IMPLEMENTASI PROGRAM GERAKAN TERPADU PENGENTASAN KEMISKINAN (GERDU TASKIN) SEBAGAI ALTERNATIF PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT (Suatu Studi di Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar Jawa Timur)
Main Author: | El Yatimah, Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/30548/1/jiptummpp-gdl-nurelyatim-33709-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/30548/2/jiptummpp-gdl-nurelyatim-33709-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/30548/ |
Daftar Isi:
- Salah satu isu kebijakan pembangunan dalam bidang pemberdayaan masyarakat adalah peningkatan jumlah penduduk miskin. Seiring akibat krisis moneter sejak pertengahan tahun 1997 telah mengakibatkan keterpurukan tingkat perekonomian dalam skala makro dan mikro yang mengakibatkan peningkatan kembali jumlah rumah tangga miskin terutama di pedesaan. . Kondisi kemiskinan telah menurunkan kualitas hidup dan melemahkan semangat serta kemampuan rumah tangga miskin karena kelemahan dalam managemen usaha dan keterbatasan mengakses peluang kegiatan ekonomi sehingga berpengaruh terhadap kesadaran peran serta dan partisipasi dalam proses pembangunan. Oleh sebab itu wajar apabila kemiskinan dapat menjadi inspirasi pemerintah, khususnya Pemprov Jawa Timur bagi tindakan perubahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya rumah tangga miskin di pedesaan. Pemprop Jatim secara nyata dan konsen terus berupaya dalam rangka penanggulangan pengangguran dan kemiskinan, hal ini terbukti dari banyaknya kebijakan dan program pemberdayaan yang berbasis masyarakat, inovatif dan produktif. Salah satu upaya dimaksud adalah dengan digulirkannya Program Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan (Gerdu Taskin), yang merupakan salah satu alternative kebijakan dan program local yang mengusung konsep pembangunan berbasis masyarakat , yang mencerminkan paradigma baru pembangunan yaitu : people-centered, participatory, empowering and sustainable“ guna mendorong pertumbuhan perekonomian lokal, khususnya sektor riil yang mampu menciptakan lapangan kerja produktif dan berkelanjutan serta meningkatkan pendapatan penduduk sehingga memperkecil ketimpangan pembangunan ekonomi di wilayah pedesaan se-Jawa Timur. Guna melihat sejauhmana program tersebut diimplementasikan di lapangan membawa dampak perubahan bagi tingkat perekonomian masyarakat desa, maka studi ini diberi judul ”Implementasi Program Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan (Gerdu Taskin) Sebagai Alternatif Pembangunan Berbasis Masyarakat (Studi Kebijakan di Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar) ” xiv Fokus penelitian ini ditekankan pada perumusan masalah sebagai berikut : (1) Bagaimana Implementasi Progam Gerdu Taskin sebagai alternatif Pembangunan Berbasis Masyarakat di Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar, (2) Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat implementasi Progam Gerdu Taskin sebagai alternatif Pembangunan Berbasis Masyarakat di Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan rancangan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Langkah terakhir setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data dan (4) penarikan kesimpulan. Secara keseluruhan implementasi program tersebut di Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar berjalan baik, efektif dan memberikan kontribusi bagi peningkatan perkembangan perekonomian desa sehingga hal ini berdampak pada penurunan jumlah rumah tangga miskin dan peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat pedesaan. Wujud nyata dari program ini adalah kegiatan Tridaya yang meliputi : Pemberdayaan Manusia, Pemberdayaan Usaha dan Pemberdayaan Lingkungan, yang diimplementasikan secara menyeluruh dengan membangun kelompok swadaya masyarakat ( Unit Pengelola Keuangan/ UPK Gerdu Taskin) dalam rangka mengembangkan kapasitas warga termasuk rumah tangga miskin secara kelembagaan sekaligus mengembangkan pola pendampingan sebagai pendorong guna memastikan dinamika masyarakat dalam bentuk partisipasi dapat berlangsung dengan baik. Disini partisipasi masyarakat berperan penting dalam konsep pembangunan berbasis masyarakat. Karena dengan partisipasi, maka masyarakat lokal mempunyai otoritas yang nyata dan tanggung jawab dalam memberdayakan inisiatif masyarakat yang ada. Sementara peran aparatur pemerintah dan pelaku pembangunan lainnya, adalah sebagai fasilitator dan pendamping menuju masyarakat sejahtera dan mandiri. Akan tetapi kondisi dan perkembangan tingkat kesehatan UPK Gerdu Taskin sebagai pengelola kegiatan di Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar pasca program sangat beragam sesuai dengan kondisi dan karateristik wilayah dan masyarakatnya. Dari 8 lembaga UPK Gerdu Taskin di 8 desa penerima program hanya 3 lembaga UPK yang menunjukan tingkat kesehatan UPK yang kurang sehat dalam arti kinerja dan pengelolaan kelembagaan perekonomian masyarakat desa tersebut belum mencapai hasil yang optimal. Disamping faktor yang mendukung program diantaranya keterpaduan pelaksana program serta keterpaduan lokasi dan kelompok sasaran, ada hambatan yang muncul berupa hambatan dari unsur birokrasi ( komitmen, mekanisme program, dan kinerja ), maupun hambatan sosio-kultural (tingkat pengetahuan, kearifan lokal, persepsi).