Efek Konsentrasi Sublethal Fenol Terhadap Total Haemocyte Count (THC) dan Histologi Insang Kepiting Bakau (Scylla serata)

Main Authors: Sari, Alfi Hermawati Waskita, Risjani, Yenny, Mahendra, Agung Pramana Warih
Format: Article info Research application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Graduate School, University of Brawijaya , 2014
Online Access: https://jels.ub.ac.id/index.php/jels/article/view/142
https://jels.ub.ac.id/index.php/jels/article/view/142/142
ctrlnum article-142
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Efek Konsentrasi Sublethal Fenol Terhadap Total Haemocyte Count (THC) dan Histologi Insang Kepiting Bakau (Scylla serata)</title><creator>Sari, Alfi Hermawati Waskita</creator><creator>Risjani, Yenny</creator><creator>Mahendra, Agung Pramana Warih</creator><subject lang="en-US"/><subject lang="en-US"/><description lang="en-US">Hadirnya fenol yang melebihi batas ambang ke dalam ekosistem perairan dapat menjadi stresor kimia bagi organisme akuatik, termasuk juga bagi ekosistem muara oleh karena muara (estuaria) merupakan daerah pertemuan antara air tawar dari perairan sungai dan air laut sehingga berpotensi mengandung bahan kimia antropogenik. Kepiting bakau (Scylla spp.) memiliki siklus hidup yang sebagian besar berada pada ekosistem mangrove dan umum digunakan dalam studi ekotoksisitas. Total Haemocyte Count (THC) dan histologi organ insang dapat menginformasikan perubahan histologi akibat stressor oleh karena paparan toksik, terutama fenol. Perlakuan sublethal fenol dengan konsentrasi yang berbeda&#xA0; terhadap kepiting bakau (Scylla serata) pada hari ke-1, hari ke-3, hari ke-5 dan hari ke-8 tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p&amp;gt; 0,05) (Lampiran) terhadap rata-rata Total Haemocyte Count (THC). Namun pada hari ke-7 menunjukkan penurunan jumlah THC pada tiap perlakuan bila dibandingkan dengan kontrol (tanpa perlakuan). Perubahan histologi yang terjadi meningkat sebanding dengan konsentrasi fenol yang diperlakukan terhadap kepiting bakau (S. serata). Perubahan histologi yang terjadi adalah kerusakan struktur dari lamela insang (l) dan bagian terluar sinus lamela atau outer lamellar sinuses (ols) yang meliputi infiltrasi hemosit, hiperplasia maupun nekrosis.Kata Kunci : fenol, hepatopankreas, kepiting bakau.</description><publisher lang="en-US">Graduate School, University of Brawijaya</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2014-12-18</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>Report:Research</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://jels.ub.ac.id/index.php/jels/article/view/142</identifier><identifier>10.21776/ub.jels.2012.002.02.04</identifier><source lang="en-US">The Journal of Experimental Life Science; Vol 2, No 2 (2012); 82-88</source><source>2338-1655</source><source>2087-2852</source><language>eng</language><relation>https://jels.ub.ac.id/index.php/jels/article/view/142/142</relation><coverage lang="en-US"/><coverage lang="en-US"/><coverage lang="en-US"/><recordID>article-142</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Report:Research
Report
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Sari, Alfi Hermawati Waskita
Risjani, Yenny
Mahendra, Agung Pramana Warih
title Efek Konsentrasi Sublethal Fenol Terhadap Total Haemocyte Count (THC) dan Histologi Insang Kepiting Bakau (Scylla serata)
publisher Graduate School, University of Brawijaya
publishDate 2014
url https://jels.ub.ac.id/index.php/jels/article/view/142
https://jels.ub.ac.id/index.php/jels/article/view/142/142
contents Hadirnya fenol yang melebihi batas ambang ke dalam ekosistem perairan dapat menjadi stresor kimia bagi organisme akuatik, termasuk juga bagi ekosistem muara oleh karena muara (estuaria) merupakan daerah pertemuan antara air tawar dari perairan sungai dan air laut sehingga berpotensi mengandung bahan kimia antropogenik. Kepiting bakau (Scylla spp.) memiliki siklus hidup yang sebagian besar berada pada ekosistem mangrove dan umum digunakan dalam studi ekotoksisitas. Total Haemocyte Count (THC) dan histologi organ insang dapat menginformasikan perubahan histologi akibat stressor oleh karena paparan toksik, terutama fenol. Perlakuan sublethal fenol dengan konsentrasi yang berbeda terhadap kepiting bakau (Scylla serata) pada hari ke-1, hari ke-3, hari ke-5 dan hari ke-8 tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p&gt; 0,05) (Lampiran) terhadap rata-rata Total Haemocyte Count (THC). Namun pada hari ke-7 menunjukkan penurunan jumlah THC pada tiap perlakuan bila dibandingkan dengan kontrol (tanpa perlakuan). Perubahan histologi yang terjadi meningkat sebanding dengan konsentrasi fenol yang diperlakukan terhadap kepiting bakau (S. serata). Perubahan histologi yang terjadi adalah kerusakan struktur dari lamela insang (l) dan bagian terluar sinus lamela atau outer lamellar sinuses (ols) yang meliputi infiltrasi hemosit, hiperplasia maupun nekrosis.Kata Kunci : fenol, hepatopankreas, kepiting bakau.
id IOS2621.article-142
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection The Journal of Experimental Life Science
repository_id 2621
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS2621
first_indexed 2016-09-22T20:46:25Z
last_indexed 2021-10-08T06:11:51Z
recordtype dc
_version_ 1713031352008310784
score 17.203505