MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN RADIO KOMUNITAS (Studi Kasus pada Radioland Mayorra Pasar Madyopuro Kota Malang)

Main Author: Asrianti, Shelbi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/27952/1/jiptummpp-gdl-shelbiasri-29462-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27952/2/jiptummpp-gdl-shelbiasri-29462-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27952/
Daftar Isi:
  • Radio komunitas menganut konsep “dari, oleh, untuk, dan tentang komunitas”. Orientasi pada komunitas menjadi pembeda antara radio komunitas dengan jenis radio yang lain. Manajemen dalam radio berorientasi non-profit belum banyak dikritisi secara akademis. Hal tersebut membuat peneliti tertarik mengkaji pelaksanaan manajemen media penyiaran dalam radio komunitas. Proses telaah itu dijabarkan dalam ranah manajemen konseptual, manajemen sumber daya dan manajemen teknis. Sifat radio komunitas yang tidak komersial berdampak pada kondisi manajemennya. Untuk meneliti hal tersebut, digunakan pisau analisis teori perilaku organisasi dan teori strukturasi adaptif. Teori perilaku organisasi digunakan untuk menjelaskan aktivitas manajemen dalam radio komunitas. Sedangkan teori strukturasi adaptif digunakan untuk menganalisis kondisi manajerial terkait hubungan anggota dalam struktur organisasi radio komunitas. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yang diaplikasikan melalui pendekatan studi kasus. Penelitian dikhususkan pada Radioland Mayorra, radio komunitas Pasar Madyopuro Kota Malang. Teknik penentuan subjek penelitian menggunakan purposive sampling, memilih sembilan informan kunci dari 25 orang kru Radioland Mayorra. Pengumpulan data dilakukan di studio Radioland Mayorra dengan teknik wawancara tak berstruktur dan observasi partisipan. Data pendukung lain yaitu wawancara dengan anggota Jaringan Radio Komunitas Indonesia wilayah Jawa Timur. Digunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode untuk menguji keabsahan data. Radioland Mayorra adalah hasil kerjasama antara World Health Organization (WHO), Kementerian Kesehatan RI, JRKI, dan anggota komunitas Pasar Madyopuro. Oleh karenanya, siaran radio komunitas ini terkonsentrasi pada bidang informasi kesehatan dengan format news-talk. Program siaran yang ada antara lain Selamat Pagi Mayorra, Kabar Pagi Mayorra, Intips (Informasi dan Tips Kesehatan) dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Madura, Talkshow Kesehatan, Kontras (Kontrol Pasar), Gado-Gado Mayorra, Iklan Layanan Masyarakat, Tausiyah Jumat, dan Karaoke Bersama. Audiens Radioland Mayorra bersifat heterogen, mencakup seluruh pedagang, staf pasar, pengunjung, dan pembeli. Pengelolaan Radioland Mayorra ditangani oleh komunitas Pasar Madyopuro. Struktur organisasi bersifat terbuka untuk seluruh anggota komunitas. Partisipasi anggota yang bersifat sukarela tanpa dibayar sangat menguji komitmen para kru untuk mempertahankan dedikasinya. Radioland Mayorra juga menjadi wadah bagi anggotanya untuk berkreasi dan mengasah profesionalitas dalam dunia kepenyiaran. Secara teknis, Radioland Mayorra menggunakan sistem siaran berbasis kabel tanpa pemancar. Siaran yang dilakukan di studio akan terdengar melalui 32 speaker yang telah terpasang seluruh penjuru pasar. Kondisi non-frekuensi tersebut efektif diterapkan untuk menunjang pasar sehat pada komunitas Pasar Madyopuro. Pasalnya, mau tak mau seluruh komunitas pasar akan mendengarkan siaran Radioland Mayorra. Sementara bagi radio frekuensi, meskipun jangkauan lebih luas, belum tentu anggota komunitas pasar setiap harinya mendengarkan saluran tersebut.