PEMBATALAN PERKAWINAN BARU SUAMI KARENA TIDAK SEIZIN ISTERI (Studi Analisis terhadap Putusan Pengadilan Agama Bantul Tahun 1998-2001)

Main Author: SUGIHARTO, NIM.96352731
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2003
Subjects:
Online Access: http://digilib.uin-suka.ac.id/31370/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/31370/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/31370/
ctrlnum 31370
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://digilib.uin-suka.ac.id/31370/</relation><title>PEMBATALAN PERKAWINAN BARU SUAMI&#xD; KARENA TIDAK SEIZIN ISTERI (Studi Analisis terhadap Putusan Pengadilan Agama Bantul Tahun 1998-2001)</title><creator>SUGIHARTO, NIM.96352731</creator><subject>Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah</subject><description>Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menjelaskan bahwa hukum perkawinan di Indonesia menganut asas monogarni. Hanya apabila dikehendaki oleh yang bersangkutan karena hukum dan agama yang bersangkutan mengizinkannya, seorang suami dapat beristeri lebih dari seorang. di pengadilan agama Bantul, terdapat beberapa kasus tentang pembatalan perkawinan baru suami karena perkawinanya tidak seizin isteri pertama. Dikatakan sebagai perkawinan baru karena suami menikah lagi dengan wanita lain ketika dia masih terikat sebuah perkawinan.&#xD; &#xD; Berangkat dari kasus yang ada penulis memberanikan diri untuk mengangkat kasus tersebut sebagai karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Penelitian ini adalah penelitian lapangan, sedang lokasi yang menjadi obyek penelitian adalah Pengadilan Agama Bantul. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dokumentasi.&#xD; &#xD; Kesimpulan dari penelitian ini adalah Perkawinan poligami yang dilakukan tanpa izin pihak isteri dan pengadilan agama adalah sah, tetapi perbuatan tersebut melanggar ketentuan hukum perkawinan kita sebagaimana tercantum dalam Undang undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 maupun undang-undang lain yang mengatur tentang perkawinan. Oleh karena itu perkawinan tersebut dapat dibatalkan. Pertimbangan hukum yang dipakai majlis hakim dalam memutus kedua perkara tersebut di atas sudah benar karena telah mengacu kepada undang-undang yang ada.</description><date>2003-03-06</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>ind</language><identifier>http://digilib.uin-suka.ac.id/31370/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>ind</language><identifier>http://digilib.uin-suka.ac.id/31370/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf</identifier><identifier> SUGIHARTO, NIM.96352731 (2003) PEMBATALAN PERKAWINAN BARU SUAMI KARENA TIDAK SEIZIN ISTERI (Studi Analisis terhadap Putusan Pengadilan Agama Bantul Tahun 1998-2001). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. </identifier><recordID>31370</recordID></dc>
language ind
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author SUGIHARTO, NIM.96352731
title PEMBATALAN PERKAWINAN BARU SUAMI KARENA TIDAK SEIZIN ISTERI (Studi Analisis terhadap Putusan Pengadilan Agama Bantul Tahun 1998-2001)
publishDate 2003
topic Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
url http://digilib.uin-suka.ac.id/31370/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/31370/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/31370/
contents Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menjelaskan bahwa hukum perkawinan di Indonesia menganut asas monogarni. Hanya apabila dikehendaki oleh yang bersangkutan karena hukum dan agama yang bersangkutan mengizinkannya, seorang suami dapat beristeri lebih dari seorang. di pengadilan agama Bantul, terdapat beberapa kasus tentang pembatalan perkawinan baru suami karena perkawinanya tidak seizin isteri pertama. Dikatakan sebagai perkawinan baru karena suami menikah lagi dengan wanita lain ketika dia masih terikat sebuah perkawinan. Berangkat dari kasus yang ada penulis memberanikan diri untuk mengangkat kasus tersebut sebagai karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Penelitian ini adalah penelitian lapangan, sedang lokasi yang menjadi obyek penelitian adalah Pengadilan Agama Bantul. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Perkawinan poligami yang dilakukan tanpa izin pihak isteri dan pengadilan agama adalah sah, tetapi perbuatan tersebut melanggar ketentuan hukum perkawinan kita sebagaimana tercantum dalam Undang undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 maupun undang-undang lain yang mengatur tentang perkawinan. Oleh karena itu perkawinan tersebut dapat dibatalkan. Pertimbangan hukum yang dipakai majlis hakim dalam memutus kedua perkara tersebut di atas sudah benar karena telah mengacu kepada undang-undang yang ada.
id IOS2755.31370
institution UIN Sunan Kalijaga
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 319
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
library_id 261
collection Digital Library UIN Sunan Kalijaga
repository_id 2755
subject_area Pendidikan
Agama
Akuntansi
Ilmu Sosial dan Humaniora
city KOTA YOGYAKARTA
province DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS2755
first_indexed 2019-05-05T03:24:27Z
last_indexed 2019-05-05T03:24:27Z
recordtype dc
_version_ 1685825183115378688
score 17.610468