PRINSIP UJI PRAKLINIS DAN KLINIS DALAM PENGEMBANGAN RADLOFARMAKA PENYIDIK KANKER

Main Authors: Wongso, Hendris, Halimah, Iim
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: BATAN , 2014
Online Access: http://jurnal.batan.go.id/index.php/jfn/article/view/3487
http://jurnal.batan.go.id/index.php/jfn/article/view/3487/3070
ctrlnum article-3487
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">PRINSIP UJI PRAKLINIS DAN KLINIS DALAM PENGEMBANGAN RADLOFARMAKA PENYIDIK KANKER</title><creator>Wongso, Hendris</creator><creator>Halimah, Iim</creator><description lang="id-ID">PRlNSIP UJI PRAKLINIS DAN KLINIS DALAM PENGEMBANGAN RADIOFARMAKA PENYIDIK KANKER. Kematian akibat penyakit kanker masih menjadi perhatian serius di berbagai belahan dunia. Upaya dalam mengurangi tingginya angka kematian tersebut terus dilakukan, salah satunya dengan metode diagnosis menggunakan radiofarmaka. Di dalam mengembangkan radiofarmaka penyidik kanker, terdapat beberapa prinsip yang harus dipatuhi. Prinsip ini sangat penting diketahui oleh para peneliti terutama yang terkait dengan pemanfaatan sumber daya hewan coba di dalam uji praklinis dan relawan (volunter) di dalam uji klinis. Pelaksanaan uji praklinis maupun uji klinis harus didasarkan pada etika penelitian yang telah disepakati dan diakui secara universal baik itu metode maupun tahapan penelitian. Etika tersebut bertujuan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan hewan coba atau manusia di dalam setiap uji yang dilakukan. Pada uji praklinis cakupan kode etik yang dipersyaratkan meliputi kesejahteraan hewan percobaan yang digunakan sebagai objek penelitian. Selain itu, etika ini juga bertujuan untuk menjamin keselamatan personil yang bekerja di laboratorium. Uji praklinis meliputi uji pirogenitas, toksisitas, biodistribusi, renal clearance, blood clearance, dan scanning. Untuk uji klinis, penggunaan volunter dalam pengujian radiofarmaka penyidik kanker juga harus didasarkan pada prinsip yang tertuang dalam etika yang ada. Dengan adanya prinsip-prinsip dalam pengembangan radiofarmaka maka diharapkan peluang terjadinya berbagai kesalahan maupun penyelewengan aturan di dalam proses penelitian dapat dihindari.&#xA0;</description><publisher lang="id-ID">BATAN</publisher><contributor lang="id-ID"/><date>2014-05-01</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://jurnal.batan.go.id/index.php/jfn/article/view/3487</identifier><identifier>10.17146/jfn.2014.8.1.3487</identifier><source lang="en-US">Jurnal Forum Nuklir; JFN Vol 8 No 1 Mei 2014; 97-103</source><source lang="id-ID">Jurnal Forum Nuklir; JFN Vol 8 No 1 Mei 2014; 97-103</source><source>2580-9547</source><source>1978-8738</source><language>ind</language><relation>http://jurnal.batan.go.id/index.php/jfn/article/view/3487/3070</relation><rights lang="id-ID">##submission.copyrightStatement##</rights><recordID>article-3487</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Wongso, Hendris
Halimah, Iim
title PRINSIP UJI PRAKLINIS DAN KLINIS DALAM PENGEMBANGAN RADLOFARMAKA PENYIDIK KANKER
publisher BATAN
publishDate 2014
url http://jurnal.batan.go.id/index.php/jfn/article/view/3487
http://jurnal.batan.go.id/index.php/jfn/article/view/3487/3070
contents PRlNSIP UJI PRAKLINIS DAN KLINIS DALAM PENGEMBANGAN RADIOFARMAKA PENYIDIK KANKER. Kematian akibat penyakit kanker masih menjadi perhatian serius di berbagai belahan dunia. Upaya dalam mengurangi tingginya angka kematian tersebut terus dilakukan, salah satunya dengan metode diagnosis menggunakan radiofarmaka. Di dalam mengembangkan radiofarmaka penyidik kanker, terdapat beberapa prinsip yang harus dipatuhi. Prinsip ini sangat penting diketahui oleh para peneliti terutama yang terkait dengan pemanfaatan sumber daya hewan coba di dalam uji praklinis dan relawan (volunter) di dalam uji klinis. Pelaksanaan uji praklinis maupun uji klinis harus didasarkan pada etika penelitian yang telah disepakati dan diakui secara universal baik itu metode maupun tahapan penelitian. Etika tersebut bertujuan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan hewan coba atau manusia di dalam setiap uji yang dilakukan. Pada uji praklinis cakupan kode etik yang dipersyaratkan meliputi kesejahteraan hewan percobaan yang digunakan sebagai objek penelitian. Selain itu, etika ini juga bertujuan untuk menjamin keselamatan personil yang bekerja di laboratorium. Uji praklinis meliputi uji pirogenitas, toksisitas, biodistribusi, renal clearance, blood clearance, dan scanning. Untuk uji klinis, penggunaan volunter dalam pengujian radiofarmaka penyidik kanker juga harus didasarkan pada prinsip yang tertuang dalam etika yang ada. Dengan adanya prinsip-prinsip dalam pengembangan radiofarmaka maka diharapkan peluang terjadinya berbagai kesalahan maupun penyelewengan aturan di dalam proses penelitian dapat dihindari.
id IOS431.article-3487
institution Badan Tenaga Nuklir Nasional
institution_id 54
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Badan Tenaga Nuklir Nasional
library_id 23
collection Jurnal Forum Nuklir
repository_id 431
subject_area Rekayasa
city JAKARTA SELATAN
province DKI JAKARTA
repoId IOS431
first_indexed 2017-05-31T03:12:47Z
last_indexed 2020-12-16T10:26:34Z
recordtype dc
_version_ 1722462095705899008
score 17.610611