Ambang Ekonomi Hama Pengisap Polong Kedelai (Glycine max (L.) Merill) di Bogor
Main Author: | Leha, Ellalisa |
---|---|
Other Authors: | Nurmansyah, Ali |
Format: | Undergraduate Thesis application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
IPB University
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102540 |
ctrlnum |
123456789-102540 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Ambang Ekonomi Hama Pengisap Polong Kedelai (Glycine max (L.) Merill) di Bogor.</title><creator>Leha, Ellalisa</creator><contributor>Nurmansyah, Ali</contributor><subject>Plant protection</subject><subject>Insects</subject><subject>2019</subject><subject>Bogor-Jawa Barat</subject><subject>ambang ekonomi</subject><subject>rasio manfaat biaya</subject><subject>tingkat kerusakan ekonomi</subject><description>Hama pengisap polong kedelai Riptortus linearis dan Nezara viridula
menjadi hama penting pada kedelai karena dapat menyebabkan kehilangan hasil
mencapai 79%-80%. Pengendalian hama ini menggunakan insektisida sintetik
maupun alternatif lain harus mengacu pada informasi tentang kepadatan hama
yang merugikan secara ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai
ambang ekonomi hama pengisap polong kedelai di Bogor berdasarkan tiga
alternatif pengendalian. Penelitian dilakukan di area lingkungan sekitar rumah
kaca yang terdiri atas dua percobaan. Percobaaan pertama tentang hubungan
antara tingkat kepadatan hama dan kehilangan hasil tanaman dan percobaan kedua
adalah pengaruh pengendalian hama terhadap hasil yang dapat diselamatkan.
Ambang ekonomi ditentukan sebesar 75% dari nilai tingkat kerusakan ekonomi
(TKE). Penentuan TKE menggunakan pendekatan rasio manfaat biaya (RMB).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ambang ekonomi untuk pengendalian
menggunakan insektisida sintetik sebesar 1.25 imago R. linearis/4 tanaman yang
setara dengan 1.37 nimfa N. viridula/4 tanaman; untuk pengendalian
menggunakan cendawan entomopatogen B. bassiana sebesar 1.62 imago R.
linearis/4 tanaman yang setara dengan 1.78 nimfa N. viridula/4 tanaman; dan
pengendalian dengan kombinasi keduanya sebesar 1.77 imago R. linearis/4
tanaman yang setara dengan 1.94 nimfa N. viridula/4 tanaman.</description><date>2020-02-27T08:10:29Z</date><date>2020-02-27T08:10:29Z</date><date>2020</date><type>Other:Undergraduate Thesis</type><identifier>http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102540</identifier><language>ind</language><type>File:application/pdf</type><publisher>IPB University</publisher><recordID>123456789-102540</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Other:Undergraduate Thesis Other File:application/pdf File |
author |
Leha, Ellalisa |
author2 |
Nurmansyah, Ali |
title |
Ambang Ekonomi Hama Pengisap Polong Kedelai (Glycine max (L.) Merill) di Bogor |
publisher |
IPB University |
publishDate |
2020 |
topic |
Plant protection Insects 2019 Bogor-Jawa Barat ambang ekonomi rasio manfaat biaya tingkat kerusakan ekonomi |
url |
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102540 |
contents |
Hama pengisap polong kedelai Riptortus linearis dan Nezara viridula
menjadi hama penting pada kedelai karena dapat menyebabkan kehilangan hasil
mencapai 79%-80%. Pengendalian hama ini menggunakan insektisida sintetik
maupun alternatif lain harus mengacu pada informasi tentang kepadatan hama
yang merugikan secara ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai
ambang ekonomi hama pengisap polong kedelai di Bogor berdasarkan tiga
alternatif pengendalian. Penelitian dilakukan di area lingkungan sekitar rumah
kaca yang terdiri atas dua percobaan. Percobaaan pertama tentang hubungan
antara tingkat kepadatan hama dan kehilangan hasil tanaman dan percobaan kedua
adalah pengaruh pengendalian hama terhadap hasil yang dapat diselamatkan.
Ambang ekonomi ditentukan sebesar 75% dari nilai tingkat kerusakan ekonomi
(TKE). Penentuan TKE menggunakan pendekatan rasio manfaat biaya (RMB).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ambang ekonomi untuk pengendalian
menggunakan insektisida sintetik sebesar 1.25 imago R. linearis/4 tanaman yang
setara dengan 1.37 nimfa N. viridula/4 tanaman; untuk pengendalian
menggunakan cendawan entomopatogen B. bassiana sebesar 1.62 imago R.
linearis/4 tanaman yang setara dengan 1.78 nimfa N. viridula/4 tanaman; dan
pengendalian dengan kombinasi keduanya sebesar 1.77 imago R. linearis/4
tanaman yang setara dengan 1.94 nimfa N. viridula/4 tanaman. |
id |
IOS3315.123456789-102540 |
institution |
Institut Pertanian Bogor |
institution_id |
20 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Institut Pertanian Bogor |
library_id |
96 |
collection |
IPB Scientific Repository |
repository_id |
3315 |
subject_area |
Kehutanan Pertanian Peternakan |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS3315 |
first_indexed |
2020-11-12T23:32:55Z |
last_indexed |
2020-12-12T23:44:22Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1685918755678322688 |
score |
17.610487 |