UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES SENYAWA AKTIF DARI FRAKSI KLOROFORM HERBA CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN PERBAIKAN SEL LANGERHANS PANKREAS PADA MENCIT YANG DIINDUKSIALOKSAN

Main Authors: Hadi Sunaryo, Hadi, Kusmardi, Kusmardi, Wahyu Trianingsih, Wahyu
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.uhamka.ac.id/491/1/Hadi-Sunaryo-farmasains.uhamka.ac_.id-volume-1-no-5.pdf
http://repository.uhamka.ac.id/491/
ctrlnum 491
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.uhamka.ac.id/491/</relation><title>UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES SENYAWA AKTIF DARI FRAKSI KLOROFORM HERBA CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN PERBAIKAN SEL LANGERHANS PANKREAS PADA MENCIT YANG DIINDUKSIALOKSAN</title><creator>Hadi Sunaryo, Hadi</creator><creator>Kusmardi, Kusmardi</creator><creator>Wahyu Trianingsih, Wahyu</creator><subject>Q Science (General)</subject><description>Ciplukan (Physalis angulata L.) secara empiris digunakan sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi kloroform ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap kadar glukosa darah dan perbaikan jumlah sel Langerhan pankreas mencit jantan yang diinduksi aloksan. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing terdiri dari 4 ekor, yaitu kelompok I kontrol normal, kelompok II diberi induksi aloksan tetrahidrat dosis 100 mg/kg bb, kelompok III diberi glibenklamid dosis 0,013 mg/20 g bb, kelompok IV diberi sediaan uji dosis 0,5 mg/20 g bb, kelompok V diberi sediaan uji dosis 1 mg/20 g bb dan kelompok VI diberi sediaan uji dosis 2 mg/20 g bb. Sediaan diberikan secara oral selama 14 hari. Organ pankreas dipreparasi dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Data kadar glukosa darah dan jumlah sel langerhan pankreas hari ke 14 diolah secara statistik menggunakan ANOVA satu arah, hasil keduanya menunjukkan adanya perbedaan antar kelompok (p&lt;0,05). Kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sediaan uji dosis 0,5 mg/20 g bb, 1 mg/20 g bb dan 2 mg/20 g bb dapat menurunkan kadar glukosa darah dan sediaan uji dosis 2 mg/20 g bb sebanding dengan glibenklamid dosis 0,013 mg/20 g bb, Sediaan uji dosis 0,5, 1 dan 2 mg/20 g bb dapat memperbaiki jumlah sel Langerhan pankreas tetapi belum sebanding dengan glibenklamid.</description><date>2012-04</date><type>Journal:Article</type><type>PeerReview:PeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.uhamka.ac.id/491/1/Hadi-Sunaryo-farmasains.uhamka.ac_.id-volume-1-no-5.pdf</identifier><identifier> Hadi Sunaryo, Hadi and Kusmardi, Kusmardi and Wahyu Trianingsih, Wahyu (2012) UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES SENYAWA AKTIF DARI FRAKSI KLOROFORM HERBA CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN PERBAIKAN SEL LANGERHANS PANKREAS PADA MENCIT YANG DIINDUKSIALOKSAN. Farmasains, 1 (5). pp. 246-251. </identifier><recordID>491</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
PeerReview:PeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Hadi Sunaryo, Hadi
Kusmardi, Kusmardi
Wahyu Trianingsih, Wahyu
title UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES SENYAWA AKTIF DARI FRAKSI KLOROFORM HERBA CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN PERBAIKAN SEL LANGERHANS PANKREAS PADA MENCIT YANG DIINDUKSIALOKSAN
publishDate 2012
topic Q Science (General)
url http://repository.uhamka.ac.id/491/1/Hadi-Sunaryo-farmasains.uhamka.ac_.id-volume-1-no-5.pdf
http://repository.uhamka.ac.id/491/
contents Ciplukan (Physalis angulata L.) secara empiris digunakan sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi kloroform ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap kadar glukosa darah dan perbaikan jumlah sel Langerhan pankreas mencit jantan yang diinduksi aloksan. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing terdiri dari 4 ekor, yaitu kelompok I kontrol normal, kelompok II diberi induksi aloksan tetrahidrat dosis 100 mg/kg bb, kelompok III diberi glibenklamid dosis 0,013 mg/20 g bb, kelompok IV diberi sediaan uji dosis 0,5 mg/20 g bb, kelompok V diberi sediaan uji dosis 1 mg/20 g bb dan kelompok VI diberi sediaan uji dosis 2 mg/20 g bb. Sediaan diberikan secara oral selama 14 hari. Organ pankreas dipreparasi dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Data kadar glukosa darah dan jumlah sel langerhan pankreas hari ke 14 diolah secara statistik menggunakan ANOVA satu arah, hasil keduanya menunjukkan adanya perbedaan antar kelompok (p<0,05). Kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sediaan uji dosis 0,5 mg/20 g bb, 1 mg/20 g bb dan 2 mg/20 g bb dapat menurunkan kadar glukosa darah dan sediaan uji dosis 2 mg/20 g bb sebanding dengan glibenklamid dosis 0,013 mg/20 g bb, Sediaan uji dosis 0,5, 1 dan 2 mg/20 g bb dapat memperbaiki jumlah sel Langerhan pankreas tetapi belum sebanding dengan glibenklamid.
id IOS3424.491
institution Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
institution_id 472
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
library_id 549
collection Universitas Muhammadiyah Prof.DR.HAMKA
repository_id 3424
subject_area Bahasa
Farmasi
Pendidikan
city JAKARTA SELATAN
province DKI JAKARTA
repoId IOS3424
first_indexed 2018-06-01T00:43:39Z
last_indexed 2018-06-01T00:43:39Z
recordtype dc
_version_ 1685949855363497984
score 17.60897