PENGKAJIAN KESENIAN TARIAN KATAGA DI KABUPATEN SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Main Authors: I Gusti Ayu Agung Sumarheni, Dwi Bambang Santosa
Format: Book
Bahasa: ind
Terbitan: Kepel Press , 2019
Online Access: http://katalog.kemdikbud.go.id//index.php?p=show_detail&id=535285
ctrlnum slims-4295
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>PENGKAJIAN KESENIAN TARIAN KATAGA DI KABUPATEN SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR</title><creator>I Gusti Ayu Agung Sumarheni</creator><creator>Dwi Bambang Santosa</creator><publisher>Kepel Press</publisher><date>2019</date><language>ind</language><type>Book:Book</type><identifier>http://katalog.kemdikbud.go.id//index.php?p=show_detail&amp;id=535285</identifier><identifier>978-602-274-9</identifier><description>Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, salah satu wujud kekayaan budaya tersebut adalah seni tari. Salah satu kekayaan budaya seni tari yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Tari Kataga. Kataga berasal dari kata dasar taga yang artinya belah kepala/pancung, dapat awalan ka (kataga) artinya mari kita pancung/belah kepalanya. Tari ini melukiskan tentang perang /memperoleh/melukiskan kemenangan dalam perang tanding antara satu suku dengan suku lainnya. Tarian ini sudah ada sejak dulu karena adanya pelecehan marga oleh marga lainnya sehingga terjadi perang suku. Akibatnya ada kalah menang. Yang menang bersorak atau mengelu-elukan kemengan dengan tarian. Persebaran Tari Kataga hanya terbatas pada 2 wilayah desa yakni Desa Wanokaka dan Desa Anakalang. Namun Tari Kataga yang berkembang di kedua desa tersebut memiliki perbedaan pada motif gerak. Ragam gerak pada Tari Kataga tergolong sederhana, namun membutuhkan energi yang cukup kuat, karena tari ini menggambarkan sikap ketaguhan seorang petarung atau prajurit. Ada 3 elemen dasar gerakan pada tari ini yaitu menyerang, bertahan dan menghindar. Tarian ini ditarikan oleh 6 orang laki-laki dan 6 orang perempuan, dimaa penari laki-laki khususnya dipilih melalui kriteria. Pada tarian ini juga memiliki beberapa fungsi diantaranya fungsi filosofi, sarana upacara, estetika, pendidikan, sosial, dan sebagainya.</description><geographic>Bali</geographic><hash>7010ca427255c9ae0f603b4ab341f1da</hash><recordID>slims-4295</recordID></dc>
language ind
format Book:Book
Book
author I Gusti Ayu Agung Sumarheni
Dwi Bambang Santosa
title PENGKAJIAN KESENIAN TARIAN KATAGA DI KABUPATEN SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
publisher Kepel Press
publishDate 2019
isbn 9789786022741
url http://katalog.kemdikbud.go.id//index.php?p=show_detail&id=535285
contents Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, salah satu wujud kekayaan budaya tersebut adalah seni tari. Salah satu kekayaan budaya seni tari yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Tari Kataga. Kataga berasal dari kata dasar taga yang artinya belah kepala/pancung, dapat awalan ka (kataga) artinya mari kita pancung/belah kepalanya. Tari ini melukiskan tentang perang /memperoleh/melukiskan kemenangan dalam perang tanding antara satu suku dengan suku lainnya. Tarian ini sudah ada sejak dulu karena adanya pelecehan marga oleh marga lainnya sehingga terjadi perang suku. Akibatnya ada kalah menang. Yang menang bersorak atau mengelu-elukan kemengan dengan tarian. Persebaran Tari Kataga hanya terbatas pada 2 wilayah desa yakni Desa Wanokaka dan Desa Anakalang. Namun Tari Kataga yang berkembang di kedua desa tersebut memiliki perbedaan pada motif gerak. Ragam gerak pada Tari Kataga tergolong sederhana, namun membutuhkan energi yang cukup kuat, karena tari ini menggambarkan sikap ketaguhan seorang petarung atau prajurit. Ada 3 elemen dasar gerakan pada tari ini yaitu menyerang, bertahan dan menghindar. Tarian ini ditarikan oleh 6 orang laki-laki dan 6 orang perempuan, dimaa penari laki-laki khususnya dipilih melalui kriteria. Pada tarian ini juga memiliki beberapa fungsi diantaranya fungsi filosofi, sarana upacara, estetika, pendidikan, sosial, dan sebagainya.
id IOS3802.slims-4295
institution Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
institution_id 304
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kemendikbud
library_id 195
collection Katalog Induk Perpustakaan Kemendikbud
repository_id 3802
subject_area Pendidikan
Kebudayaan
Bahasa Indonesia
city JAKARTA SELATAN
province DKI JAKARTA
repoId IOS3802
first_indexed 2019-04-01T05:13:13Z
last_indexed 2020-03-01T01:55:39Z
recordtype dc
_version_ 1686053340513828864
score 17.60987