Kajian pengembangan kampung konservasi tumbuhan pangan dan obat keluarga studi kasus di Kampung Cigeurut, Desa Cipakem, Maleber, Kuningan, Jawa Barat
Main Author: | Rona |
---|---|
Other Authors: | Zuhud, Ervizal A. M., Hikmat, Agus |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51925 |
ctrlnum |
123456789-51925 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Kajian pengembangan kampung konservasi tumbuhan pangan dan obat keluarga : studi kasus di Kampung Cigeurut, Desa Cipakem, Maleber, Kuningan, Jawa Barat</title><title>Study of Conservation Village Development of Family’s Edible and Medicinal Plants : A Case Study in Cigeurut Village, Cipakem, Maleber, Kuningan, West Java.</title><creator>Rona</creator><contributor>Zuhud, Ervizal A. M.</contributor><contributor>Hikmat, Agus</contributor><subject>Edible plant</subject><subject>medicinal</subject><subject>conservation</subject><subject>Cigeurut</subject><subject>Bogor Agricultural University (IPB)</subject><description>Food and medicine are essential requirement for people to survive. Based on the level of food consumption, the people of Indonesia still relies on food imports to meet domestic food sufficiency. Effort that can be done to meet the food requirement is exploration the potential of local food resources in each region. Cigeurut is one village in Cipakem that is located near the forest and away from urban areas. The existence of facilities are limited supporting for life, especially health care facilities that are vital for society to survive. So people still relies on natural resources around them to feed and treat the disease. The purposes of this study are to identify family’s edible and medicinal species plant, identify knowledge and utilization of family’s edible and medicinal plants to create food safety and healthy life, identify the local wisdom of family’s edible and medicinal plants for conservation diversity, and arrange development strategy of Family’s edible and medicinal plants. The study was conducted during June until July in 2011 in Cigeurut village, Cipakem, Maleber, Kuningan, West Java. Cigeurut village was identified 110 species of edible plants consist of 44 families and 8 categories of habitus. Musaceae is the highest family consist of 15 species, and herbs are the highest habitus as many as 40.91%. While there are 201 species of medicinal plants consist of 65 families, and 7 groups of habitus, and 16 parts of plants used. Asteraceae is the highest family consist of 18 species, and herbs are the highest habitus as many as 75 species. Edible plants are classified to four utilization groups, that include a source of carbohydrates, vegetables, fruits, and raw materials of beverages. Society of West and East Cigeurut Village as many as 30% and 3.33% are well aware, 63.33% and 70% knew, and 6.67% and 26,67% less know about the utilization of medicinal plants. Most of the knowledge heritaged from generation to generation. Activities carried on from generation to generation by the Cigeurut people are making palm sugar, kolobot, and cultivation of family’s medicine and edible plants. Strategies that are needed to develop conservation village of POGA in order to improve food security and health self sufficient are through self sufficiency in food, manufacture of farm groups, medicinal plant’s care group, braid partner relationship, and cultivate edible and medicinal plant based on tri stimulus AMAR, that include is a nature, benefit, and religious/willing stimulus.</description><description>Pangan dan obat-obatan merupakan kebutuhan esensial bagi masyarakat untuk mempertahankan hidup. Dilihat dari tingkat konsumsi pangan, masyarakat Indonesia selama ini masih mengandalkan pangan impor untuk memenuhi kecukupan pangan dalam negeri. Upaya yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan pangan adalah dengan menggali potensi sumberdaya pangan lokal di setiap daerah. Kampung Cigeurut merupakan salah satu Kampung di Desa Cipakem yang lokasinya berada di dekat hutan dan jauh dari perkotaan. Keberadaan sarana dalam menunjang kebutuhan hidup pun sangat terbatas, terutama sarana kesehatan yang sangat vital bagi kelangsungan hidup masyarakat. Sehingga masyarakat masih mengandalkan sumberdaya alam yang ada di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan pangan serta mengobati penyakit yang dideritanya. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi potensi spesies tumbuhan pangan dan obat keluarga (POGA), mengidentifikasi pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan POGA untuk menciptakan kesehatan dan ketahanan pangan mandiri, mengidentifikasi kearifan lokal dalam aksi konservasi keanekaragaman POGA, serta menyusun strategi pengembangan konservasi POGA. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2011 di Kampung Cigeurut Desa Hutan Cipakem, Maleber, Kuningan, Jawa Barat. Kampung Cigeurut teridentifikasi sebanyak 110 spesies tumbuhan pangan dari 44 famili dan 8 kelompok habitus. Musaceae adalah famili tertinggi sebanyak 15 spesies, dan herba merupakan habitus tertinggi sebanyak 40,91 %. Sedangkan tumbuhan obat terdapat 201 spesies dari 65 famili, 7 kelompok habitus, dan 16 bagian tumbuhan yang digunakan. Asteraceae adalah famili tertinggi sebanyak 18 spesies, dan herba merupakan habitus tertinggi sebanyak 75 spesies. Tumbuhan pangan dimanfaatkan masyarakat ke dalam 4 manfaat yang meliputi sumber karbohidrat, sumber sayur, buah, dan bahan baku minuman. Masyarakat Cigeurut kulon dan wetan sebanyak 30 % dan 3,33 % sangat mengetahui, 63,33 % dan 70 % mengetahui, dan 6,67 % dan 26,67 % kurang mengetahui tentang khasiat dari tumbuhan obat. Pengetahuan tersebut sebagian besar berasal dari turun temurun. Kegiatan yang masih dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Cigeurut yaitu pembuatan gula aren, pembuatan kolobot, kegiatan budidaya tumbuhan pangan dan obat keluarga. Strategi yang perlu dilakukan untuk mengembangkan kampung konservasi POGA dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan mandiri melalui swasembada pangan, pembuatan kelompok usaha tani, kaderisasi masyarakat peduli tumbuhan obat keluarga, kerjasama kemitraan, dan budidaya tumbuhan pangan dan obat berdasarkan stimulus alamiah, manfaat, dan rela (AMAR).</description><date>2011-11-23T03:47:52Z</date><date>2011-11-23T03:47:52Z</date><date>2011</date><identifier>http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51925</identifier><recordID>123456789-51925</recordID></dc>
|
author |
Rona |
author2 |
Zuhud, Ervizal A. M. Hikmat, Agus |
title |
Kajian pengembangan kampung konservasi tumbuhan pangan dan obat keluarga : studi kasus di Kampung Cigeurut, Desa Cipakem, Maleber, Kuningan, Jawa Barat |
title_sub |
studi kasus di Kampung Cigeurut, Desa Cipakem, Maleber, Kuningan, Jawa Barat |
publishDate |
2011 |
topic |
Edible plant medicinal conservation Cigeurut Bogor Agricultural University (IPB) |
url |
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51925 |
contents |
Food and medicine are essential requirement for people to survive. Based on the level of food consumption, the people of Indonesia still relies on food imports to meet domestic food sufficiency. Effort that can be done to meet the food requirement is exploration the potential of local food resources in each region. Cigeurut is one village in Cipakem that is located near the forest and away from urban areas. The existence of facilities are limited supporting for life, especially health care facilities that are vital for society to survive. So people still relies on natural resources around them to feed and treat the disease. The purposes of this study are to identify family’s edible and medicinal species plant, identify knowledge and utilization of family’s edible and medicinal plants to create food safety and healthy life, identify the local wisdom of family’s edible and medicinal plants for conservation diversity, and arrange development strategy of Family’s edible and medicinal plants. The study was conducted during June until July in 2011 in Cigeurut village, Cipakem, Maleber, Kuningan, West Java. Cigeurut village was identified 110 species of edible plants consist of 44 families and 8 categories of habitus. Musaceae is the highest family consist of 15 species, and herbs are the highest habitus as many as 40.91%. While there are 201 species of medicinal plants consist of 65 families, and 7 groups of habitus, and 16 parts of plants used. Asteraceae is the highest family consist of 18 species, and herbs are the highest habitus as many as 75 species. Edible plants are classified to four utilization groups, that include a source of carbohydrates, vegetables, fruits, and raw materials of beverages. Society of West and East Cigeurut Village as many as 30% and 3.33% are well aware, 63.33% and 70% knew, and 6.67% and 26,67% less know about the utilization of medicinal plants. Most of the knowledge heritaged from generation to generation. Activities carried on from generation to generation by the Cigeurut people are making palm sugar, kolobot, and cultivation of family’s medicine and edible plants. Strategies that are needed to develop conservation village of POGA in order to improve food security and health self sufficient are through self sufficiency in food, manufacture of farm groups, medicinal plant’s care group, braid partner relationship, and cultivate edible and medicinal plant based on tri stimulus AMAR, that include is a nature, benefit, and religious/willing stimulus. Pangan dan obat-obatan merupakan kebutuhan esensial bagi masyarakat untuk mempertahankan hidup. Dilihat dari tingkat konsumsi pangan, masyarakat Indonesia selama ini masih mengandalkan pangan impor untuk memenuhi kecukupan pangan dalam negeri. Upaya yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan pangan adalah dengan menggali potensi sumberdaya pangan lokal di setiap daerah. Kampung Cigeurut merupakan salah satu Kampung di Desa Cipakem yang lokasinya berada di dekat hutan dan jauh dari perkotaan. Keberadaan sarana dalam menunjang kebutuhan hidup pun sangat terbatas, terutama sarana kesehatan yang sangat vital bagi kelangsungan hidup masyarakat. Sehingga masyarakat masih mengandalkan sumberdaya alam yang ada di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan pangan serta mengobati penyakit yang dideritanya. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi potensi spesies tumbuhan pangan dan obat keluarga (POGA), mengidentifikasi pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan POGA untuk menciptakan kesehatan dan ketahanan pangan mandiri, mengidentifikasi kearifan lokal dalam aksi konservasi keanekaragaman POGA, serta menyusun strategi pengembangan konservasi POGA. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2011 di Kampung Cigeurut Desa Hutan Cipakem, Maleber, Kuningan, Jawa Barat. Kampung Cigeurut teridentifikasi sebanyak 110 spesies tumbuhan pangan dari 44 famili dan 8 kelompok habitus. Musaceae adalah famili tertinggi sebanyak 15 spesies, dan herba merupakan habitus tertinggi sebanyak 40,91 %. Sedangkan tumbuhan obat terdapat 201 spesies dari 65 famili, 7 kelompok habitus, dan 16 bagian tumbuhan yang digunakan. Asteraceae adalah famili tertinggi sebanyak 18 spesies, dan herba merupakan habitus tertinggi sebanyak 75 spesies. Tumbuhan pangan dimanfaatkan masyarakat ke dalam 4 manfaat yang meliputi sumber karbohidrat, sumber sayur, buah, dan bahan baku minuman. Masyarakat Cigeurut kulon dan wetan sebanyak 30 % dan 3,33 % sangat mengetahui, 63,33 % dan 70 % mengetahui, dan 6,67 % dan 26,67 % kurang mengetahui tentang khasiat dari tumbuhan obat. Pengetahuan tersebut sebagian besar berasal dari turun temurun. Kegiatan yang masih dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Cigeurut yaitu pembuatan gula aren, pembuatan kolobot, kegiatan budidaya tumbuhan pangan dan obat keluarga. Strategi yang perlu dilakukan untuk mengembangkan kampung konservasi POGA dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan mandiri melalui swasembada pangan, pembuatan kelompok usaha tani, kaderisasi masyarakat peduli tumbuhan obat keluarga, kerjasama kemitraan, dan budidaya tumbuhan pangan dan obat berdasarkan stimulus alamiah, manfaat, dan rela (AMAR). |
id |
IOS3315.123456789-51925 |
institution |
Institut Pertanian Bogor |
institution_id |
20 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Institut Pertanian Bogor |
library_id |
96 |
collection |
IPB Scientific Repository |
repository_id |
3315 |
subject_area |
Kehutanan Pertanian Peternakan |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS3315 |
first_indexed |
2016-09-22T20:53:28Z |
last_indexed |
2017-02-25T18:16:21Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1685918745301614592 |
score |
17.610611 |