ctrlnum 3164
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.walisongo.ac.id/3164/</relation><title>Implementasi kurikulum muatan lokal berbasis pesantren di MTs Futuhiyyah 01 Mranggen Demak</title><creator>Hanif, Muhammad</creator><subject>297.77 Islamic religious education</subject><subject>375 Curriculums</subject><description>Sejak pemberlakuan SKB tiga menteri porsi pendidikan agama semakin berkurang, sehingga tamatan Madrasah dianggap serba tanggung karena pengetahuan agamanya kurang mendalam, sedangkan pengetahuan umumnya juga rendah. Eksistensi Madrasah sebagai subsistem pendidikan nasional ini semakin diakui meskipun di sisi lain memunculkan dualisme sistem pendidikan yang dikotomis. Munculnya UU Sisdiknas no.20 tahun 2003 dan pemberlakuan kurikulum 2004 dan 2006 memberikan angin segar kepada madrasah untuk mengembangkan muatan lokal keagamaan sebagai ciri khas dan keunggulannya dengan penambahan jam pelajaran yang disesuaikan. Latar belakang tersebut mengarahkan peneliti untuk mengetahui secara mendalam implementasi kurikulum muatan lokal berbasis pesantren di MTs Futuhiyyah 01, baik pada tahap persiapan, pelaksanaan maupun evaluasinya. &#xD; Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan sistem pendidikan dan implementasi kurikulum muatan lokal berbasis pesantren (baik persiapan, pelaksanaan maupun evaluasinya), serta problematika dan solusinya di MTs Futuhiyyah 01 Mranggen. &#xD; Berdasarkan hasil temuan penelitian bahwa MTs Futuhiyyah 01 Mranggen telah mengimplementasikan kurikulum muatan lokal berbasis pesantren dengan strategi penerapan secara penuh sejak sistem Integrasi antara pendidikan umum dan pesantren. Implementasi tersebut nampak pada nuansa pesantren yang bersifat khas, baik dari aspek fisik maupun aspek nonfisik. &#xD; Problematika implementasi kurikulum muatan lokal berbasis pesantren di MTs Futuhiyyah 01 Mranggen Demak ini memang tidak sedikit. Namun dalam kenyataanya tidak begitu menghambat. Pertama, pada tahap perencanaan. Problem yang dihadapi antara lain waktu yang lama dan dana yang cukup besar, kurang intensifnya pembahasan perencanan. Solusinya mengadakan ivent khusus tim 5 yang ditentukan waktunya secara rutin dan mencarikan anggaran dana tambahan untuk insentif Tim 5, serta mengadakan workshop kurikulum KTSP. &#xD; Kedua, problematika pada tahap pelaksanaan, ialah terkait dengan kendal yang dihadapi para guru pengampu, baik persiapan, pelaksanaan di kelas maupun evaluasi pembelajaran. Solusinya antara lain mengikutkan workshop, supervisi kepala madrasah, contoh-contoh kongkrit dan buku tentang inovasi model pembelajaran terbaru, menambah media belajar, menyusun acuan kurikulum dan standar evaluasi bagi muatan lokal, mewajibkan guru untuk menyusun program kegiatan ekstra beserta prosedur evaluasinya, dan memberlakukan sanksi.&#xD; Ketiga, problematika pada tahap evaluasi implementasi kurikulum muatan local berbasis pesantren sebanarnya tidak terlalu banyak. Hanya saja pada prosedur pembuatan soal dan pendistribusiannya terkadang terkendala. Seperti ketidaksesuaian soal dengan kisi-kisi dan kurikulum, bahasa soal yang tidak tepat, keterlambatan dalam mengirim naskah soal, dan lain-lain. Solusinya ialah, selain worksop dan pelatihan terkait dengan evaluasi dan pembuatan kisi-kisi soal, serta menambah alokasi anggaran evaluasi dan meminimalisir pengeluaran.</description><date>2010-06-29</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.walisongo.ac.id/3164/1/3103240_Coverdll.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.walisongo.ac.id/3164/2/3103240_Bab%201.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.walisongo.ac.id/3164/3/3103240_Bab%202.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.walisongo.ac.id/3164/4/3103240_Bab%203.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.walisongo.ac.id/3164/5/3103240_Bab%204.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.walisongo.ac.id/3164/6/3103240_Bab%205.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.walisongo.ac.id/3164/7/3103240_Bibliografi.pdf</identifier><identifier> Hanif, Muhammad (2010) Implementasi kurikulum muatan lokal berbasis pesantren di MTs Futuhiyyah 01 Mranggen Demak. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo. </identifier><recordID>3164</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Hanif, Muhammad
title Implementasi kurikulum muatan lokal berbasis pesantren di MTs Futuhiyyah 01 Mranggen Demak
publishDate 2010
topic 297.77 Islamic religious education
375 Curriculums
url http://eprints.walisongo.ac.id/3164/1/3103240_Coverdll.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/3164/2/3103240_Bab%201.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/3164/3/3103240_Bab%202.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/3164/4/3103240_Bab%203.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/3164/5/3103240_Bab%204.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/3164/6/3103240_Bab%205.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/3164/7/3103240_Bibliografi.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/3164/
contents Sejak pemberlakuan SKB tiga menteri porsi pendidikan agama semakin berkurang, sehingga tamatan Madrasah dianggap serba tanggung karena pengetahuan agamanya kurang mendalam, sedangkan pengetahuan umumnya juga rendah. Eksistensi Madrasah sebagai subsistem pendidikan nasional ini semakin diakui meskipun di sisi lain memunculkan dualisme sistem pendidikan yang dikotomis. Munculnya UU Sisdiknas no.20 tahun 2003 dan pemberlakuan kurikulum 2004 dan 2006 memberikan angin segar kepada madrasah untuk mengembangkan muatan lokal keagamaan sebagai ciri khas dan keunggulannya dengan penambahan jam pelajaran yang disesuaikan. Latar belakang tersebut mengarahkan peneliti untuk mengetahui secara mendalam implementasi kurikulum muatan lokal berbasis pesantren di MTs Futuhiyyah 01, baik pada tahap persiapan, pelaksanaan maupun evaluasinya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan sistem pendidikan dan implementasi kurikulum muatan lokal berbasis pesantren (baik persiapan, pelaksanaan maupun evaluasinya), serta problematika dan solusinya di MTs Futuhiyyah 01 Mranggen. Berdasarkan hasil temuan penelitian bahwa MTs Futuhiyyah 01 Mranggen telah mengimplementasikan kurikulum muatan lokal berbasis pesantren dengan strategi penerapan secara penuh sejak sistem Integrasi antara pendidikan umum dan pesantren. Implementasi tersebut nampak pada nuansa pesantren yang bersifat khas, baik dari aspek fisik maupun aspek nonfisik. Problematika implementasi kurikulum muatan lokal berbasis pesantren di MTs Futuhiyyah 01 Mranggen Demak ini memang tidak sedikit. Namun dalam kenyataanya tidak begitu menghambat. Pertama, pada tahap perencanaan. Problem yang dihadapi antara lain waktu yang lama dan dana yang cukup besar, kurang intensifnya pembahasan perencanan. Solusinya mengadakan ivent khusus tim 5 yang ditentukan waktunya secara rutin dan mencarikan anggaran dana tambahan untuk insentif Tim 5, serta mengadakan workshop kurikulum KTSP. Kedua, problematika pada tahap pelaksanaan, ialah terkait dengan kendal yang dihadapi para guru pengampu, baik persiapan, pelaksanaan di kelas maupun evaluasi pembelajaran. Solusinya antara lain mengikutkan workshop, supervisi kepala madrasah, contoh-contoh kongkrit dan buku tentang inovasi model pembelajaran terbaru, menambah media belajar, menyusun acuan kurikulum dan standar evaluasi bagi muatan lokal, mewajibkan guru untuk menyusun program kegiatan ekstra beserta prosedur evaluasinya, dan memberlakukan sanksi. Ketiga, problematika pada tahap evaluasi implementasi kurikulum muatan local berbasis pesantren sebanarnya tidak terlalu banyak. Hanya saja pada prosedur pembuatan soal dan pendistribusiannya terkadang terkendala. Seperti ketidaksesuaian soal dengan kisi-kisi dan kurikulum, bahasa soal yang tidak tepat, keterlambatan dalam mengirim naskah soal, dan lain-lain. Solusinya ialah, selain worksop dan pelatihan terkait dengan evaluasi dan pembuatan kisi-kisi soal, serta menambah alokasi anggaran evaluasi dan meminimalisir pengeluaran.
id IOS2754.3164
institution Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 53
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Walisongo Semarang
library_id 93
collection Walisongo Repository
repository_id 2754
subject_area Systems, Value, Scientific Principles/Sistem-sistem dalam Agama, Nilai-nilai dalam Agama,
Islam/Agama Islam
Philosophy and Theory of Social Science/Filsafat dan Teori Ilmu-ilmu Sosial
city SEMARANG
province JAWA TENGAH
repoId IOS2754
first_indexed 2016-11-12T03:48:32Z
last_indexed 2019-10-03T05:29:47Z
recordtype dc
_version_ 1685825170690801664
score 17.607508