Pemberdayaan Kearifan Lokal Melalui Pendekatan Psikologi Ulayat untuk Pembangunan Bangsa
Main Author: | Irmawati |
---|---|
Format: | Archive |
Bahasa: | ind |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/20540 |
ctrlnum |
123456789-20540 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Pemberdayaan Kearifan Lokal
Melalui Pendekatan Psikologi Ulayat
untuk Pembangunan Bangsa</title><creator>Irmawati</creator><subject>Kearifan</subject><subject>Psikologi</subject><subject>Bangsa</subject><description>Saat ini tidak terbantahkan bahwa Ilmu Psikologi di Indonesia telah demikian populer dan sangat diminati. Kajian berbagai kekhususan dalam Ilmu Psikologi pun telah berkembang seiring dengan berkembangnya tuntutan dari masyarakat. Namun tidak dapat dipungkiri, adanya permasalahan di masyarakat yang tidak dapat diselesaikan dengan konsepkonsep psikologi yang selama ini sudah dikenal secara baku. Sebagai contoh, konflik-konflik antar kelompok di tengah masyarakat Indonesia yang pada tahun 1998 melanda daerah Poso dan Maluku. Bahkan lama sebelumnya juga sudah terjadi konflik di daerah Aceh maupun Papua. Menurut Simatupang (2002), konflik-konflik tersebut ada yang lebih bernuansa politik (Aceh dan Papua), antar suku-suku bangsa (Kalimantan
Barat), antar agama dan primordial (Poso, Maluku, dan Lombok). Bahkan ada sebagian kecil orang yang membuat konflik dengan cara mengancam atau melakukan tindakan teror terhadap orang lain. Fenomena di atas, memperlihatkan adanya kebutuhan kajian yang lebih khusus untuk mengenali sebab-akibat dan mendalami dinamika dari konflik atau mungkin kesalah-pengertian yang berproses terus menerus. Berbagai konflik tersebut, dalam konteks Psikologi termasuk dalam ranah Psikologi Sosial. Berry (1999) menyatakan bahwa psikologi sosial yang seyogyanya kita ciptakan harus memiliki suatu keaslian dalam realitas kita sendiri. Setiap fenomen harus dipandang menurut konteks, dipapar, dan ditafsirkan secara relatif berdasarkan situasi budaya dan ekologi, tempat fenomen berlangsung.</description><date>2010-10-20T11:21:34Z</date><date>2010-10-20T11:21:34Z</date><date>2010-10-20</date><type>Document:Archive</type><identifier>Muhammad Salim</identifier><identifier>http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/20540</identifier><language>ind</language><recordID>123456789-20540</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Document:Archive Document |
author |
Irmawati |
title |
Pemberdayaan Kearifan Lokal
Melalui Pendekatan Psikologi Ulayat
untuk Pembangunan Bangsa |
topic |
Kearifan Psikologi Bangsa |
url |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/20540 |
contents |
Saat ini tidak terbantahkan bahwa Ilmu Psikologi di Indonesia telah demikian populer dan sangat diminati. Kajian berbagai kekhususan dalam Ilmu Psikologi pun telah berkembang seiring dengan berkembangnya tuntutan dari masyarakat. Namun tidak dapat dipungkiri, adanya permasalahan di masyarakat yang tidak dapat diselesaikan dengan konsepkonsep psikologi yang selama ini sudah dikenal secara baku. Sebagai contoh, konflik-konflik antar kelompok di tengah masyarakat Indonesia yang pada tahun 1998 melanda daerah Poso dan Maluku. Bahkan lama sebelumnya juga sudah terjadi konflik di daerah Aceh maupun Papua. Menurut Simatupang (2002), konflik-konflik tersebut ada yang lebih bernuansa politik (Aceh dan Papua), antar suku-suku bangsa (Kalimantan
Barat), antar agama dan primordial (Poso, Maluku, dan Lombok). Bahkan ada sebagian kecil orang yang membuat konflik dengan cara mengancam atau melakukan tindakan teror terhadap orang lain. Fenomena di atas, memperlihatkan adanya kebutuhan kajian yang lebih khusus untuk mengenali sebab-akibat dan mendalami dinamika dari konflik atau mungkin kesalah-pengertian yang berproses terus menerus. Berbagai konflik tersebut, dalam konteks Psikologi termasuk dalam ranah Psikologi Sosial. Berry (1999) menyatakan bahwa psikologi sosial yang seyogyanya kita ciptakan harus memiliki suatu keaslian dalam realitas kita sendiri. Setiap fenomen harus dipandang menurut konteks, dipapar, dan ditafsirkan secara relatif berdasarkan situasi budaya dan ekologi, tempat fenomen berlangsung. |
id |
IOS3619.123456789-20540 |
institution |
Universitas Sumatera Utara |
institution_id |
31 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara |
library_id |
599 |
collection |
USU - Institutional Repository |
repository_id |
3619 |
city |
KOTA MEDAN |
province |
SUMATERA UTARA |
repoId |
IOS3619 |
first_indexed |
2016-11-06T08:18:17Z |
last_indexed |
2016-11-06T08:18:17Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1550244872129085440 |
score |
17.610363 |