Perbaikan Kualitas Produk Pakaian Wanita Jenis Off White Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) di CV Treesbee
Main Authors: | Fardiansyah, Ridwan, As'ad, Nur Rahman, Rukmana, Asep Nana |
---|---|
Other Authors: | Fakultas Teknik |
Format: | Article info kualitatif manajemen kualitas application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Islam Bandung
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/industri/article/view/9722 http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/industri/article/view/9722/pdf http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/industri/article/downloadSuppFile/9722/1772 |
Daftar Isi:
- Abstract. The increasingly critical customer condition in terms of quality, boost the company to more hard work in paying attention, maintaining and improving the quality of its products. CV. Treesbee is a company engaged in the garment industry that is women's clothing. The company produces various types of clothing with various models namely dress, semi dress and blues model. Production amount of women wihie off wihie from January - September 2017 is as much as 25039 off white lady outfits. Of the total production, the failure rate of off white products is 2.6%. This exceeds the tolerance or target set by the company for defective product that is equal to 1%. To overcome the above problems, needed a proper method to be able to reduce the level of disability of off white women's clothing products on this company. A method that can be used to overcome product defects is to identify the cause of disability by using the Fault Tree Analysis (FTA) method and for the proposed improvement by using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Based on the processing and data analysis, the highest cause of the type of fabric defects in the clothes, the highest cause is the targets of completing the work according to the target and the intensity of high scissors users, with a RPN value of 320 each, the type of dirty defects in the highest cause of clothing is no janitor , with RPN value 196, the type of defect in the clothing, the highest cause is no special employee to care for the machine, with the value of RPN 168, the type of shiny defect is the highest cause is operator less knowledge, with RPN value 126, the presence of a dull needle, with a value of RPN 147. Key words: quality, clothing, difectAbstrak. Keadaan pelanggan yang semakin kritis dalam hal kualitas, mendongkrak perusahaan untuk lebih kerja keras dalam memperhatikan, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya. CV. Treesbee merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri garmen yaitu pakaian wanita. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis pakaian dengan berbagai model yaitu model dress, semi dress dan blues. Jumlah produksi pakain wanita jenis off wihie dari bulan Januari - September 2017 adalah sebanyak 25039 pakaian wanita jenis off white. Dari jumlah produksi tersebut, tingkat kegagalan produk off white adalah sebesar 2,6 %. Hal ini melebihi toleransi atau target yang ditetapkan perusahaan untuk produk cacat yaitu sebesar 1 %. Untuk mengatasi permasalahan diatas, diperlukan suatu metode yang tepat untuk dapat menurunkan tingkat kecacatan produk pakaian wanita jenis off white pada perusahaan ini. Metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kecacatan produk yaitu dengan mengidentifikasi penyebab kecacatan dengan mengguankan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan untuk usulan perbaikan dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan pengolahan dan analisis data didapat penyebab tertinggi pada jenis cacat kain pada pakaian, penyebab tertingginya adalah tuntukan menyelesaikan pekerjaan sesuai target dan intensitas pengguna gunting tinggi, dengan nilai RPN masing-masing sebesar 320, jenis cacat kotor pada pakaian penyebab tertingginya adalah tidak ada petugas kebersihan, dengan nilai RPN 196, jenis cacat bolong pada pakaian, penyebab tertingginya adalah tidak ada pegawai khusus untuk merawat mesin, dengan nilai RPN 168, jenis cacat mengkilat penyebab tertingginya adalah operator kurang pengetahuan, dengan nilai RPN 126, dan jenis cacat sewing penyebab tertingginya adalah adanya jarum yang tumpul, dengan nilai RPN 147. Kata Kunci: kualitas, pakaian, kecacatan
- Abstrak. Keadaan pelanggan yang semakin kritis dalam hal kualitas, mendongkrak perusahaan untuk lebih kerja keras dalam memperhatikan, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya. CV. Treesbee merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri garmen yaitu pakaian wanita. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis pakaian dengan berbagai model yaitu model dress, semi dress dan blues. Jumlah produksi pakain wanita jenis off wihie dari bulan Januari - September 2017 adalah sebanyak 25039 pakaian wanita jenis off white. Dari jumlah produksi tersebut, tingkat kegagalan produk off white adalah sebesar 2,6 %. Hal ini melebihi toleransi atau target yang ditetapkan perusahaan untuk produk cacat yaitu sebesar 1 %. Untuk mengatasi permasalahan diatas, diperlukan suatu metode yang tepat untuk dapat menurunkan tingkat kecacatan produk pakaian wanita jenis off white pada perusahaan ini. Metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kecacatan produk yaitu dengan mengidentifikasi penyebab kecacatan dengan mengguankan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan untuk usulan perbaikan dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan pengolahan dan analisis data didapat penyebab tertinggi pada jenis cacat kain pada pakaian, penyebab tertingginya adalah tuntukan menyelesaikan pekerjaan sesuai target dan intensitas pengguna gunting tinggi, dengan nilai RPN masing-masing sebesar 320, jenis cacat kotor pada pakaian penyebab tertingginya adalah tidak ada petugas kebersihan, dengan nilai RPN 196, jenis cacat bolong pada pakaian, penyebab tertingginya adalah tidak ada pegawai khusus untuk merawat mesin, dengan nilai RPN 168, jenis cacat mengkilat penyebab tertingginya adalah operator kurang pengetahuan, dengan nilai RPN 126, dan jenis cacat sewing penyebab tertingginya adalah adanya jarum yang tumpul, dengan nilai RPN 147.