebenaran pragmatis dan konsensus.</description><publisher lang="en-US">Media Akademika</publisher><date>2014-04-11</date><type>Journal:Article</type><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/mediaakademika/article/view/139</identifier><source lang="en-US">Media Akademika; Vol 27, No 1 (2012)</source><language>eng</language><relation>http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/mediaakademika/article/view/139/123</relation><recordID>article-139</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Al Munir, M. Ied; Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Habibullah, M.; Fakultas Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
title Dimensi Epistemologis Seloko Adat Melayu Jambi: Relevansinya dalam Pengayaan Mata Kuliah Filsafat Ilmu
publisher Media Akademika
publishDate 2014
url http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/mediaakademika/article/view/139
http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/mediaakademika/article/view/139/123
contents Tulisan ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan pokok, yakni bagaimana rumusan seloko adat Melayu Jambi, bagaimana epistemologi dalam seloko adat Melayu Jambi, dan bagaimana relevansi epistemologi dalam seloko adat Melayu Jambi dalam pengayaan mata kuliah Filsafat Ilmu. Tulisan ini mendapati bahwa: (1) rumusan seloko adat Melayu Jambi secara eksplisit dapat dijumpai dalam dasar-dasar hukum adat Melayu Jambi. Seloko adat Melayu Jambi juga tersebar dalam pelbagai wadah, seperti dalam pedoman hukum, aturan hidup dan tunjuk ajar dalam pernikahan; (2) Sumber pengetahuan dalam seloko adat melayu Jambi terdiri atas: otoritas, akal, pancaindra, intuisi dan wahyu. Teori kebenaran yang terdapat dalam seloko adat Melayu Jambi adalah teori kebenaran korespondensi, teori kebenaran koherensi, teori kebenaran pragmatis dan teori kebenaran konsensus; dan (3) Sumber-sumber pengetahuan filsafat ilmu dengan warna positif yang cuma dua sumber, yakni akal dan panca indra dapat diperkaya dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya berupa otoritas, intuisi dan wahyu. Sedangkan tolok ukur pengetahuannya yang cenderung cuma mengakui teori kebenaran korespondensi dan teori kebenaran koherensi/konsistensi dapat diperkaya dengan teori kebenaran pragmatis dan konsensus.
id IOS2136.article-139
institution Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
institution_id 166
institution_type library:university
library
library Perpustakaan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
library_id 91
collection Kontekstualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan
repository_id 2136
subject_area Sosial dan Budaya
city KOTA JAMBI
province JAMBI
repoId IOS2136
first_indexed 2016-09-24T00:34:09Z
last_indexed 2016-09-24T01:19:14Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1687695826884755456
score 17.610468