Frasa Verbal dan Fungsinya dalam Kalimat Bahasa Batak Toba
Main Author: | Panjaitan, Rusmina |
---|---|
Other Authors: | Salliyanti, Sembiring, Sugihana Br. |
Format: | Student Papers |
Bahasa: | ind |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16887 |
ctrlnum |
123456789-16887 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Frasa Verbal dan Fungsinya dalam Kalimat Bahasa Batak Toba</title><creator>Panjaitan, Rusmina</creator><subject>Frasa</subject><subject>Verbal</subject><subject>Frasa Verbal</subject><subject>Bahasa</subject><subject>Batak</subject><subject>Toba</subject><subject>Bahasa Batak Toba</subject><subject>Batak Toba</subject><description>Penelitian ini membahas frasa verbal dan fungsinya dalam kalimat bahasa Batak Toba. Frasa verbal dapat dirumuskan sebagai gabungan dua kata atau lebih yang bersifat endosentrik atributif atau endosentrik koordinatif dengan verba sebagai unsur intinya. Frasa verbal endosentrik atributif terdiri atas unsur inti dan unsur tambahan. Unsur inti diisi oleh verba, sedangkan unsur tambahan diisi oleh kata tambah. Kata tambah pengisi unsur tambahan frasa verbal dapat digolongkan secara semantis menjadi lima belas golongan, yaitu aspek, ragam, larangan, negatif, keharusan, kemampuan, kesanggupan, keseringan, pembatasan, keterlanjuran, ketergesa-gesaan, kemendadakan, kebersamaan, kepura-puraan, dan keniatan. Frasa verbal endosentrik koordinatif terdiri atas dua atau lebih verba sebagai unsur intinya dan satu atau lebih penghubung. Berdasarkan corak hubungan antara verba satu dengan verba lainnya, frasa verbal endosentrik koordinatif dapat digolongkan menjadi frasa verbal endosentrik koordinatif aditif dan frasa verbal endosentrik koordinatif alternatif. Frasa verbal ditinjau dari segi kedudukannya dalam kalimat bahasa Batak Toba, frasa verbal dapat berfungsi sebagai predikat, subjek, objek, pelengkap, dan keterangan. Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini penulis mengambil dua buku sebagai penuntun utama, yakni Ilmu Bahasa Indonesia ‘Sintaksis’ (Ramlan, 1995) dan Alwi, dkk. (2000) dalam bukunya Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Ramlan (1995) untuk menganalisis masalah yang pertama yaitu struktur frasa verbal dalam bahasa Batak Toba dan buku Alwi, dkk. (2000) untuk menganalisis masalah yang kedua yaitu kedudukan frasa verbal dilihat dari segi fungsinya dalam kalimat bahasa Batak Toba. Buku ini penulis pilih karena dari semua buku yang membahas tentang frasa verbal kedua buku ini membahas masalah yang berhubungan dengan masalah penelitian ini.</description><description>030701008</description><contributor>Salliyanti</contributor><contributor>Sembiring, Sugihana Br.</contributor><date>2010-05-07T02:40:24Z</date><date>2010-05-07T02:40:24Z</date><date>2010-05-07</date><type>Other:Student Papers</type><identifier>Pangky Moanda Siregar</identifier><identifier>http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16887</identifier><language>ind</language><recordID>123456789-16887</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Other:Student Papers Other |
author |
Panjaitan, Rusmina |
author2 |
Salliyanti Sembiring, Sugihana Br. |
title |
Frasa Verbal dan Fungsinya dalam Kalimat Bahasa Batak Toba |
topic |
Frasa Verbal Frasa Verbal Bahasa Batak Toba Bahasa Batak Toba Batak Toba |
url |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16887 |
contents |
Penelitian ini membahas frasa verbal dan fungsinya dalam kalimat bahasa Batak Toba. Frasa verbal dapat dirumuskan sebagai gabungan dua kata atau lebih yang bersifat endosentrik atributif atau endosentrik koordinatif dengan verba sebagai unsur intinya. Frasa verbal endosentrik atributif terdiri atas unsur inti dan unsur tambahan. Unsur inti diisi oleh verba, sedangkan unsur tambahan diisi oleh kata tambah. Kata tambah pengisi unsur tambahan frasa verbal dapat digolongkan secara semantis menjadi lima belas golongan, yaitu aspek, ragam, larangan, negatif, keharusan, kemampuan, kesanggupan, keseringan, pembatasan, keterlanjuran, ketergesa-gesaan, kemendadakan, kebersamaan, kepura-puraan, dan keniatan. Frasa verbal endosentrik koordinatif terdiri atas dua atau lebih verba sebagai unsur intinya dan satu atau lebih penghubung. Berdasarkan corak hubungan antara verba satu dengan verba lainnya, frasa verbal endosentrik koordinatif dapat digolongkan menjadi frasa verbal endosentrik koordinatif aditif dan frasa verbal endosentrik koordinatif alternatif. Frasa verbal ditinjau dari segi kedudukannya dalam kalimat bahasa Batak Toba, frasa verbal dapat berfungsi sebagai predikat, subjek, objek, pelengkap, dan keterangan. Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini penulis mengambil dua buku sebagai penuntun utama, yakni Ilmu Bahasa Indonesia ‘Sintaksis’ (Ramlan, 1995) dan Alwi, dkk. (2000) dalam bukunya Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Ramlan (1995) untuk menganalisis masalah yang pertama yaitu struktur frasa verbal dalam bahasa Batak Toba dan buku Alwi, dkk. (2000) untuk menganalisis masalah yang kedua yaitu kedudukan frasa verbal dilihat dari segi fungsinya dalam kalimat bahasa Batak Toba. Buku ini penulis pilih karena dari semua buku yang membahas tentang frasa verbal kedua buku ini membahas masalah yang berhubungan dengan masalah penelitian ini. 030701008 |
id |
IOS3619.123456789-16887 |
institution |
Universitas Sumatera Utara |
institution_id |
31 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara |
library_id |
599 |
collection |
USU - Institutional Repository |
repository_id |
3619 |
city |
KOTA MEDAN |
province |
SUMATERA UTARA |
repoId |
IOS3619 |
first_indexed |
2016-11-06T08:01:30Z |
last_indexed |
2016-11-06T08:01:30Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1550244854631497728 |
score |
17.609869 |