Daftar Isi:
  • Permasalahan di perusahaan ini terkait dengan adanya indikasi menurunnya kinerja karyawan yang ditunjukkan oleh berkurangnya kinerja terlihat dari indikasi adanya beberapa pelanggaran dari aturan yang ditetapkan oleh perusahaan, seperti terlambat masuk kantor dan tidak mengikuti kegiatan-kegiatan kantor. Beberapa penelitian tentang budaya organisasi, kepuasan kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja yang pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya. Penelitian-penelitian sebelumnya tersebut menunjukkan hasil yang berbeda-beda dalam faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja. Rumusan masalah tersebut adalah bagaimana pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja, dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di PT. Bank Syariah Mandiri Tbk Kantor Cabang Kudus baik secara parsial maupun berganda. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja, dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di PT. Bank Syariah Mandiri Tbk Kantor Cabang Kudus baik secara parsial maupun berganda Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Sedangkan independennya adalah budaya organisasi, kepuasan kerja, dan kepemimpinan. Jenis data yang digunakan adalah data primer berupa kuesioner dan data sekunder. Populasi dalam peneliti sebanyak 114 karyawan. Sampel yang berdasarkan rumus slovin dihasilkan sebanyak 53 karyawan sebagai responden, teknik pengambilan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan skoring. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif menggunakan uji instrumen berupa validitas dan reliabilitas, serta analisis regresi berganda dengan pengujian hipotesis menggunakan uji secara parsial (uji t), dan uji secara berganda (uji F), serta koefisien determinasi (R2). Dari hasil analisis data yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun bersama-sama hal ini dibuktikan dengan 1. Ada pengaruh yang signifikan variabel budaya organisasi terhadap peningkatan kinerja karyawan secara parsial yang didasarkan pada hasil pengujian nilai t hitung sebesar 2,357 > dari nilai t tabel sebesar 1,677, dan Prob Sig. Sebesar 0,022 di bawah 0,05. Ada pengaruh yang signifikan variabel kepuasan kerja terhadap peningkatan kinerja karyawan secara parsial yang didasarkan pada hasil pengujian nilai t hitung sebesar 2,341 > dari nilai t tabel sebesar 1,677, dan Prob Sig. Sebesar 0,023 di bawah 0,05. Ada pengaruh yang signifikan variabel kepemimpinan terhadap peningkatan kinerja karyawan secara parsial yang didasarkan pada hasil pengujian nilai t hitung sebesar 2,426 > dari nilai t tabel sebesar 1,677, dan Prob Sig. Sebesar 0,019 di bawah 0,05. 2. Variabel budaya organisasi, kepuasan kerja, kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan secara simultan yang didasarkan pada hasil pengujian nilai F hitung sebesar 43,170 memiliki nilai F hitung > dari nilai F tabel sebesar 2,794, dan Prob Sig. Sebesar 0,000 di bawah 0,05. Dari hasil analisis regresi berganda ternyata variabel kepemimpinan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,483 yang berarti mempunyai pengaruh lebih besar dibandingkan dengan variabel kepuasan kerja memiliki nilai koefisien regresinya sebesar 0,321, dan kepuasan kerja sebesar 0,321. Sedangkan pengaruh kontribusi atau peranan ketiga variabel tersebut sebesar 70,9% terhadap peningkatan kinerja karyawan. Sedangkan 29,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.