Daftar Isi:
  • Pada umumnya, Sekolah Dasar belum mengadakan praktik keagamaan secara maksimal. kalaupun ada hanya pada saat pelajaran PAI saja, tanpa adanya pembiasaan pembinaan keislaman yang lain yang dilakukan secara rutin dan terus-menerus. Tetapi di sisi lain, ada pula sekolah yang mengadakan pembinaan keislaman yang dilakukan secara rutin, yaitu SD Interaktif Abdussalam, dengan ditandai adanya hasil penelitian ini yaitu untuk menghasilkan pola pembinaan keislaman di SD Interaktif Abdussalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembinaan keislaman di SD Interaktif Abdussalam dinilai cukup baik dan dirasa mampu menghasilkan pola pembinaan keislaman. Hal ini terlihat dari segi perencanaan, pelaksanaan dan hasil yang dinilai baik. dalam perencanaan meliputi kegiatan merumuskan tujuan, target, strategi, sarana dan prasarana, serta waktu. Sedangkan dalam pelaksanaannya, pembinaan ini diisi oleh ketua yayasan, guru kelas dan guru PAI. Program-program pembinaan keislaman yang telah dilaksanakan di SD Interaktif Abdussalam yaitu salat Dhuha, cerita pagi, murajaah/hafalan Alquran, tilawati, wudhu dan salat berjamaah. Waktu dari setiap pembinaan dilaksanakan setiap hari senin sampai jumat. Hasil dari pembinaan keislaman di SD Interaktif Abdussalam dinilai cukup berhasil, hal ini dapat dilihat dari adanya perubahan pada siswa yang tidak hanya berubah pada aspek kognitif saja tetapi juga terdapat perubahan pada aspek apektif dan psikomotornya, perubahan ini dirasakan setelah mengikuti pembinaan keislaman di sekolah.;--In general, elementary schools have not implemented religious practices optimally. Even when such practices are carried out, they are usually only conducted during Islamic education lessons, without continuous and routine habitualization of Islamic mentoring. Nevertheless, there are schools that hold Islamic mentoring routinely, one of which is SD Interaktif Abdussalam, as shown by the result of this research aimed to generate a pattern of Islamic mentoring in SD Interaktif Abdussalam. This research adopted a qualitative approach with descriptive method. Data were collected through observation, interview, and documentary study. The result of this research shows that Islamic mentoring in SD Interaktif Abdussalam is considered good enough and perceived to be able to produce a pattern of Islamic mentoring. This is evident in terms of good planning, execution, and results. The planning includes activities to formulate goals, targets, strategies, facilities and infrastructure, and time. In its implementation, the mentoring is facilitated by such speakers as the head of the foundation, the classroom teachers, and the Islamic education teachers. The Islamic mentoring programs that have been implemented in SD Interaktif Abdussalam are Dhuha (voluntary morning) prayers, morning stories, murajaah/Quran recitation, tilawah (the art of reciting Quran beautifully), ablution, and prayers in congregation. The mentoring is held from Monday to Friday. The Islamic mentoring programs in SD Interaktif Abdussalam are considered to be quite successful, as can be seen from the resulting changes in students not only in their cognitive aspect but also affective and psychomotor aspects. These changes are perceived after following the Islamic mentoring at school.