Kualitas Sperma Domba Ekor Gemuk Pasca Pembekuan Sperma Dengan Bantuan Micro Controller

Main Authors: Bintara, Sigit, Astuti, Andriyani, Panjono, Panjono, Kusumastuti, Tri Anggraeni
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Peternakan UGM bekerjasama ISSTAP , 2018
Subjects:
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/274737/1/Simnaster%20_Sigit%20Bintara.pdf
https://repository.ugm.ac.id/274737/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas spermatozoa domba ekor gemuk pasca pembekuan sperma dengan bantuan micro controller dan pembekuan sperma secara manual. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan UGM. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sperma domba ekor gemuk, bahan pengencer sperma Andromed, vagina buatan, mikroskop, Obtilab, kamar hitung Neubauer, micro controller (modul Arduino UNO, sensor suhu DS18B20, servo MG996R), dan timbangan analitik. Metode penelitian yang digunakan yaitu penampungan sperma, pengenceran sperma, pembekuan sperma, thawing dan uji kualitas sperma. Pembekuan sperma dilakukan dengan dua metode, yaitu secara manual dan semi otomatis dengan bantuan micro controller. Data yang diambil dari penelitian ini adalah kualitas sperma segar, kualitas sperma sebelum pembekuan, dan kualitas sperma setelah dibekukan (motilitas dan viabilitas). Untuk mengetahui perbedaan kualitas sperma hasil pembekuan sperma secara manual dan pembekuan sperma dengan bantuan micro controller,dilakukan analisis dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata motilitas spermatozoa segar (78±3%) berbeda nyata (P<0,05)dibandingkan dengan rata-rata motilitas sebelum pembekuan (70±4%). Rata-rata viabilitas spermatozoasegar (85±5%)berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan rata-rata viabilitas sebelum pembekuan (77±6%).Rata-rata motilitas spermatozoa setelah pembekuan sperma dengan bantuan micro controller (45±4%) berbeda nyata (P<0,05)dibandingkan dengan rata-rata motilitas spermatozoa hasil pembekuan sperma secara manual (25±3%). Rata-rata viabilitas spermatozoa setelah pembekuan sperma dengan bantuan micro controller (60±5%) berbeda nyata (P<0,05)dibandingkan dengan viabilitas spermatozoa hasil pembekuan sperma secara manual (40±4%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa motilitas dan viabilitas spermatozoa hasil pembekuan sperma dengan bantuan micro controller lebih baik dibandingkan dengan motilitas dan viabilitas spermatozoa hasil pembekuan sperma secara manual.