Pemuliaan jamur tiram putih (Pleurotus spp.) antara isolat BNK dan BBR
Main Author: | Sutrisna, Aditya |
---|---|
Other Authors: | Sudirman, Lisdar I., Listiyowati, Sri |
Terbitan: |
IPB (Bogor Agricultural University)
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51184 |
Daftar Isi:
- Jamur tiram (Pleurotus spp.) merupakan jamur pangan yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Namun, penelitian mengenai genetika dan pemuliaan jamur tiram masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram putih melalui hibridisasi antara isolat BNK dan BBR. Metode awal yang dilakukan pada penelitian ini dengan melakukan isolasi spora tunggal dari tubuh buah masing-masing isolat BNK dan BBR pada media water agar sehingga diperoleh miselium monokarion. Miselium monokarion yang diperoleh dari isolat BBR dan BNK kemudian diuji kompatibilitasnya pada media Agar Sukrosa Kentang. Isolat-isolat dikarion yang diperoleh kemudian masing-masing ditumbuhkan pada tiga substrat produksi (500gram) yang berbeda bahan utamanya, yaitu serbuk gergajian kayu sengon (Albazia falcataria), janjang kosong kelapa sawit, dan substrat campuran 1:1 antara kedua substrat. Sebanyak tujuh isolat dikarion yang ditumbuhkan pada ketiga substrat produksi, isolat dikarion dengan kode F yang ditumbuhkan pada substrat produksi janjang kosong kelapa sawit, sebagai substrat alternatif, memiliki nilai parameter pertumbuhan dan perkembangan lebih tinggi dibandingkan isolat lainnya walaupun tidak berbeda nyata secara statistik. Isolat dikarion tersebut memiliki masa pertumbuhan dan perkembangan 142,17 hari, bobot basah tubuh buah 189,83 gram, efisiensi biologis 151,83 %, total jumlah tudung jamur per kantong substrat sebesar 32,43 buah, rataan diameter tudung jamur 4,14 cm, dan persentase jumlah tudung jamur berdiameter lebih besar atau sama dengan 5 cm 43,41%.