STRATEGI PERANCANGAN MUTU RIPE BANANA CHIP (RBC) BERBASIS HARAPAN KONSUMEN
Main Author: | Diana Iftitah Susilowati |
---|---|
Format: | Lainnya |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62393 |
Daftar Isi:
- Ripe Banana Chip (RBC), merupakan salah satu jenis kripik yang dibuat dari pisang masak. RBC dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi penggorengan vakum (vacum frying) ataupun pembekuan (freezing). Keunggulan dari produk RBC ini, diantaranya kandungan gizinya tinggi (kadar probiotik tinggi, vit C belum rusak), tanpa pemanis buatan dan tanpa pengawet. Pisang mas masak segar memiliki sifat fungsional yang baik karena memiliki nilai indeks prebiotik (1,51) dan produk RBC pisang mas masak yang diproses menggunakan teknologi penggorengan vakum memiliki indeks prebiotik yang mendekati pisang mas masak segar, yaitu 0,39. RBC pisang mas masak cukup banyak memiliki keunggulan dari nilai gizinya, tetapi produk ini masih belum diketahui tingkat kesesuain mutunya dengan keinginan konsumen dilihat dari aspek fisik ataupun organoleptik. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui seperti apa rancangan mutu yang tepat untuk produk RBC pisang mas masak, agar sesuai dengan keinginan konsumen sehingga setelah produk dipasarkan banyak diminati oleh konsumen. Penelitian ini menggunakan tiga metode, diantaranya metode skoring untuk mengidentifikasi atribut mutu RBC sesuai harapan konsumen, metode Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap peroduk RBC, dan metode diagram tulang ikan untuk mengetahui penyebab dari permasalahan yang ada pada RBC, sehingga dapat mengetahui strategi meningkatkan mutu RBC. Hasil dari penelitian ini, yaitu atribut mutu RBC yang sesuai dengan harapan konsumen : Warna RBC disukai konsumen dengan intensitas penilaian 5,56 (kuning) dan skor 3,862 ; konsumen setuju dan menyukai informasi kemasan yang ditawarkan dengan intensitas 4,5 dan skor 3,534 ; konsumen merasa nyaman dan suka dengan kemasan yang ditawarkan nilai intensitas 8,58 dan skor 4,155 ; viii keamanan kemasan dinilai sangat aman dan disukai oleh konsumen dengan intensitas 8 dan skor 4,086 ; atribut ketebalan RBC sangat tidak disukai konsumen dan dinilai sangat tebal dengan intensitas penilaian 8,31 dan skor 1,604 ; konsumen tidak menyukai atribut dan keberadaan oil dinilai banyakdengan skor 2,483 dan intensitas 4,86 ; kerenyahan RBC dinilai keras dan cukup disukai oleh konsumen dengan intensitas 7,32 dan skor 2,843 ; RBC mudah dipatahkan dengan kedua tangan/easy of breaking dan konsumen cuku suka dengan intensitas 5,17 dan skor 3,158 ; rasa asam dan manis sama- sama cukup disukai konsumen dengan intensitas masing- nasing 7,89 (manis) dan 4,84 (agak asam) serta skor 3,309 dan 3,208. Nilai CSI yang dihasilkan, yaitu sebesar 64% (puas). Strategi untuk meningkatkan mutu RBC diantaranya: mengurangi ukuran ketebalan bahan baku sebelum diproses; lebih dipertimbangkan lagi tingkat kematangan pisang; memberi pengarahan dan motivasi kepada pekerja; melakukan pengawasan saat produksi berlangsung; lebih memperhatikan keseragaman ukuran pisang dan menggunakan alternatif lain dalam penirisan minyak, misalnya sentrifuse agar keberadaan minyak berkurang.