Daftar Isi:
  • Dalam kegiatan merantau, kebutuhan akan kemandirian sangatlah penting bagi remaja perantau Batak. Kemandirian merupakan kemampuan individu untuk dapat bebas melakukan dan mengatur segala aktivitasnya yang didasarkan atas dorongan diri sendiri tanpa terlalu bergantung kepada orang lain dengan mencakup komponen emosional, kognitif dan perilaku. Banyak faktor yang mempengaruhi kemandirian, salah satunya adversity quotient (AQ) yaitu kemampuan untuk menghadapi kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara AQ dengan kemandirian pada remaja perantau Batak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 70 orang remaja perantau Batak dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Pengukuran terhadap kemandirian menggunakan SkalaKemandirian dari Anggriana (2005) yang terdiri dari 35 aitem dengan reabilitas sebesar 0,933. Sedangkan untuk mengukur AQ digunakan Adversity Response Profile (ARP) dari Stoltz (2005) yang terdiri dari 50 aitem dengan reabilitas sebesar 0,961. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah analisis korelasi Pearson Product Moment. Koefisien korelasi antar keduanya adalah 0,669 (p <0,05) dengan signifikansi 0,00 (p<0,05). Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan positif antara AQ dengan kemandirian. Dengan demikian, maka hipotesis penelitian ini diterima. Kata kunci: kemandirian, adversity quotient, remaja, perantau Batak