Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan perkembangan beberapa klon tanaman kentang (Solanum tuberosum L) terhadap penyakit busuk daun akibat cendawan Phythoptora infestans serta mengetahui tingkat ketahanan dari beberapa klon tanaman kentang terhadap serangan penyakit busuk daun. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan yang berjumlah 10 klon, yaitu klon1, 3, 7, 10, 12, 14, 15, 16, 17,dan 19, dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Pengamata yang dilakukan adalah pengukuran tinggi tanaman, penghitungan jumlah umbi, penghitungan bobot umbi, dan persentase intensitas serangan penyakit busuk daun. Analisis statistic yang digunakan adalah uji analisis sidik ragam (Uji Anova) dengan kepercayaan 95 % dan apabila hasilnya berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Intensitas serangan penyakit masih dalam kapasitas rendah pada minggu ke-1 dan klon 12 yang paling rendah intensitas serangan penyakit busuk daun ini dibandingkan dengan klon yang lain. Klon yang pertumbuhannya paling baik (tinggi batang) adalah klon 3. Sedangkan klon dengan kode 10 memiliki pertumbuhan yang kurang optimal. Klon yang menghasilkan umbi terbanyak adalah klon 16 dan klon 12. Bobot umbi yang paling tinggi adalah klon dengan kode 12. Klon 12 selain memiliki bobot yang tinggi, klon ini juga memiliki tingkat intensitas serangan yang rendah.