Pemberontakan Nuku persekutuan lintas budaya di Maluku-Papua sekitar 1780-1810 persekutuan lintas budaya di Maluku-Papua sekitar 1780-1810
Main Author: | Muridan Widjojo |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Komunitas Bambu
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=6245 http://library.fis.uny.ac.id/opac/lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/41511100217.jpg.jpg |
Daftar Isi:
- Semua wilayah di Indonesia hampir mempunyai sejarah panjang penjajahan. Dimulai dari zaman kolonial hingga berakhir pada kemerdekaan bangsa. Cerita penjajahan itu dapat kita temukan dalam berbagai literatur sejarah, maupun dalam berbagai tuturan orang di setiap daerah. Mungkin sudah berulang kali kita mendengar dan membaca awal mula cerita penjajahan di Indonesia. Adalah ketika Portugis dan Spanyol melakukan kolonisasi sumberdaya alam di Kepulauan Maluku dan kemudian disusul oleh Belanda (VOC). Tak dapat dipungkiri dari sinilah titik pangkal sumberdaya alam kepulauan Indonesia dijarah, dikolonisasi, dan dihegemoni habis-habisan.Dalam tulisan ini, penulis mencoba bercerita kembali bagaimana Kepulauan Maluku digerus oleh pihak asing yang dimulai paruh pertama abad ke-16 hingga pada abad kemerdekaan, untuk kemudian sesekali bertanya sekaligus mencaritahu mengapa seorang Pangeran Nuku harus memberontak terhadap Asing dengan segala sistem kerajaan yang dibangun kala itu, seperti dikisahkan Muridan dalam Pemberontakan Nuku, Persekutuan Lintas Budaya di Maluku-Papua Sekitar 1780-1810. Dan membandingkan kemudian dengan kondisi realitas Kepulauan Maluku hari ini.
- xliv+388hlm.;24cm.