SELEKSI BAKTERI BAKTERI PENGHASIL ENZIM KOLAGENASE YANG DAPAT MENGHIDROLISIS KULIT CUMI (Loligo vulgaris)

Main Author: , Ustadi, dkk
Format: Article NonPeerReviewed
Terbitan: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM , 2000
Online Access: https://repository.ugm.ac.id/92302/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=86
Daftar Isi:
  • Dalam industri pengolahan cumi (Loligo vulgaris) atau hasil perikanan lainnya, proses pengupasan kulit memerlukan biaya yang banyak, karena dikerjakan secara manual. Lapisan kulit terluar (epidermis) cumi tersusun dari protein kolagen yang disebut tropokolagen atau kolagen bentuk pertama. Kolagen jika terdenaturasi akan menghasilkan prokolagen alpha 1 dan alpha 2 atau disebut kolagen bentuk kedua (Stryer, 1981). Kolagen bentuk pertama dan kedua dapat dihidrolisis oleh enzim kolagenase dari bakteri Vibrio sp (B 30) ATCC 21520, sedangkan kolagenase dari bakeri Clostridium histolyticum hanya bisa menghidrolisis kolagen bentauk kedua (Waite et al., 1980). Berdasarkan alasan di atas enzim kolagenase dapat diproduksi oleh bakteri dalam jumlah besar dan proses pembuangan kulit dalam industri pengolahan cumi dapat dilakukan secara enzimatis. Penelitian pada tahun pertama ini bertujuan untuk menyeleksi bakteri penghasil enzim kalagenase dengan membeli bakteri dari lembaga-lembaga pengoleksi bakteri. Kemudian mengisolasi, memurnikan dan mengetahui karakter enzim kolagenase dari bakteri tersebut. Metode untuk mencapai tujuan tahun pertama tersebut adalah membeli bakteri penghasil enzim kolagenase Vibrio sp (B 30) ATCC 21520 dari American Type Culture Collection, USA. Kemudian isolat bakteri tersebut diuji kemampuan kolagenolitiknya dengan metode yang dikembangkan Mac. Farlane (1992). Isolasi, pemurnian dan karakterisasi enzim kolagenase menggunakan metode yang dikembangkan oleh Makinen et al. (1989). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri Vibrio sp (B 30) ATCC 21520 mempunyai kernampuan kolagenolitik ditunjukkan dengan supernatan dari kultur bakteri tersebut dapat menghidrolisis substrat Azocoll 0,5 mg/ml (absorbansi 0,115 pada &#61548