Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada industri pengelasan informal di kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013

Main Author: Ilham Noviandry
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Subjects:
Daftar Isi:
  • Penggunaan APD merupakan tahap akhir dari pengendalian bahaya, walaupun pengunaan APD akan semakin maksimal apabila dilakukan dengan pengendalian lain seperti eliminasi, subsitusi, engineering dan administratif. Manfaat dari penggunaan APD saat bekerja sangat besar dalam pencegahan kecelakaan kerja, namun dalam kenyataannya masih banyak pekerja yang tidak menggunakan APD saat bekerja. Disain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode cross sectional study yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada industri pengelasan informal. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 46 orang dari 12 bengkel las yang ada di Kelurahan Gondrong dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Data dianalisis menggunakan Chi Square (X2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan APD, ada hubungan antara pelatihan dengan penggunaan APD, ada hubungan antara sikap penggunaan APD, ada hubungan antara pengawasan dengan penggunaan APD, ada hubungan antara hukuman dengan penggunaan APD, dan ada hubungan antara penghargaan penggunaan APD. Sedangkan tidak ada hubungan antara motivasi dengan penggunaan APD, tidak ada hubungan antara komunikasi dengan penggunaan APD, tidak ada hubungan ketersediaan APD dengan penggunaan APD. Saran dari penelitian ini adalah dengan meningkatkan pengetahuan pekerja mengenai bahaya dan risiko pengelasan, perlunya peningkatan pengawasan terhadap pekerja dengan memberikan penghargaan sehingga meningkatkan sikap, motivasi dan komunikasi mengenai penggunaan APD. Serta melakukan pengadaaan APD yang standar baik oleh pemilik usaha dan pemerintah setempat sehingga meningkatkan kesadaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) khususnya mengenai pengelasan