ctrlnum 718
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.sb.ipb.ac.id/718/</relation><title>Optimasi Produksi Usaha Breeding Farm pada PT.Baros Farm, Sukabumi</title><creator>Koesadiyuwono, ,</creator><subject>Manajemen Produksi dan Operasi</subject><description>Geladikarya ini dilakukan di perusahaan breeding farm PT.Baros Farm yang berlokasi di Sukabumi. PT.Baros Farm merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang breeding farm, dengan jenis produksi berupa DOC (day old chick), ayam afkir dan telur tetas. Produksinya yang berupa day old chick merupakan bahan baku utama bagi usaha peternakan ayam broiler (pedaging) yang saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat serta banyak dibudidayakan oleh masyarakat dalam skala kecil maupun oleh para investor dalam skala besar.&#xD; &#xD; Perusahaan breeding farm pada umumnya dikelola oleh perusahaan dengan skala dan bermodal besar. Di Indonesia terdapat 10 perusahaan besar dengan kapasitas produksi diatas 20 juta ekor DOC per tahun. Posisi mereka sangat dominan dalam menentukan perkembangan produksi ayam broiler di Indonesia. Selain itu mereka juga berperan dalam menentukan harga doc. Untuk daerah Sukabumi PT.Baros Farm merupakan salah satu perusahaan yang cukup besar dibidang breeding farm, namun untuk skala nasional masih relatif kecil (hanya 7,2 juta ekor pertahun). Masalah utama yang dihadapi manajemen perusahaan adalah: Bagaimana perusahaan mengoptimalkan produksinya agar sasaran yang telah ditetapkan berupa : (1) Target keuntungan sebesar Rp 750 juta pada tahun 1997. (2) Meminimumkan kelebihan kapasitas mesin lmtclrery dan (3) Memenuhi permintaan pasar secara maksimal.&#xD; &#xD; Tujuan geladikarya adalah: (1) Mempelajari dan mengamati proses produksi pada usaha breeding farm. (2) Mengamati kendala kapasitas sumberdaya yang ada di perusahaan dan (3) Menghitung dan menganalisa kombinasi produksi yang optimal dengan memperhatikan beberapa sasaran perusahaan tahun 1997.&#xD; &#xD; Ruang lingkup penelitian difokuskan pada permasalahan intern PT.Baros Farm, terutama yang berkaitan dengan aktivitas produksi, mulai dari pengelolaan induk ayam di kandang sampai dengan proses penetasan di mesin hatchery serta faktor-faktor lain yang berkaitan dengan aktivitas produksi, antara lain mengenai ketersediaan kapasitas sumberdaya.&#xD; &#xD; Metode yang digunakan dalam geladikarya ini adalah : (1) Untuk peramalan penjualan doc dan ayam afkir tahun 1996 dan 1997, digunakan metode moving average with linear trend, double exponential smoothing with linear trend dan linear regression, yang perhitungannya menggunakan alat bantu komputer program QSB. (2) Metode analisis optimasi produksi dengan model goal programing, yang dianalisis dengan menggunakan komputer program LINDO. Peramalan periode yang akan datang merupakan alat yang penting bagi manajemen perusahaan didalam pengambilan keputusan. Sehingga peramalan penjualan perlu dilakukan perusahaan setiap tahun untuk meramalkan permintaan pasar tahun berikutnya agar dapat mengantisipasi perkembangan pasar serta menyesuaikan kapasitas sumberdaya yang ada.&#xD; &#xD; Dari hasil peramalan dengan menggunakan metode moving average diperoleh hasil rata-rata penjualan doc tahun 1996 sebesar 6121 box dan tahun 1997 sebesar 6185 box, dengan tingkat MSE (mean square error) sebesar 193229, sedangkan untuk ayam afkir tahun 1996 sebesar 14896 ekor per triwulan dan tahun 1997 sebesar 17748 ekor, dengan tingkat MSE sebesar 341847. Peramalan dengan menggunakan metode double exponential smoothing diperoleh hasil rata-rata penjualan doc tahun 1996 sebesar 6136 box dan tahun 1997 sebesar 6435 box, dengan tingkat MSE sebesar 166746, sedangkan untuk ayam afkir tahun 1996 sebesar 14787 ekor per triwulan dan tahun 1997 sebesar 16693 ekor, dengan tingkat MSE sebesar 223821. Peramalan dengan menggunakan metode linear regression diperoleh hasil rata-rata penjualan doc perbulan sebesar 6310 box dan tahun 1997 sebesar 6800 box, dengan tingkat MSE sebesar 238265, sedangkan untuk ayam afkir tahun 1996 sebesar 14453 ekor per triwulan dan tahun 1997 sebesar 15520 ekor, dengan tingkat MSE sebesar 254113.&#xD; &#xD; Hasil peramalan di atas yang digunakan untuk menghitung optimasi produksi dengan goal programing adalah hasil peramalan metode double exponential smoothing karena tingkat MSE nya paling kecil.&#xD; &#xD; Untuk menghasilkan komposisi volume produksi terbaik dari produk yang dihasilkan, dengan mempertimbangkan sasaran perusahaan tahun 1997, dilakukan dengan empat alternatif pemecahan masalah, yaitu : (1) Produksi disesuaikan dengan Permintaan Pasar. (2) Produksi disesuaikan dengan Kapasitas Sumberdaya yang ada. (3) Produksi disesuaikan dengan Peluang yang ada. dan (4) Produksi disesuaikan dengan Kendala yang ada. &#xD; &#xD; Dari hasil olahan dengan LINDO, setiap alternatif menunjukan hasil sebagai berikut : (1) Alternatif 1, sasaran keuntungan sebesar Rp 62.5 juta per bulan tidak tercapai, terdapat kesenjangan sebesar Rp 3.126 ribu. Komposisi produksi per bulan adalah DOC 6435 box, ayam afkir 5564 ekor dan telur tetas 804.000 butir. Kapasitas DOC tidak terpakai seluruhnya dan masih ada sisa 2205 box. (2) Alternatif 2, sasaran keuntungan Rp 62.5 juta tercapai, dengan komposisi produksi per bulan adalah DOC 6435 box, ayam afkir 5864 ekor dan telur tetas 804.000 butir. Kapasitas DOC tidak terpakai secara penuh, masih ada sisa 2205 box. (3) Alternatif 3, sasaran keuntungan Rp 62.5 juta tercapai, dengan komposisi produksi per bulan DOC 6435 box, ayam afkir 5864 ekor dan telur tetas 804.000 butir. Terdapat sisa kapasitas DOC&#xD; sebesar 2205 box. (4) Alternatif 4, sasaran keuntungan tidak tercapai, terdapat kesenjangan sebesar Rp 3.126 ribu. Komposisi produksi per bulan adalah DOC 6435 box, ayam afkir 5564 ekor dan telur tetas 804.000 butir. Terdapat sisa kapasitas DOC sebesar 205 box. &#xD; &#xD; Alternatif 4 merupakan pilihan yang terbaik bagi perusahaan untuk merencanakan produksi (jangka pendek) tahun 1997, meskipun terdapat sisa kapasitas yang cukup besar, karena alternatif tersebut telah mempertimbangkan kendala yang ada. Memaksakan berproduksi sebesar kapasitas yang ada akan menimbulkan kerugian yang lebih besar. Dengan berproduksi sesuai dengan alternatif ke empat, perusahaan perlu menambah jumlah induk ayam dari 80000 ekor menjadi sebanyak 93750 ekor yang terbagi dalam 6 flock (angkatan), sedangkan mesin hatchery masih terdapat kelebihan kapasitas sebanyak 2205 box atau sekitar 2 mesin masih belum termanfaatkan. Untuk tambahan induk ayam perusahaan tidak memperlukan tambahan lahan serta kandang sebagai tambahan investasi karena sudah tersedia.&#xD; &#xD; Dibidang usaha breeding farm, penyediaan kapasitas lebih sebagai cadangan sangat diperlukan, minimal 1 unit mesin (atau 10%) , karena barang yang diproduksi merupakan barang hidup, dimana kalau ada kerusakan salah satu mesin akan berakibat produksi telur tetas tidak bisa ditetaskan. Sehingga akan mengakibatkan kerugian yang besar, disamping hilangnya pelanggan. Dengan demikian besarnya kendala kapasitas mesin adalah 90% dari kapasitas teknis atau sebesar 8640 box. &#xD; &#xD; Analisis post optimal yang dilakukan terhadap pemecahan masalah alternatif 4, dengan merubah kendala permintaan pasar DOC menjadi 6700 box per bulan, menunjukan adanya deviasi minimum sebesar Rp 3.071 ribu. Sasaran keuntungan tidak tercapai, terdapat kesenjangan Rp 3.066 ribu. Komposisi volume produksi per bulan adalah DOC 6700 box, ayam afkir 5564 ekor dan telur tetas 804.000 butir. Dengan demikian masih terdapat kapasitas sisa DOC sebesar 1940 box. &#xD; &#xD; Untuk meningkatkan penjualan doc, kepada perusahaan disarankan untuk melakukan diversifikasi produk dengan mendirikan peternakan ayam broiler, sehingga bisa menampung sebagian produksinya. Disamping itu perusahaan juga dapat melakukan kemitraan dengan peternak-peternak kecil didaerah-daerah dengan sistem plasma. Dalam melakukan kemitraan perusahaan bertidak sebagai inti yang mensupply kebutuhan doc dan pakan, disamping memberikan cara-cara pengelolaan ayam yang baik. Dengan demikian diharapkan akan tercipta pasar baru dan produksi bisa ditingkatkan.&#xD; </description><date>1997</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>File:application/msword</type><language>eng</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/718/1/Koesadiyuwono_RE.doc</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/718/2/R9-01-Koesadiyuwono-cover.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/718/3/R9-02-Koesadiyuwono-RE.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/718/4/R9-03-Koesadiyuwono-DaIsi.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/718/5/R9-04-Koesadiyuwono-Bab1.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/718/6/R9-05-Koesadiyuwono-Bab2DST.pdf</identifier><identifier> Koesadiyuwono, , (1997) Optimasi Produksi Usaha Breeding Farm pada PT.Baros Farm, Sukabumi. Masters thesis, IPB. </identifier><relation>http://elibrary.mb.ipb.ac.id/</relation><recordID>718</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
File:application/msword
File
File:application/pdf
author Koesadiyuwono, ,
title Optimasi Produksi Usaha Breeding Farm pada PT.Baros Farm, Sukabumi
publishDate 1997
topic Manajemen Produksi dan Operasi
url http://repository.sb.ipb.ac.id/718/1/Koesadiyuwono_RE.doc
http://repository.sb.ipb.ac.id/718/2/R9-01-Koesadiyuwono-cover.pdf
http://repository.sb.ipb.ac.id/718/3/R9-02-Koesadiyuwono-RE.pdf
http://repository.sb.ipb.ac.id/718/4/R9-03-Koesadiyuwono-DaIsi.pdf
http://repository.sb.ipb.ac.id/718/5/R9-04-Koesadiyuwono-Bab1.pdf
http://repository.sb.ipb.ac.id/718/6/R9-05-Koesadiyuwono-Bab2DST.pdf
http://repository.sb.ipb.ac.id/718/
http://elibrary.mb.ipb.ac.id/
contents Geladikarya ini dilakukan di perusahaan breeding farm PT.Baros Farm yang berlokasi di Sukabumi. PT.Baros Farm merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang breeding farm, dengan jenis produksi berupa DOC (day old chick), ayam afkir dan telur tetas. Produksinya yang berupa day old chick merupakan bahan baku utama bagi usaha peternakan ayam broiler (pedaging) yang saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat serta banyak dibudidayakan oleh masyarakat dalam skala kecil maupun oleh para investor dalam skala besar. Perusahaan breeding farm pada umumnya dikelola oleh perusahaan dengan skala dan bermodal besar. Di Indonesia terdapat 10 perusahaan besar dengan kapasitas produksi diatas 20 juta ekor DOC per tahun. Posisi mereka sangat dominan dalam menentukan perkembangan produksi ayam broiler di Indonesia. Selain itu mereka juga berperan dalam menentukan harga doc. Untuk daerah Sukabumi PT.Baros Farm merupakan salah satu perusahaan yang cukup besar dibidang breeding farm, namun untuk skala nasional masih relatif kecil (hanya 7,2 juta ekor pertahun). Masalah utama yang dihadapi manajemen perusahaan adalah: Bagaimana perusahaan mengoptimalkan produksinya agar sasaran yang telah ditetapkan berupa : (1) Target keuntungan sebesar Rp 750 juta pada tahun 1997. (2) Meminimumkan kelebihan kapasitas mesin lmtclrery dan (3) Memenuhi permintaan pasar secara maksimal. Tujuan geladikarya adalah: (1) Mempelajari dan mengamati proses produksi pada usaha breeding farm. (2) Mengamati kendala kapasitas sumberdaya yang ada di perusahaan dan (3) Menghitung dan menganalisa kombinasi produksi yang optimal dengan memperhatikan beberapa sasaran perusahaan tahun 1997. Ruang lingkup penelitian difokuskan pada permasalahan intern PT.Baros Farm, terutama yang berkaitan dengan aktivitas produksi, mulai dari pengelolaan induk ayam di kandang sampai dengan proses penetasan di mesin hatchery serta faktor-faktor lain yang berkaitan dengan aktivitas produksi, antara lain mengenai ketersediaan kapasitas sumberdaya. Metode yang digunakan dalam geladikarya ini adalah : (1) Untuk peramalan penjualan doc dan ayam afkir tahun 1996 dan 1997, digunakan metode moving average with linear trend, double exponential smoothing with linear trend dan linear regression, yang perhitungannya menggunakan alat bantu komputer program QSB. (2) Metode analisis optimasi produksi dengan model goal programing, yang dianalisis dengan menggunakan komputer program LINDO. Peramalan periode yang akan datang merupakan alat yang penting bagi manajemen perusahaan didalam pengambilan keputusan. Sehingga peramalan penjualan perlu dilakukan perusahaan setiap tahun untuk meramalkan permintaan pasar tahun berikutnya agar dapat mengantisipasi perkembangan pasar serta menyesuaikan kapasitas sumberdaya yang ada. Dari hasil peramalan dengan menggunakan metode moving average diperoleh hasil rata-rata penjualan doc tahun 1996 sebesar 6121 box dan tahun 1997 sebesar 6185 box, dengan tingkat MSE (mean square error) sebesar 193229, sedangkan untuk ayam afkir tahun 1996 sebesar 14896 ekor per triwulan dan tahun 1997 sebesar 17748 ekor, dengan tingkat MSE sebesar 341847. Peramalan dengan menggunakan metode double exponential smoothing diperoleh hasil rata-rata penjualan doc tahun 1996 sebesar 6136 box dan tahun 1997 sebesar 6435 box, dengan tingkat MSE sebesar 166746, sedangkan untuk ayam afkir tahun 1996 sebesar 14787 ekor per triwulan dan tahun 1997 sebesar 16693 ekor, dengan tingkat MSE sebesar 223821. Peramalan dengan menggunakan metode linear regression diperoleh hasil rata-rata penjualan doc perbulan sebesar 6310 box dan tahun 1997 sebesar 6800 box, dengan tingkat MSE sebesar 238265, sedangkan untuk ayam afkir tahun 1996 sebesar 14453 ekor per triwulan dan tahun 1997 sebesar 15520 ekor, dengan tingkat MSE sebesar 254113. Hasil peramalan di atas yang digunakan untuk menghitung optimasi produksi dengan goal programing adalah hasil peramalan metode double exponential smoothing karena tingkat MSE nya paling kecil. Untuk menghasilkan komposisi volume produksi terbaik dari produk yang dihasilkan, dengan mempertimbangkan sasaran perusahaan tahun 1997, dilakukan dengan empat alternatif pemecahan masalah, yaitu : (1) Produksi disesuaikan dengan Permintaan Pasar. (2) Produksi disesuaikan dengan Kapasitas Sumberdaya yang ada. (3) Produksi disesuaikan dengan Peluang yang ada. dan (4) Produksi disesuaikan dengan Kendala yang ada. Dari hasil olahan dengan LINDO, setiap alternatif menunjukan hasil sebagai berikut : (1) Alternatif 1, sasaran keuntungan sebesar Rp 62.5 juta per bulan tidak tercapai, terdapat kesenjangan sebesar Rp 3.126 ribu. Komposisi produksi per bulan adalah DOC 6435 box, ayam afkir 5564 ekor dan telur tetas 804.000 butir. Kapasitas DOC tidak terpakai seluruhnya dan masih ada sisa 2205 box. (2) Alternatif 2, sasaran keuntungan Rp 62.5 juta tercapai, dengan komposisi produksi per bulan adalah DOC 6435 box, ayam afkir 5864 ekor dan telur tetas 804.000 butir. Kapasitas DOC tidak terpakai secara penuh, masih ada sisa 2205 box. (3) Alternatif 3, sasaran keuntungan Rp 62.5 juta tercapai, dengan komposisi produksi per bulan DOC 6435 box, ayam afkir 5864 ekor dan telur tetas 804.000 butir. Terdapat sisa kapasitas DOC sebesar 2205 box. (4) Alternatif 4, sasaran keuntungan tidak tercapai, terdapat kesenjangan sebesar Rp 3.126 ribu. Komposisi produksi per bulan adalah DOC 6435 box, ayam afkir 5564 ekor dan telur tetas 804.000 butir. Terdapat sisa kapasitas DOC sebesar 205 box. Alternatif 4 merupakan pilihan yang terbaik bagi perusahaan untuk merencanakan produksi (jangka pendek) tahun 1997, meskipun terdapat sisa kapasitas yang cukup besar, karena alternatif tersebut telah mempertimbangkan kendala yang ada. Memaksakan berproduksi sebesar kapasitas yang ada akan menimbulkan kerugian yang lebih besar. Dengan berproduksi sesuai dengan alternatif ke empat, perusahaan perlu menambah jumlah induk ayam dari 80000 ekor menjadi sebanyak 93750 ekor yang terbagi dalam 6 flock (angkatan), sedangkan mesin hatchery masih terdapat kelebihan kapasitas sebanyak 2205 box atau sekitar 2 mesin masih belum termanfaatkan. Untuk tambahan induk ayam perusahaan tidak memperlukan tambahan lahan serta kandang sebagai tambahan investasi karena sudah tersedia. Dibidang usaha breeding farm, penyediaan kapasitas lebih sebagai cadangan sangat diperlukan, minimal 1 unit mesin (atau 10%) , karena barang yang diproduksi merupakan barang hidup, dimana kalau ada kerusakan salah satu mesin akan berakibat produksi telur tetas tidak bisa ditetaskan. Sehingga akan mengakibatkan kerugian yang besar, disamping hilangnya pelanggan. Dengan demikian besarnya kendala kapasitas mesin adalah 90% dari kapasitas teknis atau sebesar 8640 box. Analisis post optimal yang dilakukan terhadap pemecahan masalah alternatif 4, dengan merubah kendala permintaan pasar DOC menjadi 6700 box per bulan, menunjukan adanya deviasi minimum sebesar Rp 3.071 ribu. Sasaran keuntungan tidak tercapai, terdapat kesenjangan Rp 3.066 ribu. Komposisi volume produksi per bulan adalah DOC 6700 box, ayam afkir 5564 ekor dan telur tetas 804.000 butir. Dengan demikian masih terdapat kapasitas sisa DOC sebesar 1940 box. Untuk meningkatkan penjualan doc, kepada perusahaan disarankan untuk melakukan diversifikasi produk dengan mendirikan peternakan ayam broiler, sehingga bisa menampung sebagian produksinya. Disamping itu perusahaan juga dapat melakukan kemitraan dengan peternak-peternak kecil didaerah-daerah dengan sistem plasma. Dalam melakukan kemitraan perusahaan bertidak sebagai inti yang mensupply kebutuhan doc dan pakan, disamping memberikan cara-cara pengelolaan ayam yang baik. Dengan demikian diharapkan akan tercipta pasar baru dan produksi bisa ditingkatkan.
id IOS3669.718
institution Institut Pertanian Bogor
institution_id 20
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Sekolah Bisnis
library_id 692
collection Repositori Sekolah Bisnis IPB
repository_id 3669
subject_area Business/Bisnis
Marketing, Management of Distribution/Marketing, Manajemen Distribusi
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3669
first_indexed 2016-11-17T00:05:20Z
last_indexed 2016-11-17T00:05:20Z
recordtype dc
_version_ 1686002682924367872
score 17.609869