Konsep Mitos Roland Barthes dalam telaah Ekofeminisme dan Tradisi Memace Masyarakat Lingkungan Gempol Wetan Kelurahan Pabean Kecamatan Purwakarta Cilegon-Banten
Main Author: | Lina Sobariyah |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah
|
Online Access: |
http://tulis.uinjkt.ac.id/file?file=digital/2018-10/87687-LINA SOBARIYAH-PDF.pdf |
ctrlnum |
87687 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Konsep Mitos Roland Barthes dalam telaah Ekofeminisme dan Tradisi
Memace Masyarakat Lingkungan Gempol Wetan Kelurahan Pabean
Kecamatan Purwakarta Cilegon-Banten</title><creator>Lina Sobariyah</creator><type>Thesis:Bachelors</type><publisher>Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah</publisher><description>Tradisi merupakan hasil kebudayaan lisan, manusia akan melakukan
aktifitasnya secara berulang-ulang secara terus menerus dan mendarah daging,
kemudian dilakukan secara bersama-sama dan susah untuk ditinggalkan. Setiap
aktifitasnya, masyarakat Indonesia selalu merayakan apapun dalam konteks rasa
syukur dalam bentuk tradisi. Mulai dari hal yang terkecil sampai yang terbesar,
merayakan kelahiran seorang manusia sampai kepada proses kematiannya. Seperti
yang dilakukun oleh Masyarakat Lingkungan Gempol Wetan Kelurahan Pabean
Kecamatann Purwakarta Cilegon-Banten, maka masyarakat setempat melakukan
tradisi memace sebagai rasa syukur akan selesainya proses menanam padi dan
sebagai bentuk eksisitensi untuk melestarikan budaya dan lingkungan alam
sekitar. Oleh karena itu, berdasarkan beberapa ulasan diatas, maka yang menarik
penulis teliti adalah tentang ?Konsep Mitos Roland Barthes dalam telaah
Ekofeminisme dan Tradisi Memace Masyarakat Lingkungan Gempol Wetan
Kelurahan Pabean Kecamatan Purwakarta Cilegon-Banten?.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna mitos dalam telaah
ekofeminisme dan tradisi memace di masyarakat Lingkungan Gempol Wetan
guna menyampaikan kepada masyarakat luas tentang eksistensi budaya yang
berada di masyarakat Lingkungan Gempol Wetan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode
penelitian lapangan (field resaerch) metode penelitian budaya. Dengan metode
pengumpulan data menggunakan observasi langsung yaitu pengamatan data
melalui pengamatan inderawi, dengan melakukan pencatatan terhadap gejalagejala
yang terjadi pada objek penelitian secara langsung di tempat penelitian.
Interview (wawancara), adalah sebagai metode pengumpulan data dengan jalan
tanya-jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada
tujuan penyelidikan. Dengan analisis data akan dibahas secara deskriptis-analitis,
yang kemudian dieksplorasi, diberikan interpretasi, ditarik penilaian dan
kesimpulan.
Seperti selayaknya perempuan, bumi adalah perempuan yang
memiliki sumber mata air dan menumbuhkan pohon-pohon. Maka seyogyanyalah
manusia memperlakukan bumi sebagaimana layaknya memperlakukan perempuan
yaitu dihormati. Karena alam dan perempuan sama-sama bersifat lembut, penuh
kasih sayang, pengasuhan dan pemeliharaan. Tidak hanya dipandang sebagai
fungsi alat (menghasilkan), akan tetapi juga sebagai pemberi kehidupan. Prinsip
yang demikian sama halnya dengan prinsip feminine. Sama seperti Ibu yang
mengandung benih kehidupan dan melahirkan kehidupan. Jadi tidaklah
mengherankan kalau alam disimbolkan sebagai Ibu. Pemahaman yang demikian
tidak saja lahir sebagai proses identifikasi semata, melainkan ada sebuah
semangat yang dibangun untuk mewakili eksistensi perempuan dengan alam.</description><subject/><identifier>87687</identifier><source>http://tulis.uinjkt.ac.id/file?file=digital/2018-10/87687-LINA SOBARIYAH-PDF.pdf</source><recordID>87687</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Bachelors Thesis |
author |
Lina Sobariyah |
title |
Konsep Mitos Roland Barthes dalam telaah Ekofeminisme dan Tradisi
Memace Masyarakat Lingkungan Gempol Wetan Kelurahan Pabean
Kecamatan Purwakarta Cilegon-Banten |
publisher |
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah |
url |
http://tulis.uinjkt.ac.id/file?file=digital/2018-10/87687-LINA SOBARIYAH-PDF.pdf |
contents |
Tradisi merupakan hasil kebudayaan lisan, manusia akan melakukan
aktifitasnya secara berulang-ulang secara terus menerus dan mendarah daging,
kemudian dilakukan secara bersama-sama dan susah untuk ditinggalkan. Setiap
aktifitasnya, masyarakat Indonesia selalu merayakan apapun dalam konteks rasa
syukur dalam bentuk tradisi. Mulai dari hal yang terkecil sampai yang terbesar,
merayakan kelahiran seorang manusia sampai kepada proses kematiannya. Seperti
yang dilakukun oleh Masyarakat Lingkungan Gempol Wetan Kelurahan Pabean
Kecamatann Purwakarta Cilegon-Banten, maka masyarakat setempat melakukan
tradisi memace sebagai rasa syukur akan selesainya proses menanam padi dan
sebagai bentuk eksisitensi untuk melestarikan budaya dan lingkungan alam
sekitar. Oleh karena itu, berdasarkan beberapa ulasan diatas, maka yang menarik
penulis teliti adalah tentang ?Konsep Mitos Roland Barthes dalam telaah
Ekofeminisme dan Tradisi Memace Masyarakat Lingkungan Gempol Wetan
Kelurahan Pabean Kecamatan Purwakarta Cilegon-Banten?.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna mitos dalam telaah
ekofeminisme dan tradisi memace di masyarakat Lingkungan Gempol Wetan
guna menyampaikan kepada masyarakat luas tentang eksistensi budaya yang
berada di masyarakat Lingkungan Gempol Wetan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode
penelitian lapangan (field resaerch) metode penelitian budaya. Dengan metode
pengumpulan data menggunakan observasi langsung yaitu pengamatan data
melalui pengamatan inderawi, dengan melakukan pencatatan terhadap gejalagejala
yang terjadi pada objek penelitian secara langsung di tempat penelitian.
Interview (wawancara), adalah sebagai metode pengumpulan data dengan jalan
tanya-jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada
tujuan penyelidikan. Dengan analisis data akan dibahas secara deskriptis-analitis,
yang kemudian dieksplorasi, diberikan interpretasi, ditarik penilaian dan
kesimpulan.
Seperti selayaknya perempuan, bumi adalah perempuan yang
memiliki sumber mata air dan menumbuhkan pohon-pohon. Maka seyogyanyalah
manusia memperlakukan bumi sebagaimana layaknya memperlakukan perempuan
yaitu dihormati. Karena alam dan perempuan sama-sama bersifat lembut, penuh
kasih sayang, pengasuhan dan pemeliharaan. Tidak hanya dipandang sebagai
fungsi alat (menghasilkan), akan tetapi juga sebagai pemberi kehidupan. Prinsip
yang demikian sama halnya dengan prinsip feminine. Sama seperti Ibu yang
mengandung benih kehidupan dan melahirkan kehidupan. Jadi tidaklah
mengherankan kalau alam disimbolkan sebagai Ibu. Pemahaman yang demikian
tidak saja lahir sebagai proses identifikasi semata, melainkan ada sebuah
semangat yang dibangun untuk mewakili eksistensi perempuan dengan alam. |
id |
IOS3659.87687 |
institution |
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta |
affiliation |
fkp2tn.onesearch.id ptki.onesearch.id |
institution_id |
394 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta |
library_id |
459 |
collection |
OPAC Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta |
repository_id |
3659 |
subject_area |
Islam/Agama Islam Computer Science Education/Pendidikan Ilmu Komputer, Pendidikan Teknik Informatika Islam dan Ilmu Sosial Medicine and Health/Ilmu Kedokteran, Ilmu Pengobatan dan Ilmu Kesehatan |
city |
KOTA TANGERANG SELATAN |
province |
BANTEN |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS3659 |
first_indexed |
2018-12-31T15:49:43Z |
last_indexed |
2021-09-09T12:21:31Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1748975779099705344 |
score |
16.91918 |