Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pengelolaan Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur Laut Provinsi Sumatera Utara

Main Author: FITRIANA SARAGIH, -
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/31611/1/bab_1.PDF
http://eprints.undip.ac.id/31611/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur merupakan salah satu bentuk pengelolaan kawasan konservasi di tingkat genetik, spesies dan ekosistem. Kawasan ini berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan di sekitarnya. Akan tetapi saat ini, telah terjadi kerusakan/gangguan yang disebabkan oleh illegal logging dan jual beli lahan sehingga menurunkan fungsi pokok tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat sekitar terhadap pengelolaan yang ada selama ini, studi kasus Desa Tanjung Ibus dan Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Metode yang digunakan terdiri dari wawancara secara semiterstruktur terhadap para informan dengan teknik purposive sampling dan observasi. Persepsi masyarakat di Desa Tanjung Ibus tentang fungsi Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur untuk mencegah terjadinya Tsunami sebesar 14,3 %, sebagai nursery ground 50%, sebagai penyerap karbon 14,3%, dan sebagai tempat untuk menangkap ikan 21,4%. Sedangkan persepsi masyarakat di Desa Jaring Halus tentang fungsi kawasan sebagai pencegah Tsunami sebesar 20%, sebagai nursery ground 50%, sebagai tempat untuk menangkap ikan 20% dan untuk melindungi dari abrasi laut 10%. Meskipun nama Balai Besar KSDA Sumatera Utara kurang familiar bagi masyarakat, tetapi mereka menganggap bahwa kinerja pengelola dalam penegakan hukum sudah baik dan memberi dampak positif bagi masyarakat di kedua desa tersebut. Mereka mengharapkan keterlibatan dalam pemanfaatan dan pengawasan sehingga fungsi pokok kawasan sebagai penyangga kehidupan dapat berjalan optimal. Partisipasi masyarakat di Desa Tanjung Ibus dan Desa Jaring Halus dalam pengelolaan kawasan termasuk kategori co operation, dimana pihak pengelola kawasan adalah sebagai pendesain program atau kegiatan dan masyarakat sebagai obyek yang melaksanakan kegiatan tersebut dengan mendapatkan insentif. Kondisi ini terlihat dari kegiatan reboisasi mangrove di dalam kawasan, pemberdayaan dan pembentukan anggota Pengamanan Hutan. Partisipasi masyarakat dari kedua desa tersebut dalam perencanaan pengelolaan kawasan masih bersifat konsultatif, dimana saran mereka didengar oleh pihak pengelola tetapi tidak dipakai dalam penyusunan rencana pengelolaan, sehingga akses masyarakat untuk mendapatkan manfaat langsung dari kawasan belum dapat dirasakan. Rekomendasi pengelolaan Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur Laut adalah kolaborasi pengelolaan yang melibatkan partisipasi masyarakat di sekitar kawasan, diantaranya Desa Tanjung Ibus dan Desa Jaring Halus dan instansi/lembaga terkait yang peduli pada kelestarian ekosistem mangrove di kawasan ini dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.19/Menhut-II/2004 tentang Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam. Kata kunci : Pengelolaan Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur Laut, Persepsi, Partisipasi