HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2009

Main Author: ULFANA, AINI
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/30674/1/3685.pdf
http://www.fkm.undip.ac.id
http://eprints.undip.ac.id/30674/
Daftar Isi:
  • Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mikrofilaria yang hidup di kelenjar getah bening. Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu daerah endemis dengan jumlah kasus filariasis meningkat dari tahun ke tahun. peningkatan kasus filariasis di Kabupaten Pekalongan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan dan perilaku. Tujuan menganalisis faktor lingkungan luar rumah (keberadaan tanaman air, keberadaan semak-semak, keberadaan parit/selokan, dan keberadaan sawah), lingkungan dalam rumah (keadaan ventilasi, keadaan langit-langit, dan keadaan dinding), perilaku (kebiasaan memakai kelambu, kebiasaan memakai repelen, dan kebiasaan beraktivitas diluar rumah pada malam hari) serta pengetahuan yang berpengaruh terhadap kejadian filariasis. metode penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan studi kasus kontrol. Kasus adalah penduduk yang menderita filariasis dan kontrol adalah penduduk yang tidak menderita filariasis. Jumlah responden sebanyak 88 sampael. Pengambilan data melalui wawancara menggunakan kuesioner dan observasi terhadap lingkungan. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square (crosstab). Hasil penelitian penderita filariasis pada tahun 2008 adalah sebanyak 50 kasus kronis filariasis yang tersebar di 10 kecamatan. Hasil analisis bivariat yaitu keberadaan tanaman air (p=0,663), keberadaan semak-semak (p=0,031), keberadaan parit/selokan (p=1,000), keberadaan sawah (p=0,825), keadaan ventilasi (p=0,378), keadaan langit-langit (p=0,191), keadaan dinding, kebiasaan memakai kelambu pada saat tidur (p=0,033), kebiasaan memakai repelen (p=0,355), kebiasaan beraktivitas diluar rumah pada malam hari (p=1,000), dan pengetahuan (p=0,522). Simpulan berdasarkan hasil analisis bivariat dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang berhubungan dengan kejadian filariasis yaitu keberadaan semak-semak (p=0,031) daan kebiasaan memakai kelambu pada saat tidur (p=0,033). Saran melakukan pembersihan lingkungan teratur. Kata Kunci: lingkungan rumah, perilaku, filariasis