Relationship value management: manfaat bagi karyawan, pelanggan, dan pemegang saham

Main Author: Muliana, Dina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.wima.ac.id/1449/1/Abstrak.pdf
http://repository.wima.ac.id/1449/2/Bab%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/1449/3/Bab%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/1449/4/Bab%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/1449/5/Bab%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/1449/
Daftar Isi:
  • Persaingan bisnis yang semakin ketat merupakan salah satu ciri dari pertumbuhan dan perkembangan dalam dunia usaha, terutama persaingan dalam memperebutkan pangsa pasar. Ketergantungan pada keunggulan komparatif harus mulai ditinggalkan dengan beralih pada keunggulan kompetitif. Selain itu konsumen yang makin kritis menyebabkan mereka tidak hanya mencari produk yang berkualitas saja, tetapi juga yang harganya murah. Relatisonship value management merupakan model bagi perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain dan tetap eksis dikala banyak gempuran dari perusahaan yang sejenis. Kekuatan pada model ini adalah adanya dukungan karyawan yang tercermin dari kinerja karyawan yang baik sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing pula. Tanpa adanya dukungan dari karyawan maka perusahaan tidak dapat memperoleh kinerja karyawan yang optimal. Kinerja karyawan dibangun oleh sistem manajemen perusahaan yang baik. Sedangkan dampak adanya produk yang dihasilkan berkualitas akan mendorong pencapaian peningkatan penjualan yang pada akhirnya akan meningkatkan laba bagi perusahaan. Hasil pembahasan dapat dibuat beberapa simpulan antara lain: (1)Relationship Value Management (RVM) bertujuan untuk mengatur seluruh kesepakatan perusahaan dengan pelanggan baru potensial, dan juga merupakan bisnis dan penerapan teknologi yang menggunakan sistem informasi bagi keseluruhan proses bisnis yang dikelilingi oleh interaksi perusahaan dengan pelanggan penjualan, pemasaran dan pelayanan, (2) Pendekatan karyawan dilakukan dengan menggunakan behavior base yaitu pendekatan perilaku ini sangat penting dan masuk akal dalam penerapan kompetensi pada masing-masing karyawan. Melalui pendekatan ini tidak hanya memudahkan karyawan yang bersangkutan dalam mengukur penerapannya, namun juga bagi atasan dan mungkin juga konsultan dalam melakukan penilaian, (3) Pelanggan merupakan penilai terakhir dari kualitas dan oleh karena itu prioritas utama dalam jaminan kualitas adalah memiliki piranti yang handal dan sahih mengenai penilaian konsumen terhadap perusahaan, maka diperlukan kerangka dalam manajemen kualitas dengan dua alasan pokok, yang meliputi: orientasi pemasaran dan orientasi internal perusahaan dan (4) Perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham; peranan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders)dalam corporate governance; transparansi dan penjelasan; serta peranan dewan komisaris dan komite untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan.