Spesifitas dan sensitifitas antibodi anti erf3 ragi saccharomyces cerevisia

Main Author: Sandra Hermanto
Format: Journal
Bahasa: in
Subjects:
Online Access: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/31613
Daftar Isi:
  • Protein eRF3 (eukaryotic release factor-3) merupakan salah satu protein yang berperan pada proses terminasi translasi. Protein ini bersama-sama dengan eRF1 (eukaryotic release factor- 1) saling berinteraksi membentuk kompleks release factor dalam memediasi pelepasan rantai polipeptida dari ribosom. Untuk memahami mekanisme terminasi translasi dalam sistem eukariot telah dilakukan studi struktur fungsi eRF1 yang dilanjutkan dengan studi interaksi in vitro eRF1 mutan dan eRF1 wild type dengan eRF3. Namun demikian, hasil deteksi dari studi interaksi in vitro sulit terdeteksi secara kuantitatif. Untuk dapat mengkuantisasi pita-pita eRF3 hasil studi interaksi in vitro diperlukan antibodi anti eRF3. Konstruksi antibodi anti eRF3 telah dilakukan, tetapi antibodi ini belum terkarakterisasi dengan baik. Tahapan selanjutnya dilakukan analisa Western blot dengan cara mengukur tingkat spesifitas dan sensitifitas antibodi anti eRF3 terhadap protein eRF3. Spesifitas antibodi ditentukan berdasarkan kemampuan antibodi ini dalam mengenali epitop protein eRF3 dari berbagai protein yang terdapat pada crude extract ragi, sedangkan sensitifitasnya ditentukan melalui variasi jumlah antigen (eRF3) yang berinteraksi dengan antibodi tersebut. Hasil analisa Western blot menunjukkan spesifitas antibodi anti eRF3 masih relatif baik dimana antibodi ini mampu mengenali epitop protein eRF3 yang ditandai dengan munculnya pita tunggal (76,6 kDa) setelah antibodi ini direaksikan dengan crude extract ragi yang mengandung protein eRF3. Sensitifitas antibodi ini juga relatif tinggi, karena antibodi ini mampu mendeteksi protein eRF3 hingga jumlah yang relatif rendah (0,77 ng). Namun demikian antibodi ini belum cukup mampu mendeteksi protein eRF3 yang secara alamiah terdapat pada crude extract ragi. Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena level ekspresi eRF3 dalam sel ragi yang relatif rendah jika dibandingkan dengan protein ribosom.