Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjawab masalah – ”Bagaimana Modified Dialogue Journal dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan menulis siswa kelas XI Program Bahasa SMAN I Banjarbaru”. Strategi Modified Dialogue Journal( Dialog Jurnal yang telah dimodifikasi) ini dipilih karena kelebihannya dalam mendorong siswa terlibat lebih aktif selama proses kegiatan belajar mengajar menulis yang bertujuan meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam menulis recount. Disamping itu, strategi ini bisa membantu siswa menghilangkan atau paling tidak mengurangi rasa takut menulis dalam bahasa Inggris, sehingga dengan demikian diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan kemampuannya menulis dalam bahasa Inggris. Untuk menjawab permasalahan tersebut diatas, dilakukan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif dengan empat langkah; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus pertama terdiri dari enam pertemuan dan siklus kedua terdiri dari dua pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa/siswi kelas XI jurusan Bahasa SMAN 1 Banjarbaru tahun ajaran 2007-2008 yang terdiri dari 26 siswa. Dalam penelitian ini siswa diberi tugas menulis sekali dalam seminggu baik dirumah maupun dikelas. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi, kuesioner, catatan lapangan dan jurnal siswa. Prosedur yang digunakan dalam mengaplikasikan strategi Dialog Journal yang telah dimodifikasi adalah sebagai berikut; pertama, guru menggali pengetahuan siswa tentang jenis teks recount dengan cara bertanya. Kedua, guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi karakteristik dari teks model recount. Ketiga, guru meminta siswa mendiskusikan fungsi, struktur generik dan fitur bahasa dari teks recount. Keempat, guru memperkenalkan konsep strategi Dialog Journal dan konsep Modifikasinya kepada siswa. Kelima, guru memberikan model dialog jurnal melalui contoh- contoh tulisan jurnal. Keenam, guru meminta siswa mengamati contoh tulisan jurnal. Ketujuh, guru memeriksa pemahaman siswa dengan cara menanyakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan contoh jurnal. Kedelapan, guru menjelaskan bagaimana cara menulis recount (pengalaman masa lalu) di dalam jurnnal. Kesembilan, guru menugaskan siswa menulis pengalaman pribadi di masa lampau dengan mengadaptasi contoh teks yang diberikan guru. Kesepuluh, guru memberikan respon sekaligus koreksi secara tidak langsung atas tulisan siswa baik mengenai isi tulisan maupun bahasa. Kesebelas, guru meminta siswa menjawab respon yang diberikan guru sebelum menulis jurnal berikutnya. Keduabelas, guru memilih dan kemudian mengambil beberapa kalimat siswa yang salah dari jurnal mereka sebelumnya untuk dikoreksi dan didiskusikan di kelas. Ketigabelas, guru meminta siswa mengoreksi dan mendiskusikan kalimat- kalimat yang salah dalam kelompok, serta membimbing siswa pada waktu mendiskusikan hasil koreksi. Keempat belas, guru meminta siswa menyimpulkan pelajaran Berdasarkan hasil penelitian, strategi dialog jurnal yang dimodifikasi dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam menulis teks recount. Dalam hal motivasi, siswa aktif, mempunyai motivasi yang tinggi dan mereka merasa lebih percaya diri dalam mengikuti pembelajaran menulis dengan strategi dialog jurnal yang dimodifikasi. Peningkatan kemampuan menulis siswa bisa dilihat dari jumlah siswa yang berada di peringkat1(peringkat terendah) yang jumlahnya terus menurun dari waktu ke waktu karena mereka berhasil naik ke peringkat 2 ( peringkat tengah). Untuk menentukan peringkat tulisan siswa, peneliti menggunakan rubrik menulis yang diadaptasi dari E.M White 1985. Pada awal tindakan di siklus 1 ada 20 siswa yang berada di peringkat 1, dan pada akhir tindakan di siklus 1, jumlah siswa pada peringkat ini tinggal 10 orang, atau dengan kata lain, 50% dari siswa peringkat 1 berhasil naik ke peringkat 2. Pada siklus 2, jumlah siswa peringkat 1 terus berkurang, dan pada akhir tindakan, tinggal 8 orang dari 20 orang siswa. Itu berarti,12 orang dari 20 orang siswa peringkat 1atau 60% dari mereka berhasil naik ke peringkat 2. Hal tersebut telah memenuhi persyaratan kreteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Akhirnya, berdasarkan hasilpenelitian, beberapa saran disampaikan kepada para guru bahasa Inggris dan para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut tentang modified dialogue journals. Pertama, di dalam modified dialogue journal ada koreksi tentang kesalahan grammar dan kosakata, maka hendaknya siswa diberitahu bahwa mereka tidak perlu takut melakukan kesalahan sebab tidak ada koreksi langsung dalam tulisan mereka. Kedua, koreksi tak langsung dilakukan guru dengan dua cara yaitu (1) memberikan language modeling (model penggunaan bahasa) melalui respon atau umpan balik yang diberikan oleh guru. Disini umpan balik yang diberikan oleh guru bisa berfungsi sebagai model penggunaan bahasa Inggris yang benar dengan cara menuliskan kembali secara benar kalimat siswa yang salah, (2) dengan cara mengutip kalimat-kalimat siswa yang salah, mengetiknya, kemudian meminta siswa mendiskusikan dan membetulkan kesalahan yang mereka buat dalam kelompok atau pasangan.Guru bisa menyiapkan petunjuk berupa pola kalimat yang diperlukan siswa atau mengarahkan siswa menemukan jawaban yang tepat.