Daftar Isi:
  • Pelatihan kecakapan hidup merupakan salah satu program kegiatan pada pendidikan nonformal, akan tetapi dalam pelaksanaannya dirasakan masih kurang mengarah pada penguasaan keterampilan nrngsional. Akibatnya, kegiatan pelatihan belum efektif yaitu kurang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan belum sepenuhnya mengikutsertakan peserta didik dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, hasil pelatihan kurang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan mode! pembelajaran pada pelatihan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Landasan teori yang digunakan adalah teori kecakapan hidup (life skilis), keterampilan fungsional (fimctional skilis), pelatihan (training), kewirausahaan (entreuprenership), dampak (putcome), pembelajaran (leaming), model pembelajaran partisipasi (participatory leaming model), pendidikan orang dewasa {andragogy), dan pemberdayaan (empowering). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah perpaduan antara kualitatif dan kuantitatif. Uji coba yang digunakan adalah Pretest-postest Control Group Design dengan satu macam perlakuan dan hasil uji coba dianalisis dengan menggunakan statistik uji t. Subjek penelitian adalah kelompok peternak kambing (dua kelompok) dan lokasi penelitian di Kampung Ciseke Desa Jatimulya Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Propisni Banten. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan bahwa pengembangan model pembelajaran partisipatif memiliki pengaruh positif terhadap kelompok eksperimen. Pengaruh tersebut dapat dibuktikan dengan model uji t. Hasil kelompok eksperimen adalah nilai pengetahuan (9,54), sikap (10,71) dan keterampilan (12,88). Sedangkan, hasil kelompok pembanding adalah nilai pengetahuan (7,76), sikap (9,26), keterampilan (10,58). Dalam tabel t untuk 15 peserta didik (kelompok) taraf signifikansi (db) 1% adalah 2,62 dan 5% adalah 1,76. Dari hasil uji t menunjukkan bahwa nilai tes kelompok eksperimen lebih tinggi dari nilai t tabel dan nilai t kelompok pembanding (control) baik itu nilai pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Dengan demikian, model pembelajaran partisipatif memiliki pengaruh positif terhadap efektivitas pembelajaran Efektivitas pembelajaran dapat diukur dari ketercapaian tujuan, keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Bahkan prioritas tujuan yang diharapkan kelompok eksperimen yaitu keterampilan nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai sikap dan pengetahuan. Kesimpulan bahwa pengembangan model pembelajaran partisipatif memiliki keefektivitasan dalam pembelajaran. Dampak yang dirasakan peserta didik adalah keterampilan lebih meningkat, dapat menginformasikan hasil pembelajaran kepada orang lain dan minat berwirausaha semakin bertambah