Pengaruh Steel Fiber Pada Sifat Mekanis Beton Dan Kapasitas Balok Beton Bertulang Pasca Kebakaran
Main Author: | Kadreni, Emilia |
---|---|
Other Authors: | Sudarmoko |
Format: | Masters |
Bahasa: | ind |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/4406 |
ctrlnum |
123456789-4406 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Pengaruh Steel Fiber Pada Sifat Mekanis Beton Dan Kapasitas Balok Beton Bertulang Pasca Kebakaran</title><creator>Kadreni, Emilia</creator><subject>steel fiber</subject><subject>beton pasea bakar</subject><subject>sifat - sifat mekanis</subject><subject>kuat lentur kapasitas balok</subject><subject>pola retak</subject><description>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat baja terhadap kuat tekan, kuat tarik, kuat lentur, perilaku struktural, daktilitas, kekakuan, kapasitas lentur, beban retak awal (first crack load), pola retak dan proppagasi retak balok bertulang dengan dan tanpa dibakar serta membandingkan hasil laboratorium yang di dapat dengan rumusan yang telah ada Proporsi campuran beton dihitung berdasarkan specific gravity bahan penyusun beton, dengan grafik-grafik dari penelitian Suhendro (1991) untuk beton normal dan beton serat dengan penambahan steel fiber, dengan Vf = 0,635 % (50 kg/m3). Setiap jenis beton dibuat 2 buah silinder 15 x 30 cm untuk pengujian kuat tarik belah; 2 buah balok ukuran 15 x 15 x 60 cm untuk pengujian kuat lentur dan kuat tekan serta 2 buah model balok beton bertulang ukuran 15 x 25 x 180 cm untuk pengujian lentur balok dengan variasi pembakaran 400ºC dan 800º0 C .Penambahan serat baja pada temperatur kamar (250 C), 4000 C, 8000 C dapat meningkatkan kuat tarik belah silinder berturut - turut sebesar 24,35%, 19,44%, 61,4 % ; kuat tekan beton sebesar 54,432 % ,63,033% , 102,56 % ; beban retak awal (first crack load) 12,5 %,7,14 % , 50 % dan beban maksimum sebesar 5,41 % , 3,03 % , 3,22 %. Pertambahan temperatur mengakibatkan penurunan kuat tarik belah sebesar 61,31 % (beton serat) ; 58,79% (beton normal) pada temperatur 400º C ; 89,73 % (beton serat) ; 94,76 % (beton normal) pada temperatur 800ºC serta kuat tekan beton sebesar 26,502 %; (beton serat) ; 30,379 % (beton normal) pada temperatur 400ºC dan 67,623 % (beton serat); 75,316 % (beton normal) pada temperatur 800°C. Terjadi perbedaan yang signifikan antara MoR eksperimen dan MoR teoritis sebesar 36,94 % (BF-25); 45,29 % (BN-25), 38,29 % (BF-400); 60,61% (BN-400); 77,60 % (BF-800) dan 93,54 % (BN-800). Penurunan daktilitas beton sebesar 21,61 % (BN-400) ; 15,95 % (BF-400) ; 32,25 % (BN-800) dan 39,78 % (BF- 800). Penurunan kekakuan terbesar pada temperatur 800ºC pada beton serat maupun beton normal sebesar satu setengah kali dibandingkan balok pengontrol. Retak pada benda uji balok terjadi pada daerah lentur dengan pola mengikuti (meneruskan) retak rambut yang telah ada akibat panas api dan propagasi (penyebaran retak) pada beton serat lebih sedikit dibandingkan pada beton normal dengan dan tanpa dibakar.</description><description>D0200159</description><contributor>Sudarmoko</contributor><date>2010-03-19T10:28:52Z</date><date>2010-03-19T10:28:52Z</date><date>2008-05-05T00:00:00Z</date><type>Thesis:Masters</type><identifier>Sundari</identifier><identifier>http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/4406</identifier><language>ind</language><recordID>123456789-4406</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Thesis:Masters Thesis |
author |
Kadreni, Emilia |
author2 |
Sudarmoko |
title |
Pengaruh Steel Fiber Pada Sifat Mekanis Beton Dan Kapasitas Balok Beton Bertulang Pasca Kebakaran |
topic |
steel fiber beton pasea bakar sifat - sifat mekanis kuat lentur kapasitas balok pola retak |
url |
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/4406 |
contents |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat baja terhadap kuat tekan, kuat tarik, kuat lentur, perilaku struktural, daktilitas, kekakuan, kapasitas lentur, beban retak awal (first crack load), pola retak dan proppagasi retak balok bertulang dengan dan tanpa dibakar serta membandingkan hasil laboratorium yang di dapat dengan rumusan yang telah ada Proporsi campuran beton dihitung berdasarkan specific gravity bahan penyusun beton, dengan grafik-grafik dari penelitian Suhendro (1991) untuk beton normal dan beton serat dengan penambahan steel fiber, dengan Vf = 0,635 % (50 kg/m3). Setiap jenis beton dibuat 2 buah silinder 15 x 30 cm untuk pengujian kuat tarik belah; 2 buah balok ukuran 15 x 15 x 60 cm untuk pengujian kuat lentur dan kuat tekan serta 2 buah model balok beton bertulang ukuran 15 x 25 x 180 cm untuk pengujian lentur balok dengan variasi pembakaran 400oC dan 800o0 C .Penambahan serat baja pada temperatur kamar (250 C), 4000 C, 8000 C dapat meningkatkan kuat tarik belah silinder berturut - turut sebesar 24,35%, 19,44%, 61,4 % ; kuat tekan beton sebesar 54,432 % ,63,033% , 102,56 % ; beban retak awal (first crack load) 12,5 %,7,14 % , 50 % dan beban maksimum sebesar 5,41 % , 3,03 % , 3,22 %. Pertambahan temperatur mengakibatkan penurunan kuat tarik belah sebesar 61,31 % (beton serat) ; 58,79% (beton normal) pada temperatur 400o C ; 89,73 % (beton serat) ; 94,76 % (beton normal) pada temperatur 800oC serta kuat tekan beton sebesar 26,502 %; (beton serat) ; 30,379 % (beton normal) pada temperatur 400oC dan 67,623 % (beton serat); 75,316 % (beton normal) pada temperatur 800°C. Terjadi perbedaan yang signifikan antara MoR eksperimen dan MoR teoritis sebesar 36,94 % (BF-25); 45,29 % (BN-25), 38,29 % (BF-400); 60,61% (BN-400); 77,60 % (BF-800) dan 93,54 % (BN-800). Penurunan daktilitas beton sebesar 21,61 % (BN-400) ; 15,95 % (BF-400) ; 32,25 % (BN-800) dan 39,78 % (BF- 800). Penurunan kekakuan terbesar pada temperatur 800oC pada beton serat maupun beton normal sebesar satu setengah kali dibandingkan balok pengontrol. Retak pada benda uji balok terjadi pada daerah lentur dengan pola mengikuti (meneruskan) retak rambut yang telah ada akibat panas api dan propagasi (penyebaran retak) pada beton serat lebih sedikit dibandingkan pada beton normal dengan dan tanpa dibakar. D0200159 |
id |
IOS3619.123456789-4406 |
institution |
Universitas Sumatera Utara |
institution_id |
31 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara |
library_id |
599 |
collection |
USU - Institutional Repository |
repository_id |
3619 |
city |
KOTA MEDAN |
province |
SUMATERA UTARA |
repoId |
IOS3619 |
first_indexed |
2016-11-06T07:29:28Z |
last_indexed |
2016-11-06T07:29:28Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1550244799292899328 |
score |
17.60897 |