Primata besar di Jawa: spesimen baru gigantopithecus dari Semedo

Main Authors: Noerwidi, Sofwan, Siswanto, Siswanto, Widianto, Hary
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Arkeologi Yogyakarta , 2016
Subjects:
Online Access: http://repositori.kemdikbud.go.id/9872/1/JBA%20Noerwidi%20et.al._Gigantopithecus%2020161031%20EL.pdf
http://repositori.kemdikbud.go.id/9872/
https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id
Daftar Isi:
  • Pada tahun 2014 ditemukan dua spesimen mandibula yang ”enigmatic”, dengan nama Semedo 3417 dan Semedo 3418. Kedua mandibula tersebut secara morfologis mirip dengan bentuk rahang primata pada umumnya, namun berukuran dua kali lipat lebih besar. Dalam penelitian ini dilakukan studi morfologi dan morfometri guna mengungkap identitas spesies dan posisi taksonomi spesimen tersebut. Sebagai pembanding digunakan sampel dari populasi Homo erectus (Jawa dan China), Gigantopithecus (blacki dan bilaspurensis), Australopithecines (kekar dan ramping). Hasilnya diketahui bedasarkan karakter morfologi dan morfometri pada mandibula dan gigi cenderung dekat dengan populasi Gigantopithecus blacki. Penemuan fosil Gigantopithecus di Jawa ini membuka sejumlah permasalahan penelitian khususnya mengenai pola adaptasi makhluk yang selama ini diketahui hanya ditemukan di garis lintang tinggi. Selain itu, penemuan ini semakin meneguhkan pandangan bahwa lingkungan Tropis memiliki keragaman hayati yang sangat tinggi, khususnya fosil primata