Minoritas Islam di Filipina: kajian sejarah konflik antara Pemerintah Filipina dan Masyarakat Moro tahun 1960-1996

Main Author: Nurdianah, Nurdianah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://digilib.uinsby.ac.id/28763/1/Nurdianah_A02208034.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/28763/
Daftar Isi:
  • Konflik di Filipina Selatan merupakan konflik yang sudah lama terjadi. Konflik tersebut berawal dari datangnya kolonial ke Filipina. Kemudian pada tahun 1960-1996 konflik terjadi antara Pemerintah Filipina dengan Muslim Moro. Maka dari, dalam skripsi ini penulis mencoba menjawab persoalan-persoalan tentang konflik di Filipina Selatan. Adapun rumusan masalah yang penulis ajukan dalam skripsi ini yaitu: 1. Bagaimana terjadinya konflik antara Pemerintah Filipina dengan masyarakat Muslim Moro di Filipina Selatan. 2. Bagaimana munculnya kelompok­ kelompok perlawanan masyarakat Muslim Moro terhadap Pemerintah Filipina. 3. Bagaimana proses penyelesaian konflik antara Pemerintah Filipina dengan masyarakat Muslim Moro di Filipina Selatan. Dalam skripsi ini penulis menggunakan Pendekatan diakronis dan sinkronis serta metode sejarah, yang digunakan untuk mengungkapkan sejarah konflik yang telah terjadi di Filipina Selatan. Adapaun teori yang digunakan yaitu teori Postkolonial, teori Pascakolonial dan teori Nationalism and ethnic conflict. Salah satu sumber yang digunakan penulis, yaitu Dinamika Islam Filipina karya Cesar A. Majul, Filipina Tanah Air Patriot Pujangga Jose Rizal karya Syahbuddin Mangandaralam, dan The Secret of Jihad Moro: Fakta-Fakta Per/awanan Kaum Tertindas Muslim Moro karya Abu Ibrahim Muhammad Daud. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, 1. Konflik muncul berasal dari datangnya kolonial Spanyol dan Amerika, setelah itu terjadi konflik antara Pemerintah Filipina dengan Muslim Moro,2. Terdapat tekanan-tekanan yang dialami Muslim Moro, yang berakibat berdirinya gerakan-gerakan separatis,3. Penyelesaian konflik dengan diadakannya perundingan-perundingan dan menghasilkan resolusi damai antara Pemerintah dengan Muslim Moro.