Kearifan Lokal pada Teks Terombo Masyarakat Melayu Semurup Kerinci (Analisis Teks Sastra)

Main Author: Hatmi, Edizal
Other Authors: Nasution, Ikhwanuddin, Surbakti, Asmyta, Setia, Eddy
Format: Doctoral application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Sumatera Utara , 2020
Subjects:
Online Access: http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/22104
ctrlnum 123456789-22104
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Kearifan Lokal pada Teks Terombo Masyarakat Melayu Semurup Kerinci (Analisis Teks Sastra)</title><creator>Hatmi, Edizal</creator><contributor>Nasution, Ikhwanuddin</contributor><contributor>Surbakti, Asmyta</contributor><contributor>Setia, Eddy</contributor><subject>Struktur Terombo</subject><subject>Semiotik</subject><subject>Struktur Genetik</subject><subject>Realita Historis</subject><subject>Realita Faktual</subject><subject>Kearifan Lokal</subject><description>307 Halaman</description><description>This study uses the theories of semiotics and genetic structuralism supported by the&#xD; approach of post modernism, especially in revealing the relationship of local wisdom as&#xD; the philosophy of society contained in literary text of Terombo in everyday life events&#xD; of Semurup Kerinci Malay society. By this, icon, index , and symbol that determine all&#xD; the events in the life of the community are well illustrated. The identification result of&#xD; Terombo sholws matters related to historical and factual realities tied to the social life&#xD; of the community. The method used in the research and the analysis of cultural values&#xD; as a source of local wisdom in the Terombo of Semurup Malay society is qualitative.&#xD; Qualitative research assumes that the fact has a multi-dimensional, interactive and an&#xD; exchange of social experience interpreted by each individual.&#xD; The use of theory and methodology of this research is to uncover the historical and&#xD; factual realities. In the genetic structure, the historical reality of Terombo is described&#xD; in chronological order based on the psyche structure: diction, image, figure of speech,&#xD; and the inner structure, theme, tone and atmosphere, and message. Historical reality is&#xD; followed by the description of the factual reality by focusing on the problem of kinship,&#xD; beliefs, laws, and customs legislation within the elements of local wisdom.&#xD; The worldview towards Terombo is the symbol setting and formulating the world view&#xD; of Kerinci Semurup of Malay community to interact with the natural surroundings. For&#xD; the people of nature, mountains, fields, valleys and rivers, it is not something limiting&#xD; space and time in the mobility of the life of human groups. Instead, people should&#xD; always try to maintain the balance of life amongst humans and between humans and the&#xD; surroundings.&#xD; Local wisdom in text Terombo which can be used as a medium to improve the welfare&#xD; of the community are as follows: (1) hard work, (2) glory, (3) a deft, (4) ductile, (5) the&#xD; foresight, (6) accuracy (7 ) diligently, (8) sound, (9) persistence, (10) discipline, (11)&#xD; stoic, (12) patient, (13), responsive, (14) faithfulness, (15) inspirational (16) of mutual&#xD; cooperation. While local wisdom on the text Terombo to dimanfatkan as a medium to&#xD; keep the peace in the community are as follows: (1) social solidarity, (2) alignment, (3)&#xD; wise, (4) hospitality, (5) adab, (6 ) polite, (7) sound, (8) consensus, (9) faithfulness,&#xD; (10) of mutual cooperation, (11) ikklas, (12) receiving destiny, (13) caution, (14) glory,&#xD; (15) mutual help, (16) the mandate, (17) together, (18) inspirational (20) coolness, (21)&#xD; peace, (22) humility, (23) mawasdiri, (24) peace, (25) introspection, (26) an&#xD; afterthought, (27) compassionate, (28) trust, (29) obedient / submissive, (30) pious,&#xD; (31) of mutual cooperation, and (32) is trusted.&#xD; Terombo asserts that local wisdom can be viewed as a group identity, especially in the&#xD; context of the Malay society of Kerinci Semurup allowing local knowledge to&#xD; transform in cross-cultural contexts so eventually providing National cultural values.</description><description>Penelitian ini menggunakan teori semiotik dan strukturalisme genetik yang didukung,&#xD; khususnya mengungkap hubungan kearifan lokal sebagai falsafah masyarakat yang&#xD; terdapat dalam karya sastra Terombo dengan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari&#xD; masyarakat Melayu Semurup Kerinci. Dengan demikian, tergambar ikon, indeks, dan&#xD; simbol yang ikut menentukan segenap kejadian dalam kehidupan masyarakat tersebut.&#xD; Hasil identifikasi terhadap Terombo tersebut ditemukan masalah yang berkaitan dengan&#xD; realitas historis dan realitas faktual dalam kaitanya dengan kehidupan sosial&#xD; masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian dan pengakajian nilai-nilai&#xD; budaya sebagai sumber kearifan lokal yang terdapat dalam Terombo masyarakat&#xD; Melayu Semurup ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif&#xD; yang berasumsi bahwa kenyataan itu memiliki dimensi jamak, interaktif dan suatu&#xD; pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu.&#xD; Penggunaan teori dan metodologi penelitian ini untuk mengungkap realitas historis dan&#xD; realitas faktual. Secara struktur genetik, realitas historis Terombo dideskripsikan secara&#xD; kronologis berdasarkan struktur fisik; diksi, imaji, majas, dan struktur batin; tema, nada&#xD; dan suasana, amanat. Realitas historis ini diikuti pendeskripsian realitas faktual dengan&#xD; fokus pada masalah hubungan kekerabatan, kepercayaan, hukum, dan undang-undang&#xD; adat dalam mengungkapkan unsur-unsur kearifan lokal.&#xD; Pandangan dunia pada Terombo merupakan simbol dalam mengatur serta merumuskan&#xD; pandangan dunia masyarakat Melayu Semurup Kerinci dalam berinteraksi dengan alam&#xD; sekitar. Bagi masyarakat alam, pegunungan, sawah, lembah, dan sungai bukanlah&#xD; sesuatu yang menjadi pembatas ruang dan waktu dalam mobilitas kehidupan kelompok&#xD; manusia. Justru, manusia harus selalu berusaha menjaga keseimbangan hidup&#xD; antarsesama manusia dan antara manusia dengan alam sekitarnya.&#xD; Kearifan lokal pada teks Terombo yang dapat dimanfaatkan sebagai media untuk&#xD; meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah sebagai berikut: (1) kerja keras, (2)&#xD; kemuliaan, (3) cekatan, (4) ulet, (5) kejelian, (6) ketelitian (7) tekun, (8) berwawasan,&#xD; (9) kegigihan, (10) disiplin, (11) tabah, (12) sabar, (13), tanggap, (14) kesetiaan, (15)&#xD; inspiratif, (16) gotong royong. Sedangkan kearifan lokal pada teks Terombo yang dapat&#xD; dimanfatkan sebagai media untuk menjaga kedamaian di dalam masyarakat adalah&#xD; sebagai berikut: (1) kesetiakawanan sosial, (2) keselarasan, (3) bijaksana, (4) keramah&#xD; tamahan, (5) adab, (6) santun, (7) berwawasan, (8) mufakat, (9) kesetiaan, (10) gotong&#xD; royong, (11) ikklas, (12) menerima takdir, (13) kehati-hatian, (14) kemuliaan, (15)&#xD; tolong-menolong, (16) amanah, (17) bersatu, (18) inspiratif, (20) kesejukan, (21)&#xD; kedamaian, (22) rendah hati, (23) mawasdiri, (24) ketenteraman, (25) introspeksi, (26)&#xD; renungan, (27) penyayang, (28) tawakal, (29) taat/patuh, (30) alim, (31) gotong royong,&#xD; dan (32) dipercaya.&#xD; Terombo menegaskan bahwa kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas&#xD; kelompok, terlebih dalam konteks masyarakat Melayu Semurup Kerinci yang&#xD; memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya sehingga pada&#xD; akhirnya akan melahirkan nilai budaya Bangsa.</description><date>2020-01-03T10:09:44Z</date><date>2020-01-03T10:09:44Z</date><date>2017</date><type>Thesis:Doctoral</type><identifier>http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/22104</identifier><identifier>128107002</identifier><language>ind</language><type>File:application/pdf</type><publisher>Universitas Sumatera Utara</publisher><recordID>123456789-22104</recordID></dc>
language ind
format Thesis:Doctoral
Thesis
File:application/pdf
File
author Hatmi, Edizal
author2 Nasution, Ikhwanuddin
Surbakti, Asmyta
Setia, Eddy
title Kearifan Lokal pada Teks Terombo Masyarakat Melayu Semurup Kerinci (Analisis Teks Sastra)
publisher Universitas Sumatera Utara
publishDate 2020
topic Struktur Terombo
Semiotik
Struktur Genetik
Realita Historis
Realita Faktual
Kearifan Lokal
url http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/22104
contents 307 Halaman
This study uses the theories of semiotics and genetic structuralism supported by the approach of post modernism, especially in revealing the relationship of local wisdom as the philosophy of society contained in literary text of Terombo in everyday life events of Semurup Kerinci Malay society. By this, icon, index , and symbol that determine all the events in the life of the community are well illustrated. The identification result of Terombo sholws matters related to historical and factual realities tied to the social life of the community. The method used in the research and the analysis of cultural values as a source of local wisdom in the Terombo of Semurup Malay society is qualitative. Qualitative research assumes that the fact has a multi-dimensional, interactive and an exchange of social experience interpreted by each individual. The use of theory and methodology of this research is to uncover the historical and factual realities. In the genetic structure, the historical reality of Terombo is described in chronological order based on the psyche structure: diction, image, figure of speech, and the inner structure, theme, tone and atmosphere, and message. Historical reality is followed by the description of the factual reality by focusing on the problem of kinship, beliefs, laws, and customs legislation within the elements of local wisdom. The worldview towards Terombo is the symbol setting and formulating the world view of Kerinci Semurup of Malay community to interact with the natural surroundings. For the people of nature, mountains, fields, valleys and rivers, it is not something limiting space and time in the mobility of the life of human groups. Instead, people should always try to maintain the balance of life amongst humans and between humans and the surroundings. Local wisdom in text Terombo which can be used as a medium to improve the welfare of the community are as follows: (1) hard work, (2) glory, (3) a deft, (4) ductile, (5) the foresight, (6) accuracy (7 ) diligently, (8) sound, (9) persistence, (10) discipline, (11) stoic, (12) patient, (13), responsive, (14) faithfulness, (15) inspirational (16) of mutual cooperation. While local wisdom on the text Terombo to dimanfatkan as a medium to keep the peace in the community are as follows: (1) social solidarity, (2) alignment, (3) wise, (4) hospitality, (5) adab, (6 ) polite, (7) sound, (8) consensus, (9) faithfulness, (10) of mutual cooperation, (11) ikklas, (12) receiving destiny, (13) caution, (14) glory, (15) mutual help, (16) the mandate, (17) together, (18) inspirational (20) coolness, (21) peace, (22) humility, (23) mawasdiri, (24) peace, (25) introspection, (26) an afterthought, (27) compassionate, (28) trust, (29) obedient / submissive, (30) pious, (31) of mutual cooperation, and (32) is trusted. Terombo asserts that local wisdom can be viewed as a group identity, especially in the context of the Malay society of Kerinci Semurup allowing local knowledge to transform in cross-cultural contexts so eventually providing National cultural values.
Penelitian ini menggunakan teori semiotik dan strukturalisme genetik yang didukung, khususnya mengungkap hubungan kearifan lokal sebagai falsafah masyarakat yang terdapat dalam karya sastra Terombo dengan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu Semurup Kerinci. Dengan demikian, tergambar ikon, indeks, dan simbol yang ikut menentukan segenap kejadian dalam kehidupan masyarakat tersebut. Hasil identifikasi terhadap Terombo tersebut ditemukan masalah yang berkaitan dengan realitas historis dan realitas faktual dalam kaitanya dengan kehidupan sosial masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian dan pengakajian nilai-nilai budaya sebagai sumber kearifan lokal yang terdapat dalam Terombo masyarakat Melayu Semurup ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yang berasumsi bahwa kenyataan itu memiliki dimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Penggunaan teori dan metodologi penelitian ini untuk mengungkap realitas historis dan realitas faktual. Secara struktur genetik, realitas historis Terombo dideskripsikan secara kronologis berdasarkan struktur fisik; diksi, imaji, majas, dan struktur batin; tema, nada dan suasana, amanat. Realitas historis ini diikuti pendeskripsian realitas faktual dengan fokus pada masalah hubungan kekerabatan, kepercayaan, hukum, dan undang-undang adat dalam mengungkapkan unsur-unsur kearifan lokal. Pandangan dunia pada Terombo merupakan simbol dalam mengatur serta merumuskan pandangan dunia masyarakat Melayu Semurup Kerinci dalam berinteraksi dengan alam sekitar. Bagi masyarakat alam, pegunungan, sawah, lembah, dan sungai bukanlah sesuatu yang menjadi pembatas ruang dan waktu dalam mobilitas kehidupan kelompok manusia. Justru, manusia harus selalu berusaha menjaga keseimbangan hidup antarsesama manusia dan antara manusia dengan alam sekitarnya. Kearifan lokal pada teks Terombo yang dapat dimanfaatkan sebagai media untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah sebagai berikut: (1) kerja keras, (2) kemuliaan, (3) cekatan, (4) ulet, (5) kejelian, (6) ketelitian (7) tekun, (8) berwawasan, (9) kegigihan, (10) disiplin, (11) tabah, (12) sabar, (13), tanggap, (14) kesetiaan, (15) inspiratif, (16) gotong royong. Sedangkan kearifan lokal pada teks Terombo yang dapat dimanfatkan sebagai media untuk menjaga kedamaian di dalam masyarakat adalah sebagai berikut: (1) kesetiakawanan sosial, (2) keselarasan, (3) bijaksana, (4) keramah tamahan, (5) adab, (6) santun, (7) berwawasan, (8) mufakat, (9) kesetiaan, (10) gotong royong, (11) ikklas, (12) menerima takdir, (13) kehati-hatian, (14) kemuliaan, (15) tolong-menolong, (16) amanah, (17) bersatu, (18) inspiratif, (20) kesejukan, (21) kedamaian, (22) rendah hati, (23) mawasdiri, (24) ketenteraman, (25) introspeksi, (26) renungan, (27) penyayang, (28) tawakal, (29) taat/patuh, (30) alim, (31) gotong royong, dan (32) dipercaya. Terombo menegaskan bahwa kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas kelompok, terlebih dalam konteks masyarakat Melayu Semurup Kerinci yang memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya sehingga pada akhirnya akan melahirkan nilai budaya Bangsa.
id IOS3619.123456789-22104
institution Universitas Sumatera Utara
institution_id 31
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
library_id 599
collection USU - Institutional Repository
repository_id 3619
city KOTA MEDAN
province SUMATERA UTARA
repoId IOS3619
first_indexed 2020-11-28T18:02:50Z
last_indexed 2020-11-28T18:02:50Z
recordtype dc
_version_ 1685988866723414016
score 17.611513