Kehidupan dunia perspektif Al-Qur’an studi tafsir maudhu’i

Main Author: Umam, M. Nurul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://eprints.walisongo.ac.id/11636/1/4102096_M_Nurul_Umam.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/11636/
Daftar Isi:
  • Di dalam al-Qur’an Allah telah menjelaskan tentang kehidupan dunia, dimana tidak semua kehidupan dunia diharamkan, karena banyak sekali dari perkara keduniawian yang dapat menopang ibadah kepada Allah SWT dan dapat membawa kepada kehidupan yang bahagia di dunia. Dalam kehidupan sekarang ini, ternyata kemajuan teknologi yang semakin pesat menimbulkan gaya hidup yang serba mewah dan berlebih-lebihan. Orang berlomba-lomba mengejar kekayaan materi tanpa mengenal lelah, siang malam tak henti-hentinya. Sementara itu kekayaan materi yang diperolehnya bukan dimanfaatkan untuk kebaikan, baik yang menuju kemajuan agama maupun kemaslahatan umat, akan tetapi justru menuju kepada hal-hal yang negatif. Ini karena pengaruh dunia yang semakin maju dan berkembang, dan kehidupan seperti ini merupakan ciri dari kehidupan alam materialistis. Allah telah menggambarkan dalam al-Qur’an bahwa kecenderungan manusia adalah cinta harta, sementara gambaran Tuhan mengenai harta berpotensi sebagai laibun, lahwun, zinah , takatsur, gurur, fitnah dan lain sebagainya. Berangkat dari latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengkaji bagaimana sebenarnya pandangan al-Qur’an terhadap kehidupan dunia dan bagaimana pula seharusnya manusia menyikapinya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode maudhu’i yaitu dengan jalan menghimpun seluruh atau sebagian ayat-ayat al-Qur’an , kemudian dikaitkan satu dengan lainnya dan pada akhirnya di ambil kesimpulan menyeluruh tentang masalah tersebut menurut pandangan al-Qur’an. Adapun sumber data terdiri dari data primer yaitu al-Qur’an al-karim, dan sekunder yaitu terdiri dari kitab tafsir al-Azhar, al-Maraghi dan al-Misbah maupun buku-buku lain yang terkait. Pada akhirnya penulis mengambil kesimpulan bahwa dalam al-Qur’an terdapat dua pandangan terhadap kehidupan dunia. Pertama ada ayat-ayat yang memandang pesimistik atau negatif terhadap dunia. Ayat ini ditujukan untuk mengkritik kondisi sosial masyarakat yang cenderung materialis dan hedonis. Kedua ayat yang memandang positif terhadap dunia. Ayat ini ditujukan kepada orang mukmin bahwa penciptaannya tidak main-main akan tetapi pada garis yang benar. Allah menghendaki kita bergerak dan berkarya membangun dunia dengan memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas yang telah disediakan Allah. Dunia adalah arena kompetisi dalam segala bidang. Umat Islam sebagai umat pilihan mesti bersaing dengan umat-umat lain dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah.