Daftar Isi:
  • Dalam proses perencanaan suatu gedung terdapat beberapa acuan yang menjadi dasar perhitungan sehingga gedung yang akan dibangun dapat memenuhi kaidah-kaidah yang harus menjadi perhatian. Acuan tersebut berupa standar maupun peraturan yang berlaku. Dalam mendesain suatu gedung, peraturan yang digunakan dalam perencanaan suatu gedung beraneka ragam meliputi peraturan pembebanan, peraturan gempa, peraturan beton, peraturan baja, dan lain sebagainya. Keseluruhan dari peraturan tersebut akan mengalami perombakan sehingga isi dari peraturan tersebut menjadi berubah. Diantara peraturan yang saat ini mengalami perubahan adalah peraturan gempa dan peraturan beton. Peraturan gempa yang berlaku di Indonesia saat ini adalah SNI 1726-2012, sebelumnya peraturan gempa yang digunakan adalah SNI 03-1726-2002. Hal ini disebabkan karena adanya gempa besar yang terjadi yang memiliki magnitude lebih besar dari magnitude maksimum perkiraan sebelumnya. sehingga SNI 03- 1726-2002 perlu diganti. Sedangkan peraturan beton yang berlaku di Indonesia saat ini adalah SNI 03-2847-2002. Peraturan ini akan mengalami pergantian menjadi RSNI 03-2847-201X. Salah satu yang melatarbelakangi pembahan SNI 03-2847-2002 salah satunya karena adanya perubahan SNI 03-1726-2002 menjadi SNI 1726-2012. Dengan adanya perubahan peraturan ini maka harus dilakukan pengkajian ulang terhadap gedung yang sudah dibangun berdasarkan peraturan yang lama. Dalam tugas akhir ini dibahas mengenai perencanaan gedung berdasarkan SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-2847-2002 yang akan dibandingkan dengan perencanaan gedung berdasarkan SNI 1726-2012 dan RSNI 03-2847-201X. Perencanaan gedung ini menggunakan software Extended Three Dimensional Analysis of Building System (ETABS version 9.2.0) yang dianalisis menggunakan analisis dinamik. Hasil perencanaan menunjukkan bahwa kebutuhan tulangan longitudinal untuk kolom dan balok dengan menggunakan SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-2847-2002 lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan SNI 1726- 2012 dan RSNI 03-2847-201X. Peningkatan kebutuhan tulangan pada balok adalah 83.66% sedangkan pada kolom adalah 60%. Selain itu terjadi pula peningkatan gaya geser gempa sebesar 44.42%. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa perubahan peraturan gempa dan peraturan beton cukup berdampak pada kekuatan bangunan, sehingga bangunan yang sudah dibangun berdasarkan SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-2847-2002 hams dikaji ulang.