Daftar Isi:
  • Tunarungu merupakan suatu kondisi dimana pendengaran seorang individu tidak dapat berfungsi secara normal. Untuk mengatsinya maka dibuatlah bahasa isyarat. Di Indonesia, dikenal 2 macam bahasa isyarat, yatiu Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Dalam karya ilmiah ini, mengajukan penelitian untuk mengenali BISINDO menggunakan Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System sebagai pembelajaran mesinnya. Untuk itu dilakukan pengenalan isyarat dengan pendekatan Computer Vision. Gambar tangan yang diambil dari webcam kemudian dipisahkan dari latarnya. Langkah tersebut dilakukan dengan menggunakan metode segmentasi warna dengan struktur warna YCbCr. Gambar yang didapatkan kemudian dikembalikan warnanya dengan struktur warna yang diubah ke grayscale. Selain itu juga dilakukan pengubahan ukuran. Kemudian gambar diolah untuk diambil karakteristiknya dengan menggunakan metode deskripsi Histogram Oriented Gradien (HOG). Hasil dari deskripsi HOG inilah yang dijadikan sebagai data input untuk pembelajaran sistem menggunakan ANFIS. Pengujian yang dilakukan pada 1 orang peraga dengan latar belakang polos. Hasilnya pengujian secara langsung hanya mampu mengenali 21 isyarat dari 130 percobaan. Adapun dalam 5 kali pengenalan secara berturut-turut, memakan waktu kurang lebih 8 detik. Adapun permaslahan yang terjadi disebabkan oleh penggunaan parameter yang kurang tepat serta kegagalan segmentasi tangan. Kata Kunci : ANFIS, Pengenalan Bahasa Isyarat, Pengolahan Citra.