Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Perubahan gaya hidup masyarakat mendorong terjadinya perubahan pola konsumsi pangan. Perubahan gaya hidup terjadi karena peningkatan kesejahteraan penduduk dan kesadaran akan besarnya hubungan antara makanan dan timbulnya penyakit salah satunya seperti konsumsi rendah serat pangan yang menyebabkan banyak kasus penyakit kronis seperti kanker kolon, diabetes mellitus, dan lain-lain. Rata-rata masyarakat Indonesia hanya mengkonsumsi serat pangan sebanyak 10,5 gram/hari sedangkan kebutuhan serat pangan yang harus dicukupi rata-rata sekitar 30 gram/hari. Peningkatan asupan serat pangan merupakan hal yang penting, untuk itu salah satu sumber bahan pangan yang memiliki serat pangan yang tinggi yaitu bekatul dan kacang merah dapat diolah menjadi snack bar sebagai contoh makanan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat umum. Tujuan : Diketahuinya sifat fisik, kandungan kadar proksimat dan kandungan serat pangan pada snack bar bekatul dan kacang merah. Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni, dengan metode RAS tiga perlakuan, dua kali ulangan dan empat unit percobaan. Pengujian sifat fisik dilakukan oleh peneliti, dan pengukuran kandungan kadar proksimat dan serat pangan dilakukan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Hasil : Ditinjau dari sifat fisik terdapat perbedaan antara warna, aroma, rasa dan tekstur. Hasil analisis dengan menggunakan uji One-way Annova pada kandungan kadar serat pangan, abu dan protein diketahui terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05), dan pada kandungan air, lemak dan karbohidrat tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p>0,05). Kandungan serat pangan tertinggi yaitu snack bar perlakuan D. Kesimpulan : Ada pengaruh pencampuran bekatul dan kacang merah terhadap sifat fisik, kadar proksimat dan serat pangan pada snack bar. Kata kunci : Snack Bar, Bekatul, Kacang Merah, Kadar Proksimat, Serat Pangan.