Hilirisasi Kelapa Sawit: Kinerja, Kendala, dan Prospek

Main Author: Azahari, Delima Hasri; Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian , 2019
Subjects:
Online Access: http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/view/10873
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/view/10873/8767
ctrlnum article-10873
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Hilirisasi Kelapa Sawit: Kinerja, Kendala, dan Prospek</title><creator>Azahari, Delima Hasri; Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian</creator><subject lang="en-US">palm oil; downstream; performance; constraints; prospects; minyak sawit; hilirisasi; kinerja; kendala; prospek</subject><description lang="en-US">Palm oil is one of the main commodities in Indonesia&#x2019;s economy as it plays an important role in export market of the non-oil and gas sector. Palm oil industry at farm level deals with lack of replanting, low yield, low quality, and undeveloped downstream industry. Indonesia is relatively potential to develop the palm oil downstream industry given the existing market. Global palm oil demand keeps increasing despite negative campaigns against crude palm oil (CPO) and its derivative products. Land availability, labor supply and cultivation technology are supportive. This paper discusses and evaluates national palm oil performance, especially opportunities and challenges in creating value added to this industry. There are four main challenges, i.e. limited infrastructure and financing, lack of access to local authorities, land use conflict, and environment pressure. The government needs to implement policy priority on palm oil downstream industry which is more competitive, integrated, and sustainable.&#xA0;AbstrakKomoditas kelapa sawit merupakan salah satu komoditas andalan perekonomian nasional dan sebagai penghasil devisa negara terbesar di sektor nonmigas. Permasalahan yang dihadapi industri kelapa sawit pada tingkat usaha tani adalah terbatasnya investasi untuk peremajaan, rendahnya produktivitas dan kualitas hasil, dan belum berkembungnya industri hilir secara maksimal sehingga produk-produk turunan kelapa sawit masih terbatas. Sementara itu, Indonesia masih memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan nilai tambah melalui industri pengolahan turunan kelapa sawit jika dilihat dari sisi permintaan pasar maupun penawarannya. Dari sisi permintaan, permintaan kelapa sawit global terus meningkat walalupun dalam kondisi adanya kampanye negatif (black campaign) terhadap produk minyak sawit atau CPO (Crude Palm Oil) dan produk-produk turunannya. Dari sisi penawaran, ketersediaan lahan, tenaga kerja dan teknologi budi daya sangat menudukung. Tulisan ini membahas dan mengevaluasi kinerja industri sawit nasional, khususnya bagaimana peluang dan kendala penciptaan nilai tambah industri sawit. Tulisan ini menekankan empat kendala utama dalam pemanfaatan peluang tersebut, yaitu keterbatasan infrastruktur dan sumber pendanaan, akses otonomi daerah, konflik lahan, dan tekanan isu lingkungan. Dalam hal ini, pemerintah dituntut untuk dapat menerapkan berbagai kebijakan yang memprioritaskan pada hilirisasi kelapa sawit dengan pendekatan klaster/kawasan guna membangun struktur industri kelapa sawit yang berdaya saing, terpadu dan berkelanjutan.&#xA0;</description><publisher lang="en-US">Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2019-12-19</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/view/10873</identifier><identifier>10.21082/fae.v36n2.2018.81-95</identifier><source lang="en-US">Forum penelitian Agro Ekonomi; Vol 36, No 2 (2018): Forum Penelitian Agro Ekonomi; 81-95</source><source>2580-2674</source><source>0216-4361</source><language>eng</language><relation>http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/view/10873/8767</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2019 Forum penelitian Agro Ekonomi</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>article-10873</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Azahari, Delima Hasri; Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
title Hilirisasi Kelapa Sawit: Kinerja, Kendala, dan Prospek
publisher Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
publishDate 2019
topic palm oil
downstream
performance
constraints
prospects
minyak sawit
hilirisasi
kinerja
kendala
prospek
url http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/view/10873
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/view/10873/8767
contents Palm oil is one of the main commodities in Indonesia’s economy as it plays an important role in export market of the non-oil and gas sector. Palm oil industry at farm level deals with lack of replanting, low yield, low quality, and undeveloped downstream industry. Indonesia is relatively potential to develop the palm oil downstream industry given the existing market. Global palm oil demand keeps increasing despite negative campaigns against crude palm oil (CPO) and its derivative products. Land availability, labor supply and cultivation technology are supportive. This paper discusses and evaluates national palm oil performance, especially opportunities and challenges in creating value added to this industry. There are four main challenges, i.e. limited infrastructure and financing, lack of access to local authorities, land use conflict, and environment pressure. The government needs to implement policy priority on palm oil downstream industry which is more competitive, integrated, and sustainable. AbstrakKomoditas kelapa sawit merupakan salah satu komoditas andalan perekonomian nasional dan sebagai penghasil devisa negara terbesar di sektor nonmigas. Permasalahan yang dihadapi industri kelapa sawit pada tingkat usaha tani adalah terbatasnya investasi untuk peremajaan, rendahnya produktivitas dan kualitas hasil, dan belum berkembungnya industri hilir secara maksimal sehingga produk-produk turunan kelapa sawit masih terbatas. Sementara itu, Indonesia masih memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan nilai tambah melalui industri pengolahan turunan kelapa sawit jika dilihat dari sisi permintaan pasar maupun penawarannya. Dari sisi permintaan, permintaan kelapa sawit global terus meningkat walalupun dalam kondisi adanya kampanye negatif (black campaign) terhadap produk minyak sawit atau CPO (Crude Palm Oil) dan produk-produk turunannya. Dari sisi penawaran, ketersediaan lahan, tenaga kerja dan teknologi budi daya sangat menudukung. Tulisan ini membahas dan mengevaluasi kinerja industri sawit nasional, khususnya bagaimana peluang dan kendala penciptaan nilai tambah industri sawit. Tulisan ini menekankan empat kendala utama dalam pemanfaatan peluang tersebut, yaitu keterbatasan infrastruktur dan sumber pendanaan, akses otonomi daerah, konflik lahan, dan tekanan isu lingkungan. Dalam hal ini, pemerintah dituntut untuk dapat menerapkan berbagai kebijakan yang memprioritaskan pada hilirisasi kelapa sawit dengan pendekatan klaster/kawasan guna membangun struktur industri kelapa sawit yang berdaya saing, terpadu dan berkelanjutan.
id IOS4181.article-10873
institution Kementrian Pertanian
institution_id 72
institution_type library:special
library
library Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
library_id 892
collection Forum Penelitian Agro Ekonomi
repository_id 4181
subject_area sosial ekonomi pertanian
city KOTA BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS4181
first_indexed 2020-01-05T01:56:46Z
last_indexed 2020-01-05T01:56:46Z
recordtype dc
_version_ 1686094149621645312
score 17.60897